Dengan straight pants berbahan denim dan t-shirt berwarna hitam pekat menjadi outfit Nadhira sore ini.Tak lupa ia memadupadankan white sneakers dan tas bermotif etnic, untuk menambah kesan casual dalam gaya berbusananya.Selama di perjalanan, Nadhira sedikit tidak konsen sebab memikirkan kejadian yang ia alami tadi di rumahnya.
Padahal hanya sebuah notifikasi. Mengapa membuat nya sampai sepanik ini..?
Dan, siapa orang spesial yang akan datang kerumahnya nanti..?
Ah pusing gue.
Tiba tiba saat Nadhira sedang menyetir, handphone nya bergetar..
Drrdd..
Drrdd..
Drrdd..
Namun tak di hiraukan oleh Nadhira.
1 panggilan tak terjawab.
Drrdd..
Drrdd..
Drrdd
2 panggilan tak terjawab.
Nadhira masih belum mengakat panggilan tersebut
Karena ia masih berfikir mungkin saja itu adalah orang yang tadi sore mengirimkan pesan padanya.Males bgt.
Well kerena sudah semakin sore, Nadhira akhirnya memutuskan mengambil jalan pintas agar bisa sampai ke rumah Bian lebih cepat.
Walaupun itu bukan lah share location yang Bian kirim, tapi Nadhira tau ini jalan pintas yang nantinya akan no menembus lebih cepat ke komplek rumah Bian.
Benar saja. Jarak yang sebenarnya masih harus di lalui selama 20 menit, hanya di babat waktu 10 menit saja oleh Nadhira. Entah itu dia seorang pembalap karena kepanikan nya, ataupun memang jalan tembus yang sangat dekat.
Sedikit belok kiri, ia mulai masuk ke dalam komplek perumahan Ardya Prima Residence. Komplek perumahan yang bisa di bilang lumayan elit untuk kalangan kelas atas.
Pintu gerbang nya berwarna putih dengan dua pos satpam di kanan kiri. Banyak sekali pohon palm di tanam di sepanjang jalan saat memasuki kompleks, hal favorit Nadhira.
Ia akhirnya memutuskan untuk menurunkan laju mobilnya dan menikmati indahnya pohon palm yang tumbuh rindang sembari mencari alamat rumah Bian yang sudah ia terima.
Yups ! A 13.
Nadhira berhenti di sebuah rumah besar bergaya scandinavian vintage berwarna putih. Rumah dengan pintu berwarna senada berukuran lumayan besar dengan gagang bermotif kayu persegi panjang, dan tulisan nomor rumah di sebelah kanan pintu dengan menggunakannya kayu dihiasi beberapa tanaman rambat.
Nadhira akhir nya memutus untuk turun dan menemui Bian.
Namun belum sempat ia mengetuk pintu, Bian sudah keluar terlebih dahulu.
" Astaghfirullah " kejut Nadhira
"Knp lo?" Tanya Bian
" Ngagetin sumpah. Belum juga gue salam"
" lama banget sih Lo. Kesasar ya?"
" Eh sorry ya! Gini-gini gue juga tau kali jalan ke rumah Lo"
"Tadi itu di jalan gue senga- "
KAMU SEDANG MEMBACA
HITAM
Genç KurguJangan datang padaku. Aku ruang hampa yang tak pernah kau temui dimana pun. Hatiku terlalu gelap untuk ditempati siapapun. Bahkan cahaya tak pernah ku beri celah masuk dalam sela jiwa ku yang sempit. Apa lagi kamu?