Shadow P.O.V.
Cih menyebalkan. Aku hampir hilang arah di sana. Si biru memang menyebalkan. Sangat SANGAT menyebalkan. Sekarang pasti dia mengharapkan aku kembali.
P.O.V. selesai
Sonic P.O.V.
Apasih masalahnya dia. Aku cuma mengajak, dia marah marah. Selalu saja begini. Setiap pergi pasti marah marah. Kayak semua itu serba salah! HATCIHN pasti sekarang dia lagi ngomongin aku di belakang. Minta balikan? Ogah! aku sudah muak dengan dia.
P.O.V. selesai
Silver P.O.V.
Aduh semua berantem, aku sendiri harus menegahi mereka. Aku tidak bakal sanggup jika aku cuma sendiri. Tapi, masalahnya lebih besar. Mereka sudah tidak bersama lagi! Aku harus bagaimana ini?! Padahal kita di takdirkan untuk bersama. Itupun kata Zekrom. Apa aku harus minta tolong Zekrom ya?
P.O.V. selesai
Di tempat lain, Kaira sedang memantau mereka dengan cairan cameranya. "Wahow, mereka marahan. Sahabat macam apa ini?" Kata Kaira sambil menggaruk lehernya. "Takdir, takdir, akan terjadi sesuatu yang buruk jika tidak mengikuti takdir. Dan aku juga yang harus membereskanya". "Kenapa tugasku sangat berat (╥﹏╥)" lanjut Kaira.
"Hey kamu sedang apa?" tanya Blaze secara tiba tiba muncul. "Bagaimana kamu bisa tau aku sedang di mana? Inikan tengah hutan" tanya Kaira heran. "Hutan? Ini taman kota woe" kata Blaze sambil memukul kepala Kaira. "Huhu iya maap" kata Kaira sambil mengelus kepalanya yang kena pukul.
"Kamu lihat Silver?" tanya Blaze dengan wajah serius. "Tidak, aku tidak melihatnya" kata Kaira sambil menutup cameranya. "Benera, Kau tidak berbohong kan?" kata Balze yang sudah mencurigai ku. "Enggak serius" kata Kaira dengan sigap. "Baiklah, jika kau bertemu denganya, tolong suruh dia bertemu denganku di depan Town Square" kata Blaze. Dia pergi sambil mengayunkan tanganya. "Bye Bye~" kata Kaira sambil mengayunkan tanganya.
Di rumah Shadow...
Shadow membuka pintu rumahnya dengan pelan pelan. Dia Masuk dan segera mandi. Setelah selesai mandi, Shadow secara diam diam mengambil piyamanya yang imut. Dia malu jika semua orang orang tau bahwa dia memiliki piyama yang imut. Dia mengunci pintu rumah dengan sangat teliti.
"Huft, mungkin itu cukup" kata Shadow berjalan mundur dari pintunya. "Chao Chao!". "Ah, Jazz aku lupa memberimu makan, tunggu sebentar" Kata Shadow sambil berjalan ke dapur. Oh iya, Shadow memiliki perliharaan Chao di rumahnya. Warnanya hitam dan merah, sama seperti Shadow. Dia memeberi nama Chaonya "Jazz". Entahlah, nama yang... Keren?
Ketika Shadow ingin mengambil kaleng makanan di lemari, dia mendengar suara Jazz yang meraung raung. "Ada apa Jazz?". "Chao Chao Chao (ada seseorang tepat di belakang mu)". "Oh yeah? Mungkin karena kamu belum makan jadi berhalusinasi" kata Shadow tersenyum sambil memegang kaleng makanannya. Ketika Shadow menutup lemari, dia kaget setengah mati melihat ada seseorang di sampingnya. Dengan cepat dia melepas piyamanya tersebut dan locat ke Jazz.
"Hahahaha sebegitunya kah kamu takut aku?". Dan ternyata itu adalah Kaira. Kaira sudah berada di dalam sebelum Shadow datang. "K-kamu ya..." geram nya. "Santai, kamu juga lucu kok pakai piyamamu, pakai saja" kata Kaira sambil mengambil piyama tersebut. "B-berikan baju aku!" kata Shadow sambil mengulurkan tanganya. Dia membuang muka ketika Kaira memberikan baju nya. Dengan sedikit tersipu di mukanya, dia menggunakan piyamanya.
"Bebek biru dan burung kuning..." kata Kaira sambil memegang Jazz. "Hey, jangan pegang dia!" kata Shadow. "Santuy, gak aku makan kok" kata Kaira memberikan makan dari kaleng. "Kau mencuri kalenya dari yangan aku". "Terus?". "Kamu ngapain di sini? Sudah malam pergi sana!" Shadow mengusir Kaira dwngan wajah serius. "Yang benar? Bukankah kamu bernekat untuk menemuiku?" kata Kaira yang sudah memebaca pikiran Shadow. "Ckk, iya iya".
Mereka duduk di kasur Shadow yang berwarna putih dan hitam. "Bawah tanah emang asik ya" kata Kaira dengan wajah gembira.
"Jadi, kau mau bilang apa? Curhat apa?" kata Kaira memandang ke Shadow yang duduk di sebelahnya. "Hari ini sangatlah mengesalkan!" kata Shadow. "Mengesalkan?" Kaira bertanya. "Si idiot biru hampir membunuh kami!". "Aku benar benar benci denganya!" lanjutnya. "Hmm" Kaira menatap Shadow. Dia ingin tau cerita darinya.
"Lagian, kenapa takdir ku harus bersama dia?" Shadow tiba tiba menoleh ke Kaira dengan matanya yang besar mengginginkan jawaban itu. "A-aku... Ok, kalian di takdirkan untuk bersama untuk satu alasan yang aku tidak bisa beri tahu" Kaira bercakap terus terang. "Lagian ramalan bukanlah tugas aku, tugasku hanyalah membuat kalian bahagia" Kaira mengayunkan dua kakinya sambil berbicara.
"Cih, sia sia dong aku tan- tunggu, kamu bilang, ingin kami bahagia kan? Tapi sepertinya ada yang tudak senang" kata Shadow menyindir Kaira. "Oh yeah siapa?" tanya Kaira. "Aku kucing bego! Aku tidak bahagia bersama dia!" Shadow langsung berdiri dan membuka tanganya lebar lebar untuk menunjukan itu dia. "Sudah aku bilang, ramalan bukanlah tugas aku, jika kamu mau tau carilah White Magic" kataku sambil menaruh Jazz dan menuju pintu.
"Hey! Apa maksudmu berkata begitu hah!?" Shadow langsung mengejar Kaira yang sedang membuka pintu. Tapi Kaira sudah hilang tidak berbekas. "Ck, dasar main kabur sukanya".
Di luar rumah Shadow, Kaira yang baru saja keluar mendengar semua amarah Shadow. Lalu dia termenung. "Memang, dialah orangnya..." Kaura berubah menjadi Zekrom dengan sekali api menyambar lalu pergi dari rumah Shadow. Dari kejauhan, Silver melihat Zekrom terbang menjauh dari rumah Shadow. "Akhirnya ketemu juga Zekrom!" kata Silver bahagia. Silver lalu mengejar Zekrom di belakangnya.
Sampai sini dulu yaw~
Sayonara dan Sampai jumpa~☆Selamat datang di malam bersinar☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Sahabat//Sonic
FantasySebuah fan fiction tentu. Bercerita tentang arti dari persahabatan antara Sonic, Shadow,& Silver. peringatan: ada oc aku :v baca, vote,& commen yaw UvU [[HIATUS SEMENTARA]]