PART 10

826 36 2
                                    

Aku dan Zahra sedang menjalankan tugasnya. Zahra sedang menyapu dan aku kebagian mengepel.
Saat, aku tengah mengepel. Ada orang yang masuk selonong aja. Gak tau apa? Ini lagi di pel? Sabar Del, kamu harus jadi orang penyabar! Aku mendongak, untuk tau siapa yang telah berani menginjak lantai.

"Gus Azril," panggilku

"Iya?" balasnya tanpa bersalah.

"Gus 'kok injak lantai yang saya udah pel sih?" Kataku cemberut

"Oh ... maaf, saya gak sengaja. Saya gak lihat," katanya

"Ya sudah, biar saya yang sambung pel-nya." Gus Azril merebut gagang pel dari tanganku dan lalu mengepelnya. Aku tak menyangkal wong dia juga udah tugasnya hari ini.

"Gus," panggilku

"Hmm." Gus Azril membalas dengan deheman

"Samawa ya, gus. Saya turut senang," kataku

Gus Azril langsung memberhentikan pekerjaannya dan langsung melihat kearahku. Lalu, ia melanjutkan pekerjaannya itu tanpa merespon ucapanku tadi.

"Kok diam aja, gus,"

Huftt, tetap saja gus Azril tak meresponku ... ah, sudahlah terserah!

Aku memilih untuk keluar. Menemui Zahra yang berada di luar.

"Sudah Ra, nyapunya?"

"Sudah."

Tugas kami pun sudah selesai. Aku dan Zahra berniat untuk ke kantin. Namun, gus Azril memberhentikan langkah kami. Duh, ada apa lagi? Gak tau apa? Kalau aku mau proses melupakan!

"Ada apa?" tanyaku

"Kalian mau kemana?" tanya gus Azril balik

"Mau ke kantin, gus. Sarapan," jawabku

"Saya ikut," katanya

"Emang, gus, belum sarapan?" tanyaku

"Belum." Gus Azril langsung beranjak duluan. Kami pun mengikuti gus Azril dari belakang.

Katanya dia mau ikut. Tapi, dia malah duluan. Ck, dasar. Bukannya yang ikut itu harus belakangan?

Next?

Kisah Cinta Adelia(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang