PART 5

825 35 0
                                    

Aku melamun, memikirkan kejadian semalam, aku harus menerima ini semuanya. Tanpa kusadari dari tadi zahra memanggilku.

"Adel, kamu kenapa?"Tanya Zahra yang menyadari sejak tadi aku diam saja.

"Gak papa kok Ra," jawabku

"Ke taman yuk mumpung sekolah libur," ajak Zahra

Yah, hari ini jum'at dimana santri diliburkan sekolah dan mengaji. Jadi, semua santri bebas kemana aja di area pesantren kecuali mau keluar pensantren harus izin terlebih dahulu.

"Ya udah yuk." Aku menerima ajakan Zahra. Karna sejujurnya aku bosan berada di asrama terus.

Di perjalanan kami tak sengaja bertemu gus azril dan gus faiz. Aku langsung menundukan pandanganku termasuk Zahra.

"Kenapa aku bertemu dia lagi sih," batinku

"Assalamualaikum," salam gus Faiz dan gus Azril

"Waalaikumussalam," jawab kami serempak

"Mau kemana Zah, Del?" Tanya gus Faiz

"Mau ke taman di belakang pondok gus," jawab Zahra

Aku dan gus Azril hanya diam tak saling menyapa.

"Ya udah gus kami pergi dulu ya," pamit Zahra dengan senyuman, akupun tersenyum tanpa memandang gus Azril dan gus Faiz

"Assalamualaikum." Setelah mengucapkan salam, kami pergi dari hadapan gus itu. Sebenarnya aku tak mau berada di hadapan gus Azril tadi, tapi kalau kita tak menjawab sapaan gus Faiz tadi dan melonong pergi aja, nanti disebut tak sopan dihadapan gus.

Di taman..

"Del, tadi kenapa kau diam saja?" Tanya Zahra

Apa aku harus kasih tahu Zahra yang sebenarnya? Aku harus kasih tahu bagaimana pun Zahra sahabatku.

"Zah, sebenarnya aku suka sama gus Azril," kataku sendu

"Apaa, kamu suka sama gus Azril," teriak Zahra dengan tatapan sendu.

"Iya zah," kataku terisak lalu memeluk Zahra

"Aku tau ini menyakitkan buat kamu Del, kamu harus kuat dan melupakan gus Azril. Tidak baik kamu menyukai seseorang yang sudah di jodohkan," kata Zahra sambil mengelus punggungku

"Iya aku tahu. Aku akan mencoba melupakannya." Aku masih terisak di pelukan Zahra

Zahra mencoba menenangkanku dengan kata-kata bijaknya.

"Jangan kau berharap lagi kepada manusia Del, tapi berharaplah kepada allah. Percayalah allah tidak akan menyakiti hambanya," jelas Zahra

"Rencana allah itu lebih baik Del, percayalah," sambung Zahra memegang tanganku yang berhadapan denganku.

"Iya Ra, makasih ya udah mau jadi tempat curhat aku," kataku tersenyum

"Kita 'kan best friend." Setelah Zahra mengucapkan itu, aku langsung memeluknya

Tanpa disadari ada yang menguping pembicaraan Adel dan Zahra. Orang tersebut kaget mendengar penuturan Adel.

Next?
Jangan lupa kasih vote ya

Kisah Cinta Adelia(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang