4 | Kesal

62 15 9
                                    

"Kriiiingg!!"

Bel berbunyi tanda pergantian mata pelajaran dari bahasa Indonesia ke Olahraga.

Pak Tohares atau biasa di panggil pak Toha adalah guru Olahraga paling famous Di sekolah ini. Selain tampan akut dan umur nya masih terbilang muda, yaitu 23 tahun. Pak Toha juga memiliki badan atletis, alis tebal, bibir tipis, dan hidung mancung. Kulit sawo matang dan rambut yang zuperduperrrr mengkilat setiap saat.

Ya ampun..guru macam apa ini:)

Sial nya, Pak Toha hanya mengajar satu kelas saja, yaitu kelas XI IPA 1, dikarenakan dia hanyalah guru magang di sekolah itu. Namun kharisma nya itu membuat ciwi ciwi mengenal nya dengan pasti'.
Dan hokinya kelas yg di ajar pak Toha adalah kelas Nadhira.

Skip dari pak Toha-

"Priiiiiiitttttt! Cepat jalannya, jangan buang buang waktu." Teriak pak Toha untuk menyuruh murid agar cepat berkumpul di lapangan dan segera berbaris.

"Ra gue mau pingsan.." ucap bian memegang pundak Nadhira.


"Kenapa lo?"


"Gak nahan gue liat pak Toha keringetan kek gitu .. mau gue lap in aja raa. Demi Tuhan iman gue goyah"

"Iya ntr gue kawinin Lo berdua." Canda Nadhira pada Bian sambil sedikit kesal, pasalnya sahabat yang satu itu seperti sudah tergila gila dengan pak Toha. Guru olahraga nya sendiri.

"HEY ITU YANG BERDUA! MAU ARISAN APA MAU OLAHRAGA"
teriak pak Toha sembari menunjuk Bian dan Nadhira yang berada di ujung lapangan. Hal itu tentu saja mengudang semua mata memandang ke arah mereka.


"Ra jiwa gue di panggil.."


"Apasi tlol. Gue malu! Cepetan buruuu"
Nadhira lantas menarik tangan bian untuk masuk kelapangan bersama nya.

Akhirnya pak Toha mengarah kan siswanya untuk melakukan pemanasan.

" 1..2..3..4..5..6..7..8.." teriakan siswa lantang sembari menghitung pemanasan hingga selesai.

"Hari ini kita akan memasuki materi lari ya anak anak, saya harap kalian semua sudah melakukan pemanasan dengan baik sehingga tidak cepat lelah saat lari nanti" ujar pak Toha dengan pose kedua tangan dikocek celananya.


"Iya pakkk"


"Yang pertama, Nadhira Axilla gev-"

"Loh loh ..pakkk kok nama saya duluan? Nama sayakan depan nya N bukan A" ujar Nadhira tak terima nama nya di sebut awal sekali untuk melakukan lari.

"Absen nya bapak acak. Sudah cepat kamu jangan banyak bicara"

Fine. Nadhira melakukan nya dengan sangat sangat tidak sepenuh hati. Ia pun bersiap mengambil ancang-ancang.


"BERSEDIAA .. SIAP.. YA!"

Nadhira berlari sekencang-kencangnya agar segera sampai finish. Rambutnya yang di Cepol satu mulai berantakan karena guncangan badan Nadhira. Bibir nya yang tipis mulai ia gigit, karena masih kesal akan keputusan pak Toha memilih nya.


Sementara itu..


"Woi! Liatin Mulu. Buta Lo ntar kelamaan ngeliatin dia terus" Reyhan memperingati cowok di depannya yang sedari tadi melihat ke arah lapangan tanpa
berhenti.

"Punya gue tuh." jawab nya di ikuti senyum hingga lesung pipi yang sangat dalam miliknya pun terlihat.

"Terserah lo. Mau ngehalu ama tu cewek sampe mati juga gue gak peduli, gue mau ke perpus minjam buku, bareng gak?" lanjut Reyhan kepada temannya itu.

"Idih, gak!"


"YAUDA SANTAY AJA BODO' " Reyhan kesal dan lantas pergi meninggalkan cowok tersebut yang fokus memperhatikan Nadhira.

Ternyata Nadhira juga menyadari hal itu. Ia merasa ada yang memperhatikan nya, dan benar saja.

"ARGH..NGAPAIN SIH LIAT LIAT " gumam Nadhira dalam hati sembari memutar bola matanya saat melihat cowok beralis tebal di kelas berlantai dua itu memandang nya dengan senyum yang lebar.

"APASIH" teriak Nadhira ke pada cowok itu saat sampai di ujung garis finish. Tak ayal hal itu menjadi perhatian para siswa, karena Nadhira bisa di katakan memang jarang berbicara di sekolah.

"Rindu"

"Cieeeeeeeeeeeeeeee" sorak teman teman Nadhira mendengar ucapan cowok itu dengan lantang, bahkan pak Toha juga ikut tertawa melihat tingkah muridnya itu.

Mendengar itu hati Nadhira terasa ber api api. Ia harus menahan malu karena di ejek teman-temannya bahkan tak terkecuali pak Toha. Nadhira semakin membenci cowok tersebut yang tak tahu malu sama sekali.

Ia lantas pergi begitu saja meninggalkan lapangan entah kemana.

Bian pun berlari mengejar Nadhira dan ternyata..



Yuhuuuu!! Hellaw gys..
Udah part 4 nii
Gimana ceritanya? Udah bisa nebak blm

Jangan lupa yang blm follow, fllw dulu, eh bintang nya juga jgn lupa d klik.okee biar bacaanya hikmat, and..
Kalau aku up, kalian bisa langsung dpt notifnyaaa

Semoga kalian suka ya critanya.

Happy reading!!

Umwa.

Pantengin terus next part nya!

HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang