Kenapa tangismu terlihat tragis?
Apakah ini tentang duka yang terus mengiris, hingga membuatmu terkikis? Kau sungguh ironis dengan dengan senyummu yang kian menipis.
•••Ali tengah berdiam diri di ruangan khusus yang memang ada di sekolah ini. Setelah bel istirahat pertama berbunyi, ia langsung bergegas ke sini. Mengabaikan ajakan Chelsea untuk ke kantin ataupun ajakan teman-temannya. Ali sedikit menyimpan rasa kesal masih dengan alasan yang sama yaitu bekal, tapi ia sudah sangat ikhlas jika Chelsea memakannya. Mana bisa Ali marah pada gadis itu bukan?
Ali memijat pelipisnya yang berdenyut. Saat ia sedang berdiam dan termenung, kilas bayangan buruk itu berputar lagi di otaknya. Dan Ali berusaha untuk abai akan hal itu. Ia menatap sekeliling ruangan, pasti tidak akan ada yang menyangka bila ruangan yang terlihat kecil dari luar ini, aslinya sangatlah luas. Di dalamnya semua tersedia lengkap. Kasur, sofa berjejer, kulkas, bahkan ada peralatan memasak senacam dapur mini dan kamar mandi. Ali merebahkan dirinya di kasur. Bermenit-menit lalu ia datang ke sini dan duduk di sofa sampai ia jenuh dan mendapat kilasan memori yang tak pernah ingin ia kenang. Akhirnya ia beralih ke kasur dan mulai meraih laptop yang ada di meja kecil samping kasur.
Keningnya sedikit mengernyit saat mengingat sesuatu. Ia belum sempat mengecek laporan yang dikirimkan asisten pribadinya mengenai perusahaannya. Ah ya, itu benar. Seperti yang kalian ketahui, Ali telah mempunyai perusahaan sendiri. Tidak ada yang tau. Baik orang tuanya, sahabatnya, Chelsea, bahkan Prilly sekalipun. Ali menyimpan rahasia ini sangat rapat, ia tau Daddynya pasti akan mewariskan seluruh kekayaan bahkan perusahaannya yang tersebar sampai kancah internasional. Tapi Ali tak bisa berdiam diri saja, dia sayang pada IQ nya yang tidak dimanfaatkan lebih baik. Lagipula Daddy-nya tidak akan mungkin mengizinkan ia mengurus perusahaan sendiri, Daddynya hanya ingin ia fokus pada sekolah yang ditempuh, padahal tak perlu diragukan segudang prestasi Ali di SMA ini.
Papanya itu terlalu protective dan sejak kecil mengekangnya. Ali tau semua itu atas dasar rasa sayang yang teramat besar. Terlebih ada suatu insiden yang sempat akan merenggut nyawa Ali, bahkan sampai umurnya yang sekarang meninggalkan sebuah bekas. Cidera otak ringan yang akan kambuh di saat-saat tertentu saat ia banyak pikiran, atau merasa tertekan. Papanya semakin berlebihan akan dirinya. Memberikan banyak bodyguard yang senantiasa mengawali, menyuruhnya untuk check-up sebulan sekali ke rumah sakit, menjejelinya vitamin, dan yang paling parah. Mau pergi keluar selalu diatur seperti anak kecil lewat para bodyguard nya yang tidak jelas itu.
Kembali pada topik, perusahaan Ali bernama Alken Company. Perusahaan itu sudah berdiri hampir 5 tahun dan sangat kokoh, terbukti ia menjadi perusahaan terbesar di Eropa dan Asia yang bahkan mampu setara dengan perusahaan Daddynya sendiri. Ali terkekeh kecil mengingat fakta itu.
Jangan ditanya bagaimana anak yang baru sajak menginjak kelas 7 SMP itu mampu melakukan semua. IQ nya tinggi, bahkan saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Diam-diam ia mempelajari dan menekuni dunia perhackeran. Saat masuk ke SMP ia mulai bisa menghack website perusahaan, dirinya dengan cepat memahami semua itu. Karena keturunan Baintez yang perlu diragukan. Ali tau ada perusahaan yang terancam gulung tikar, dan secara rahasia dengan akal cerdasnya itu ia meminta pertemuan dibantu oleh pamannya-Franz dan membeli perusahaan itu dengan uang tabungannya.
Tidak.
Bukan tabungan semacam celengan ayam yang dilakukan anak sebayanya atau yang ada dalam khayalan kalian, tapi benar-benar tabungan dengan jumlah uang fantastis. Jangan tanya bagaimana caranya anak sekecil itu bisa mengumpulkan banyak pundi uang dalam tabungan itu. Sejak bayi, Ali sudah mendapatkan hak istimewa dan harta yang melimpah ruah.
Dan tentu, serah terima perusahaan itu terjadi. Ali memimpin perusahaan itu dengan kecerdasan yang ia punya, hanya Franz yang ia biarkan mengetahui hal tersebut. Perusahaan Alken Company sendiri diambil dari singkatan nama Ali. Perusahaan ini bergerak di bidang IT yang sangat canggih. Anak perusahaannya merambat menjadi perusahaan konstruksi, dagang, bahkan teknik otomotif.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine
Teen FictionAli itu selalu berada di dua pilihan. Bersama Chelsea atau Prilly yang sama-sama mengharapkan nya. Chelsea sahabatnya, tapi jika diingat kembali Prilly itu menempati tahta ratu di hatinya. Ali kerap meninggalkannya untuk Chelsea. Prilly juga ingin m...