Dalam membangun rumah tangga tak selalu berjalan mulus,pasti ada pertengkaran yang mebumbui rumah tangga mereka.hal ini juga terjadi pada rumah tangga harmonis nan romantis pasangan Amanar dan Melda.
Kalian tau kan jika Amanar adalah suami yang pecemburu serta posesif.
Lagi lagi terjadi percekcokan antara Melda dengan suaminya.Melda mengakui jika ia yang bersalah hingga sang suami marah dan memilih mendiamkannya.
Suatu ketika Melda nekat ikut liburan ke pantai bersama tensist.saat itu Amanar tidak bisa menemani karna sedang sibuk dengan pekerjaanya,ia pun melarang sang istri.
Melda merasa tak enak menolak tawaran ini kepada teman temannya,ia juga ingin sekali ikut liburan ini karna tensist sangat jarang melakukan wisata bersama karna kesibukan masing masing,tentu ini liburan yang tak ingin dilewatkan.
Melda pun nekat,ia berbohong pada sang suami yang berada di luar kota karna pekerjaanya dan ia pun ikut liburan bersama anak tensist lagi pula hanya satu hari sajaa,hampir semua anak tensist mengajak suaminya.Husyen pun ikut serta untuk liburan ini.
"Si Zaky mah super sibuk job nya dimana mana,kepake terus ga kayak kita yang selalu menjadi cadangan."nyinyir Tino di sertai kekehan teman temannya
"Kita?lu ajah kali hahaha gue mah ambil cuti."cetus Zico
"Cukup di lapangan aja kalo di hati bini mah jangan hahahaha."tawa Nando
"Kamu ya kalo ngomong ga ngaca!kita ini istri setia,jangan jangan kalian yang lakuin itu."omel Nia tak terima
"Asstagfirullah,ga bener ga bener."istigfar Firly
"Awas aja ya kalo kamu selingkuh ly,asal kamu tau aku nolak Sehun demi kamu!!!"ucap Vinka diiringi kekehan di akhir kalimat.
"Tapi lu udah izin kan mel sama Zaky?"tanya Rendy
Melda mengangguk ragu.
"Tumben,biasanya kan dia posesif sama lu."kekeh Rendy
"Apasi ren,biasa aja ah."ucap Melda perasaannya merasa bersalah karna telah berbohong.
Perjalanan semakin panjang ketika memasuki hutan belantara yang jalannya bergelombang.
Melda menggenggam erat ponselnya,ia melihat jaringan yang hanya menyisakan tiga batang.ia menghela nafas pelan dan memejamkan matanya sampai tertidur pulas.
"Melda ayo bangun!udah sampai nih."Nia menarik hidung Melda gemas
"Hmmm..sakit tau!"Melda membuka mata dan menggosok hidungnya.
"Udah,ayo buruan turun!udah sepi nih bus."ucap Nia menarik tubuh Melda
Melda berjalan menuju sebuah cottage sederhana yang berupa rumah panggung berdinding papan mengkilat.cottage itu menghadap pantai dan berpijak langsung pada pasir putih dengan ayunan sederhana di depannya.tempat ini tak seperti pantai biasanya yang ramai akan pengunjung dan pedagang.disini sangat sepi,hanya beberapa cottage yang berisi rombongan tensist dan beberapa anak sopsetan,bahkan tak ada pedagang sama sekali.hanya pengelola cottage yang menyediakan makanan siap antar.
Pasir putih berada lebih tinggi dengan ombak yang begitu besar menggulung kesana kemari.matahari begitu menyengat kulit,tapi tidak menyurutkan semangat teman teman Melda yang asik berlarian kesana kami,mereka tertawa lepas dan mengabadikan momen ini.
Tapi tidak begitu dengan Melda.ia hanya duduk di bawah pohon kelapa hibrida memperhatikan tingkah teman temannya.
Coba aja ada Zaky,mungkin gue jauh lebih bahagia nikmatin alam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga Timnas
AcakKehidupan harmonis sepasang suami istri.suami berprofesi sebagai pemain sepak bola dan istri sebagai ibu rumah tangga.mereka tinggal dikomplek yang sama bernama kompleks Garuda45 Ambar ' Rendy Melda ' Amanar Mutiara ' Zico Lulu ' Fadillah Nia ' Nand...