6 | Hukuman

57 14 4
                                    

" Ra udah dong keselnya.. gue gk suka tau Lo diem-diem gini ke gue, bukan gue yang salah tapi gue yang kena " keluh Bian kepada Nadhira yang sedari tadi diam saja.

" Im okay Bi" jawab Nadhira memandang Bian dengan menyelipkan senyum manis nya.

"Seriously?" Tanya Bian memastikan.

"Iya.."

" Gue tau pasti gara-gara tadi di lapangan pas olah-"

"Jgn di bahas lagi" ucap Nadhira kesal.

"Iya iya sory" sambil tertawa kecil.

Nadhira cukup sabar meladeni sahabat sekaligus kawan sebangku nya itu. Setiap hari Nadhira harus menghadapi berbagai pertanyaan dan ocehan tak jelas dari Bian. Ntah soal apa pun ia ceritakan kepada Nadhira.
Bahkan di saat-saat ulangan seperti in pun ia tetap saja mengoceh.

"Ra.."

"Mmm?"

"Raaaa"

"Apasi begooo! Gue lagi mikir ini, ntar lo gk gue kasi jawaban baru nyahok lo"
Kesalnya Nadhira melihat tingkah sahabatnya yang menganggu konsentrasi nya saat itu.

"Galak banget si, kek anjing tetangga gue"

"Lo bilang gue anjing?" Mata coklat Nadhira jelas menatap kedua mata Bian.

"Gakkk bukan gituu, anjir salah mulu gue" Bian memasang muka masam yang nampak nya uda  mulai Gedeg dengan sikap Nadhira.

"Hahaha..becanda doang kali, kenapa sih?

"Emm, ntar sore temenin gue yuk" ajak Bian dengan mengangkat kedua alisnya.

"Ntar sore? Mau kemana?"tanya Nadhira penasaran.

"Yaa jalan aja.. Eh sekalian temenin gue cari buku di Gramedia deh, ntar gue traktir juga, mau kaaan? Ya?ya?ya?" jawab Bian dengan penuh semangat.

"Lo mau traktir gue?" Tanya Nadhira sambil sedikit tertawa

"Yoii,Mau kan lo. Elaaahh ni anak giliran di traktir ajaa baru mau.

"Serius lo mau traktir gue? Gak usah kalii, gue gak mau negrepotin Lo, kalau gue masih bisa, gak usah gpp kok. Gue tetep mau kali jalan bareng Lo kalaupun lo gak traktir"

"Trus kenapa lo kemaren gak mau gue ajak jalan bareng?" tanya Bian

"YA JELAS LAH GUE GAK MAU. LO KAN NGAJAKIN NATHAN" ucap Nadhira ngegas.

"O iya gue lupa hahaha"
"Yauda sorry, tapi ntar sore gue gak ngajak Nathan Ra, beneran."

"Yauda iya, tapi ntar gue ijin nyokap gue dlu"

"Aaaaaaaakhirnya lo mau jalan bereng gueeeeeee.. coba dari kemaren kek. Tpi ini beneran kan? " ungkap Bian sambil mencerna ucapan Nadhira yang akhirnya mau keluar untuk sekedar jalan-jalan bersama nya

"Iyaa. Ih gak percaya banget Lo"

"Kali aja becanda hahaha"

"Lawak Lo badut." Cetus Nadhira spontan, mendengar apa yang di tadi di ucapkan Bian.

"Idih biarin. Lagian gue kn seneng, abisnya Lo kan gk pernah mau kalau di ajak jalan-jalan. Emmm thank you!" Ucap Bian sambil tiba-tiba memeluk tubuh mungil Nadhira yang di sebelah nya sedang menulis jawaban.

" Aduh Bi apaan sih! Awas awas aelaaahhh" suara Nadhira hingga terdengar hingga ke depan meja guru pengawas.

"HEHHH ITU NGAPAIN BERDUA?! MAU NYONTEK YA KALIAN!" Teriak Bu Yuni selaku guru IPA.

"Eh gk buuu" jawab keduanya spontan bersamaan.

"TRUS ITU NGAPAIN MEPET MEPETAN?? BIAN KAMU PINDAH DUDUK DI SAMPING IBU SEKARANG!"

"ta..ta..ta.. tapi bu pantat saya udah nempel di sni bu" jawab Bian yang mengundang tawa seisi kelas

"BIAN!" Teriak bu Yuni yang langsung mengheningkan suasana

"Iya buu.." turut Bian dengan muka kesal

"Semangat Bianca..hahaha makanya tu mulut di lakban biar gak ngoceh terus" ejek Nadhira dengan suara berbisik yang hanya memungkinkan kedua nya saja yang dapat mendengar.

"Mampus gue Ra.. semoga aja malaikat mau bantuin gue" sambungan Bian sembari mengemasi alat tulisnya.

"AYO CEPEETT"

"Sabar Bu astaghfirullah gk boleh marah-marah" celituk bian yang lagi lagi membuat seisi kelas tertawa

Seketika Bian menjadi pusat perhatian di kelas selama beberapa menit karena di ceramah Bu Yuni selama ia berjalan dari kursi nya hingga ke depan, di samping meja Bu guru.

"Buset ni guru ngoceh Mulu kayak rapper. Udah tua masih aja ngegas gk stop stop, muncrat noh" kekeh Bian dalam hati saat mendengar Bu Yuni menceramahi nya.

Bu Yuni memang di kenal sebagai killer teacher di sekolah nya. Namun Bian sama sekali tidak keberatan menggangu nya hingga mengamuk.

Tapi yaa, emang dasar nya Bian tak perduli dan bodo amat, jadi masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Nadhira yang memandang nya hanya tertawa geli dan tak habis pikir apa yang akan Bian tulis di kertas ulangan nya nanti.


Hellaw gys!!!
Hari ini aku udah up double nih..
Gimana gimana?
Udh bisa ngebayangin blm next story ny gimana

Aku mau dengr dong kira kira kalau menurut kalian next nya kyk apa, tulis di kolom komentar..

Jgn lupa buat yang baru mampir di crita ini, follow dan bintang nya juga ya uwuu..

Semoga kalian suka yaaaa

Happy reading!!

Umwa.

Pantengin terus next part nya!

HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang