Dewasa (Nabila Salman )

349 30 6
                                    

Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan kadang salah
Namun dihatiku hanya satu
Cinta untukmu luar biasa....

Suara merdu Salman diiringi genjrengan gitarnya terus menggema di telinga Nabila.

"Gausah rayu rayu!!"ketus Nabila kesal

"Udah dong marahnya,kita duet ajah ayo!"ajak Salman memohon

"Aku lagi marah beneran Sal."ucap Nabila tegas

Salman menyimpan gitarnya,kini ia bersimpuh dihadapan Nabila.

"Maaf sayang."ucap Salman

Nabila tetap marah dan mengalihkan pandangannya.

"Aku tetep jongkok gini sampai kamu maafin aku."

Nabila masih tidak menggubris ancaman suaminya,kini ia tengah cemburu buta karena melihat Salman dan Ambar berbincang tanpa sepengetahuannya

"Apa perlu aku panggil Ambar buat jelasin semuanya?"

"Gausah kasihan dia lagi hamil."

"Habisnya kamu marah gini,"

"Udah sana pergi aku masih cemburu."

"Kenapa cemburu?"

Nabila menghela nafasnya."Ambar kan cinta pertama kamu,aku cemburu lah."

"Iya Ambar emang cinta pertama aku,"

"Tuh kan kamu ngaku,"

"Tapi kamu cinta selamanya aku Nabila,pelabuhan terakhir aku."ucap Salman menggenggam tangan Nabila

Kalo Salman sudah begini,Nabila tidak bisa berkutik hatinya sangat lemah untuk lama lama marahan sama suaminya ini.namun kini ia masih melanjutkan egonya meskipun perasaanya sudah sedikit tenang mendengar perkataan Salman.

"Yaudah aku minta maaf."

"Kok minta maafnya pake yaudah?berarti ga ikhlas."

"Aku ga bisa tenang kalo kamu belum maafin aku,dan aku bakalan terus jongkok gini di depan kamu."

Nabila masih terdiam,kekesalan masih ada didalam dirinya.

"Ngomong dong,kamu boleh pukul aku cubit aku tendang aku tampar aku,aku rela asal kamu mau maafin aku."ucap Salman memohon."ayo puk--"ucapan Salman tergantung karna tiba tiba saja Nabila memeluknya.

Salman tersenyum dan membalas pelukkan Nabila.

"Maafin aku."ucap Nabila pelan."kamu gausah minta maaf kamu ga salah apa apa.aku udah berusaha buat dewasa tapi tetap ajah curigaan gini apalagi kalo sama Ambar."

"Gapapa,cemburu itu wajar dalam sebuah hubungan.Aku beliin es krim ya,jangan nangis."

"Beneran?"

"Iya sama pabriknya aku beliin buat kamu asal ga marah lagi sama aku."

Nabila terkekeh."yaudah ayo beli es krim."

"Oke."

"Tapi kamu harus janji ya,kalo mau ketemu sama Ambar itu harus ajak aku!!!"

"Iya pasti,kemarin tuh mendadak jadi aku ga kabarin kamu,terus kasihan juga kalo ketemuannya ditunda kan Ambar lagi hamil bisa bisa aku di geprek sama Rendy calon ayah yang kejam itu."

Nabila terkekeh."syut,,anak pertama wajar,kamu juga bakalan kayak gitu kalo aku hamil."

"Kayaknya sih tapi pasti lebih parahan si Rendy,"

"Yaudah terserah kamu!!aku harap kamu bilang Rendy gitu bukan karna ga suka karna Rendy udah rebut Ambar dari kamu dulu!"

"Ya enggaklah,harus berapa ribu kata lagi aku jelasin ke kamu kalo aku itu udah ga ada perasaan apa apa lagi sama dia,cuma sebatas sahabat bahkan kalo lebih itu adik aku sendiri."

"Beneran nih?"

"Iya istriku yang suka curigaan."

"Aku gini karna ga mau kehilangan suami musisi aku."

.
.
.
.

Ombean Author:Menjalani hubungan butuh kedewasaan, dan usia bukan patokan untuk menilai kedewasaan seseorang. Menjadi dewasa adalah sebuah kerja keras.

Keep spirit Nabila stay positif thinking.

2 chapter lagi yey.author ga tau mau lanjut part 2 dari cerita pasangan masing masing atau engga.hehe

Jangan lupa vote ya reads.

Next?
Firly?
Valentino?

Rumah Tangga TimnasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang