Besoknya, Shadow bangun dari kasurnya dan segera melakukan aktifitas pagi hari. Karena hari ini tidak ada apa apa, Shadow bernekat untuk melakukan sesuatu. "Ck, pagi pagi sudah bangun tapi belum membuka jendela". Dia membuka jendelanya dan ternyata, ada salju di luar rumahnya.
Warna putih menyelimuti semua pemandangan. "Chao!" Jazz memanggil. "Iya aku tau, Natal bukanlah perayaan yang aku nanti" katanya. Shadow mengambil syalnya dan keluar rumah bersama Jazz. "Apakah kamu suka salju Jazz?" tanya Shadow. Jazz menggeleng dengan kuat. "Hahaha, aku juga berpikir seperti itu".
Tak lama lemudian, dia melihat Sonic sedang berjalan santai. Shadow berniat untuk mendekatinya tapi sebaliknya dengan Sonic. Ketika Sonic melihat Shadow, dia langsung membuang muka terhadapnya. Tak seperti biasanya, Shadow lagsung memiliki perasaan yang aneh. Sesuatu yang menusuk hatinya. "Dia mengabaikanku?" gumannya.
Dia lalu berlari ke Sonic. "Heh, kamu kenapa mengabaikanku!?" teriaknya. Sonic tidak menjawab dan memberikan muka marahnya. DEG! Shadow langsung diam. Sonic pergi darinya. Shadow menunduk. Dia merasa sangat erhm... sedih?
"Apakah dia mambenciku? Haha gak mungkin pasti!" katanya.
Shadow terus berjalan bersama Jazz. Mencoba untuk berpikir positif. Lalu, Shadow melihat Kaira sedang berbaring di salju. Shadow bernekat untuk menyapanya tapi terhenti. Melihat Sonic sedang duduk di sebelahnya.
"Ngapain dia di situ? Hamp lebih baik aku diam diam menguping mereka, heheh" kata Shadow. Shadow mengendap endap menguping pembicaraan mereka.
"Kaira!!!!" rengek Sonic. "Ngape, baru mau bersantai" jawab Kaira. "Aku mau cerita sesuatu boleh gak?" tanya Sonic. "Serah lah" kata Kaira pasrah siap mendengar curhatan Sonic. "Uh jadi begini, aku sebenarnya sudah tidak tahan dengan Shadow. Dia dari awal orangnya sangat menyebalkan, sukanya ngotot jika tidak sesuai harapanya, dan selalu merasa paling hebat!" kata Sonic.
"lalu?". "Lalu, kenapa sih kita harus bersama? Kita kan tidak bersaudara tapi harus seperti bersaudara" Sonic menjelaskan keresahannya. "Hamp, sebegitunyakah kau membenci dia?" tanya Kaira. Sonic tidak menjawab dan menoleh ke bawah. "A-aku... Entahlah" jawab Sonic dengan tidak pasti. Kaira hanya melihat Sonic dengan wajah kosong, seperti sudah biasa.
"Aku paham maksudmu, tapi takdir adalah takdir. Percaya deh, nanti ada masa masanya kau bahagia bersama dia" Kata Kaira. "Uh... Kaira aku pergi dulu ya, Tails memanggilku ke bengkelnya" kata Sonic sambil membuka hp nya. "Baiklah" jawab Kaira.
Sonic berlari ke bengkel Tails sedangkan Kaira hanya duduk di bukit salju. Shadow mendekati Kaira. "Hey Kaira" sapa Shadow. "HIYA AYAM BOTAK ah, ternyata kamu" kata Kaira. "Kaget ya?" tanya Shadow. "T-tidak, aku tidak kaget" kata Kaira dengan suara yang tidak pasti. Shadow mengangkat Kaira dengan tanganya. Kaira bangun dari duduknya karena di angkat. "Apakah kamu mau Susu coklat panas?" tqnya Shadow. Kaira hanya menjawabnya dengan Senyuman yang lebar.
***
Shadow mengajak Kaira ke cafe terdekat dan segera memesan susu coklat panas. Semuanya Shadow yang bayar, tak heran Kaira sangat senang. Mereka lalu keluar dan duduk di kursi jalanan. Kaira meminumnya dengan pelan pelan karena panas. Shadow hanya melihat Kaira dengan wajah datar. Lalu Kaira menengok ke Shadow.
"Hm?" Kaira bertanya. Shadow lalu menjawab, "Gak apa apa, menunggu kopiku tidak terlalu panas". "Pagi pagi kok kopian sih? Lagian, G.U.N. juga memberimu cuti, Kenapa kopi?" tanya Kaira dengan penasaran. "SLURP, aku terbuiasa dengan kopi" kata Shadow sambil meminum kopinya. Kaira diam sejenak. "Kamu-". Lalu Rouge datang. Rouge memotong kata Kaira dengan sapaanya.
"Hey pasangan" kata Rouge. "Haruskah kau datang sambil melambaikan tangan?" kata Shafow dingin. "Yaelah, bilang saja kau tidak mau di ganggu kan?" kata Rouge sambil mentingkal tangannya. "Rouge, lama tidak berjumpa!" sapa Kaira dengan riang. "Lama tidak jumpa, Kaira" jawab Rouge. Rouge melihat gelas yang Kaira pegang.
"Kau baru dari cafe ya?". "Iya! Shadow teraktir aku♥" kata Kaira dengan senang. "Tidak perlu boros uang deh, Wokawok" lanjut Kaira. "Enak ya, sedah pacaran" kata Rouge sambil duduk di sebelah Kaira. Shadow hanya diam. "Pacaran? Kami hanyalah teman dekat Rouge" kata Kaira sambil meminum. Tapi, Shadow menganggap ini serius.
"Lagian, siapa juga yang mau sama ini landak hitam, tidak sesuai seleraku!" kata Kaira tegas. JLEB! perkataan itu benar benar menusuk Shadow. "Anjir, dia membenciku..." kata Shadow dalam hati.
"Kalau iya, kenapa kamu bersama dia?" tanya Rouge penasaran. "H-Hey hentikan peryanyaan ini! Creita inikan seharusnya menjadi persahabatan, bukanya romantis!?" gerutut Kaira. "Sekali sekali kenapa?" Rouge berkata sambil bangun dari duduknya. "Yasudah, aku mau shoping dudlu yaw, banyak diskon lagian" kata Rouge sambil terbang, meninggalkan Kaira dan Shadow. "Yasudah, bye♥" riang Kaira.
"Shadow, kamu... Et dah mati udahan dia" kata Kaira ketika melihat ke Shadow yang sudah tidak berdaya karena perkataan yang menusuk didrinya tadi. "Ck, memang laki laki..." kata Kaira pasrah.
Sampai sini dulu yaw~
Sayonara dan Sampai jumpa~☆Selamat datang di malam bersinar☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Sahabat//Sonic
FantasySebuah fan fiction tentu. Bercerita tentang arti dari persahabatan antara Sonic, Shadow,& Silver. peringatan: ada oc aku :v baca, vote,& commen yaw UvU [[HIATUS SEMENTARA]]