Arbitrous

63 5 3
                                    

Shadow, Rouge, dan Omega berjalan mendekati dinding tua. Dinding tua tersebut memiliki gambar lingkaran yang di pinggirnya ada symbol symbol. Dan ada lingkaran kecil yang menghubungkan symbol symbol tersebut. Ketika mereka mendekat, di lantainya juga ada gambar yang sama seperti di dinding tersebut. Hanya berbeda symbol saja.

"Tempat apa ini?" tanya Shadow. Tiba tiba, ada tanaman liar yang mengikat mereka bertiga sampai tidak bisa bergerak. "Apa ini?" tanya Rouge dengan jijik. "Daun liar" jawab Omega dengan santuy. "JANGAN SANTAI DULU, WOE!" teriak Shadow.

Lalu, ada anak laki laki manusia yang tiba tiba muncul di depan mereka. Rambutnya berwarna hijau dan di ujung rambutnya berwarna kuning coklat. Dia membalut tangan kakinya. Pakai celana pendek. Dan baju lengan yang sesiku. Dia menyambutnya dengan canda tawanya yang terlihat seperti anak kecil.

"HAHAHAHA aduduh, kalian memangnya ngapain di sini?" tanya anak itu. "Kami datang d-". "Dengan misi penting" Rouge yang secara sengaja memotong pembicaraan Shadow.

"Misi apakah itu? Boleh kan aku tau?" tanya anak itu dengan senyuman yang mengganggu. Shadow tidak bicara. Dia hanya menatap mata anak itu. "Maaf, tapi ini penting, bisakah kau melepas ikatanmu ini?" kata Rouge dengan tegas.

"No No, kalian tidak boleh berjalan jauh jika kalian tidak memberi tahuku apa" katanya sambil mengayunkan jari telunjuknya ke depan muka Rouge. "DASAR TIDAK SOPAN! MEMANGNYA SIAPA KAMU?!" teriak Shadow yang sudah tidak sabar. "Aku?". Seketika suasana menjadi dingin.

Omega berusaha melepas ikatanya dengan memotong daun liar tersebut. "Jawab dulu pertanyaanku..." kata anak itu dengan senyuman yang konyol. Itu membuat Shadow marah. Tapi untungnya Omega sudah bebas dan langsung menyerang. "Kami di sini untuk jalan ke dunia roh" kata Omega sambil mempersiapkan tembakannya.

"Nah gitu dong! Akhirnya di jawab juga" kata anak itu sambil mengarahkan tangannya ke Rouge dan Shadow. Daun daun tersebut yang melilit ato mengikat mereka, perlahan lahan lepas. "Et dah" teriak Shadow yang jatuh. Rouge mendekat ke Omega. "Biarkanlah kami jalan" kata Rouge. "Okay Okay, tapi ingat. Kalian jangan membuat kerusuhan ya♡" kata anak itu dengan senyuman yang mematikan.Anak itu lalu hilang setelah tubuhnya di lilit dengan daun liar.

"Ternyata mereka tidak seburuk yang aku pikirkan" kata anak itu, duduk di sebelah Zekrom. "Sudah aku bilang kan" kata Zekrom. "Tapi tumben kamu, biasanya kan kamu selalu sibuk dengan 'Pencurian' kamu, sempat sempatnya ngurusin kami" kata anak itu. "ARBITROUS, jangan sembararangan kalau ngomong!" teriak Zekrom.

Yap, nama anak itu adalah Arbitrous. Arbitrous adalah salah satu roh kecil dari Sin. Dia sang sifat semaunya atau sewnang - wanang. "Ayolah, biarkan aku bocorin~". "Dasar bebas!" kata Zekrom sambil memukul kepala Arbitrous.

Shadow mencari 'kunci' untuk membuka pintu (dinding) tersebut. "Jangan diam saja, tolong aku" kata Shadow. Rouge dan Omega tidak menghirukan Shadow. Dia semakin marah. Rouge mengambil beberapa darah dari tempat penyimpanan Omega.

Rouge meneteskan beberapa darah ke setiap symbol di dinding. "Kalian sedang apa?" tanya Shadow. "Membuka pintu" kata Rouge.

CRIEEEEKKK....

Seketika dinding itu terbuka menjadi dua. Ada portal lapisan api membara di pinggir pinggir pintu. Mereka bertiga pun masuk.

***

"Hamp, aku sudah menyuruh Greed untuk mengikuti jejak mereka agar kita tau apa yang mereka lakukan" kata Zekrom. "Serah aku mau jalan jalan dulu di dunia manusia yak!" kata Arbitrous. "Cerah kamu, Lake!" kata Zekrom.

Sampai sini dulu yaw~
Sayonara dan Sampai jumpa~

☆Selamat datang di malam bersinar☆

Arti Sahabat//SonicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang