PART 2

1.1K 40 0
                                    

Aku tetap diam. Sehingga aku tak menyadari di belakangku ternyata ada ustadzah Nisa. Selain mengajar jadi guru ngaji, ia juga mengajar menjadi  guru di sekolah, ia tinggal di rumah Pak Kyai walaupun dia bukan saudaranya.

"Adel, Zahra, kalian kenapa masih di luar?" tanya Ustadzah Nisa.

"Eh, ada Ustadzah Nisa ini a..anu ..." kataku dan Zahra dengan gugup entah apa yang harus kami katakan untuk alasan yang masuk akal.

"Anu apa?" tanya ustadzah kembali

"Anu ... Ustadzah tadi Adel mau ke toilet, jadi Zahra anterin deh. Eh, tapi udah sampai luar Adel gak jadi ke toiletnya." Jelas Zahra.

'Hmm sungguh tega sekali dia, jual namaku aja,' batinku

"Udah kalian masuk ....!" titah ustadzah

Kami pun masuk ke kelas sambil menunduk karena malu.

***

Pelajaran hari ini selesai, kami pun  keluar dari kelas. Kami pergi ke asrama untuk menggantikan pakaian setelah itu kami pergi menuju ke rumah bu nyai, entah kenapa bu nyai manggil kami ke sana.

Kami pun sampai di rumah Bu Nyai, entah kenapa hatiku menjadi gak karuan saat menginjak rumah Bu Nyai, apalagi saat aku dan Zahra dekat di ambang pintu aku melihat ada gus Azril sedang duduk bersama keluarganya.

"Assalamualaikum," Salamku dan Zahra

"Waalaikumussalam."

"Mari duduk," titah Bu Nyai menyuruh kami untuk duduk, aku dan Zahra langsung duduk di dekat Bu Nyai.

Suasana menjadi hening. Akupun memberanikan memulai pembicaraan.

"Ada apa ya Bu Nyai? kok Bu Nyai manggil kami kemari?" tanyaku

"Gini, ibu mau minta tolong ke Adel untuk ambilin kue pesanan ibu di toko Azura, ibu mau nyuruh Azril dia gak mau, katanya dia malu karena dia cowok," jawab Bu Nyai.

"Kok malu karena cowo? Emang ada kaitannya yah?" tanyaku kembali menahan tawa

"Gak tau tuh Azril." Goda bu nyai melirik gus azril

"Ih umi ngomong apa sih," kata gus Azril yang sedang menggaruk kepalanya yang tak gatal, aku dan Zahra yang melihatnya hanya terkekeh atas kelakuannya 'ternyata gus azril lucu juga ya'.

"Ya, sudah sana azril temenin Adel. Entar Adel yang ngambil kue pesanan umi," titah Bu Nyai kepada Gus Azril. Gus Azril mengangguk seraya ia menyetujuinya.

Aku dan Gus Azril pergi mengambil pesanan kue uminya dengan motornya. Sedangkan zahra. Ia di suruh Bu Nyai untuk menyiapkan piring-piring dan menyiapkan makanan yang lainnya di bantu oleh Gus Faiz, karena entar malam akan ada tamu spesial.

(Masih ada kelanjutannya)

Karya fina rahma fauziah

Kisah Cinta Adelia(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang