Dalam penyebrangan kapal yang dimuat dengan bis,mobil dan angkutan berat lainnya membuat semakin padat isi kapal dengan penumpang yang sudah tidak tahu harus beristirahat dimana.
Reina menemani Keira yang sedang merasakan kedinginan karna kencangnya hembusan angin laut pada malam ini, Kei tidak bisa terlalu lama diluar saat angin malam seperti ini.
Beruntung sekali Reina membawa Minyak kayu putih untuk meredakan rasa kedinginan Keina, Rei membawa masuk ke dalam kapal untuk menghangatkan Kei dari angin diluar.
•••
"Kei? Gimana sudah merasa hangat?"
Tanya Reina dengan wajah khawatir nya terhadap Keira untuk memastikan Keina baik-baik saja.
"Iya Rei, Aku sudah merasa membaik kok.. Sudah jangan terlalu khawatir ya."
Keira berusaha meyakinkan Reina untuk tidak terlalu khawatir kepada dirinya.
" Sepertinya kamu perlu pelukan hangat seseorang ya Kei."
Menghibur Kei adalah salah satu kesenangan Rei untuk memastikan apakah Kei tidak punya seseorang yang di anggap spesial dan istimewah.
"Pelukan? Hmm.. Aku tidak tahu Rei gimana."
Kei hampir saja keceplosan dalam mengatakan, Kalau sebenarnya ada seseorang yang sedang ia suka saat ini.
"Gimana? Maksud kamu apa Kei? Sudah ada seseorang yang ada di hati mu Kei?"
Pertanyaan Rei selalu saja membuat Kei harus berpikir keras dalam menjawab pertanyaan seperti ini.
" Ohh.. Maksud ku bukan itu, Sungguh .. belum ada seseorang yang aku tertarik Rei."
Keira selalu berusaha menutupi perasaan yang ia pendam, Karna bagi nya perasaan yang di pendam jauh lebih baik daripada harus diungkapkan karna kita tidak tahu setelah itu apakah akan tetap bahagia atau sebaliknya, Selagi bisa untuk di pendam mengapa tidak?
...
Kadangkala kita terbawa perasaan sendiri, Tenggelam dalam terkaan kita yang tinggi. Saat seseorang yang datang lantas peduli, Barangkali memang kebetulan hadir sebagai pelipur hati.
Tidak memiliki niat atau misi untuk memiliki. Dan aku tidak ingin seperti itu, Aku selalu berharap kepada semesta untuk tetap selalu mendengar keinginan ku dan mewujudkan nya.
Tidak apa kalau tidak sekarang.. Aku akan selalu menunggu hingga semesta mengabulkan nya untuk ku kapanpun itu.
*Chatting*
"Tan? Kamu dimana?"
Mengkhawatirkan seseorang memang selalu menjadi objek utama dalam merasa takut kehilangan.
Padahal hubungan pun belum tentu jelas hanya sekedar teman atau mungkin hanya sahabat? Tetapi berbeda dengan rasa khawatir biasa.
Ini adalah bentuk kepedulian yang semua para tokoh di bumi ini memilikinya, Entah untuk apa dan kepada siapa itu diperuntukan.
"Aku berada di atas kapal Kei."
"Ohh.. Ramai tidak disana?"
"Tidak terlalu ramai, Hanya teman-teman kita Kei. Aku tidak melihat mu Kei?"
Tidak mungkin aku ke atas dan merasa seperti tidak dekat dengan nya.
"Aku berada dibawah Tan, Aku ingin ke atas tapi takut angin nya terlalu kencang."
"Hmm... Yaudah gapapa Kei, Kamu tetap di bawah aja dan di dalam kapal aja ya. Sepertinya sebentar lagi juga akan sampai di Bali."
"Yaudah, Aku tetap di dalam kapal saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu
RomansaTan, Kamu bilang akan selalu dekat dengan ku. Tidak pergi meninggalkan aku walaupun kita pasti akan terpisah karena pendidikan kita, jurusan kita dalam mengambil universitas nanti.. Aku sudah sungguh yakin dengan mu Tan, Kalau kamu beda dari laki-la...