°.⸙͎surat pernyataan°.⸙͎

325 80 10
                                    

Brakkkk

Bunyi suara dobrakan pintu yang kencang membuat Taehyung sedikit terkejut. Diambang pintu terdapat Yeri adiknya Taehyung yang lagi masang wajah marah dan ada saringan kecil ditangan kirinya.

"taehyung bimantara!! LO APAIN LAGI IKAN GUE?!!". teriak Yeri tanpa aba-aba.

"Gue ga apa-apain Yer, gue cuma kasian sama ikannya mangap-mangap gitu. Gue pikir kan gabisa napas yaudah karna gue baik, ya gue keluarin. Lo harus berterima kasih sama gue". ujar Taehyung santai.

"BAIK GIGI NENEK LO GOYANG!! IKAN GUE MATI LAGI BANG-KE!!!".

"Yaudah lah, ntar gue beliin lagi. Ikan piranha aja sekalian biar mantab".

"Gak mau tau pokonya ganti!!, ato gue beralih jadi melihara kucing nih".

Taehyung yang mendengar itu langsung melotot tak terima, "Ga ada yang boleh melihara kucing dirumah ini!". tegas Taehyung.

"Bodoamat! pokonya kalo sampe bang tae ga tanggung jawab beliin ikan lagi, yeri mau melihara kucing!!".

Brakkkk.

"Woy, pintunya kalo rusak emang lo mau ganti?!, bayar tukang mahal njir!!". teriak Taehyung saat Yeri lagi-lagi membanting pintu kamarnya.

Ceklek.

Bugh.

"Adooooh!".

Taehyung yang panik langsung berdiri kearah pintu dimana Sinb-nya tadi tersungkur karna lemparan bantalnya.

"Sakit ga Bi?". tanya Taehyung panik.

"LAGIAN LO APA-APAAN SIH HAH?!!". teriak Sinb kesel.

"Gue pikir Yeri tadi, soalnya tadi dia masuk sini marah-marah minta tanggung jawab. Terus galama lo masuk, wajar kan kalo gue jaga-jaga?".

"Yeri minta tanggung jawab kenapa?". Sinb mulai berjalan memasuki kamar Taehyung.

"Ikannya mati sama gue". jawab Taehyung santai, ikut masuk dan duduk di samping Sinb.

"Emang ikannya lo apain bisa mati gitu?".

"Gue keluarin dari aquarium".

"What?!!!". kaget Sinb.

"Keluarin dari Aquarium!". ulang Taehyung.

"Gue kaget dan gue denger". sinis Sinb.

"Lagian kaget lo ga Kreatif, kaget tuh Mega ce calaka kek, atau e e e e bang jono kek, apapun itu jangan What doang". kata Taehyung gajelas.

"Bacot, nih air angetnya diminum". Sinb menyerahkan segelas air ke Taehyung.

"Ada tanda-tanda demam ga?". Taehyung mengangkat bahunya acuh dan tetap meminum air dari Sinb.

"Cek aja". suruh Taehyung, dan Sinb langsung meletakan punggung tangannya ke jidat Taehyung.

"Masih normal, tapi kan gatau ntar malem gimana".

Taehyung mengarahkan telapak tangan Sinb pada dada sebelah kirinya, "Yang sebelah sini biasanya kalo cuma ada lo dia rusuh banget, gatau kenapa".

"Kalo gaada gue? berhenti?". Sinb menarik tangannya.

"Ngga lah bego, mati dong gue. Kalo gaada lo dia normal". kata Taehyung lalu tersenyum.

Fenomena langka dimana Sinb yang jarang banget peduli bahkan merhatiin dia, tapi kali ini engga doooong. ihuy.

"Nih, obatnya diminum". Sinb menyodorkan dua buah obat untuk nantinya Taehyung telan.

Taehyung hendak mengambilnya, namun ragu. Akhirnya Taehyung memilih tak mengambilnya dan nyengir kearah Sinb.

Sinb mendengus, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Sinb meletakan kedua obat tersebut ke sendok, lalu dia hancurkan menggunakan sendok lain setelah sedikit diberi air.

"Buka mulut lo, udah tua bangka juga minum obat aja ga bisa nelen. Heran gue".

Taehyung membuka mulutnya, lalu meminum kembali segelas air hangat saat rasa pahit menjalar disekitar mulutnya.

"Gue mau ngasih sesuatu buat lo". Ujar Taehyung.

"Apaan?".

"Rahasia. Dan gue mau nunjukin kemampuan baru gue Bi". Taehyung tersenyum.

"Kosong kan?". Taehyung menunjukan kedua tangannya yang tak memegang apapun, "Kosong, kosong dan gue bakalan ambil benda itu dibelakang lo".

Taehyung sedikit mencodongkan tubuhnya, lalu menggerakan tangannya seolah sedang mengambil sesuatu dibalik tubuh Sinb.

Dalam hati, Sinb mengumpat pelan karna jaraknya dengan Taehyung sangat dekat. Bahkan Sinb bisa mencium aroma shampo dari kepala Taehyung.

"Njir, susah banget si bangsat!". umpat Taehyung dan menegakan tubuhnya kembali.

"Ngapain sih lo?". heran Sinb.

"Ambil sendiri dah tuh, sulapnya gagal". malas Taehyung dan merebahkan tubuhnya.

"Ambil apaan anjir? ga ngerti gue".

"Tuh, ada amplop dibelakang lo".

Sinb menoleh, ada amplop berwarna merah disana. Sinb meraihnya dan menunjukan pada Taehyung.

"Ini?".

"Buka aja".

Sinb diam dan langsung membukanya, ternyata isinya hanya sebuah kertas. Lalu Sinb membacanya.

"Surat Pernyataan?". bingung Sinb.


Saya, yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Taehyung Bimantara
Kelas : XI ips 2
Status : Hey there I'm using whatsapp!

Dalam keadaan sehat wallafiat, baik secara jasmani maupun rohani dan juga sehat mental, serta dalam keadaan sadar. Akan memberitahukan, bahwa yang bertanda tangan dibawah sangat sangat mencintai dan menyayangi Sinbianca Putri dalam tiga waktu. Sekarang, besok dan selamanya. Begitulah surat pernyatan yang telah disampaikan diatas. Sudikah kiranya nona Sinb yang manis ini membalas surat pernyatan Taehyung.

Tertanda, suami Sinb dimasa depan.
Taehyung Bimantara.


Selesai membaca surat pernyatan tersebut, Sinb beralih menatap Taehyung yang sedang tertidur.

"Gue sayang sama lo Taehyung". ucap Sinb tulus dan mengelus kening Taehyung lembut.

"Gue juga sayang sama lo juga kok, santuy". kedua mata Sinb membola, dia pikir Taehyung sudah tertidur ternyata tidak. Laki-laki itu membalas pernyatannya masih dengan mata terpejam.

"Gue tau lo malu, makanya gue gak mau buka mata meskipun gue udah gemes setengah mati. Gue mau lo terus ada buat gue, Bi". Sinb langsung memeluk Taehyung sayang.







---

t b c.-

a b n o r m a l

Abnormal ; taehyung-sinb Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang