"ketika mulut tak mampu berbicara,hanya aksara yang mampu menggambarkan perasaanku''
Leon, Rama, Rava, dan Raka memilih bangku yang kosong di dekat pintu masuk. Sebenarnya Leon sangat malas berada didekat pintu masuk, karna menurutnya terlalu menonjol. Apalagi banyak adik kelas dan seangkatan yang terus memperhatikan kearahnya, dengan binar mata seperti melihat berlian. Cowok jangkung itu menyusuri isi kantin dan tak sengaja mata tajamnya bertemu dengan mata biru milik Bella hanya 5 detik tatapan itu berlangsung, Kemudian Bella langsung memutus kotak mata dan kembali fokus ke iphone-Nya.
‘’Yon’’ Panggil Rama
’’Hah?’’
‘’Lihatin apa sih lo?dipanggilin gak nyaut-nyaut’’ Tanya Rama
‘’Pantes gak nyaut orang lagi lihatin dedek gemes’’ Ucap Raka mengikuti arah pandang Leon yang ternyata sedang memandanggi Bella.
‘’Siapa sih?’’ Tanya Rama sambil melihat kearah Raka lalu mengikuti arah mana matanya menatap.
“Ya, Bellalah siapa lagi’’ Jawab Raka dengan senyum geli
‘’Bener emang ya kalo benci sama cinta itu beda tipis’’ Sahut Rama
‘’Apaan sih orang gue cuma lihat-lihat isi kantin. oh ya, awas lo manggil gue yon nama gue tuh ALDEN LEON WESLEY bukan yono jir’’ Ucap Leon sambil menunjuk kearah Rama.
‘’Abisnya gue panggilin gak nyaut-nyaut’’ Balas Rama sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal
‘’Udah ribut mulu, lo mau pesen apa Le?’’ Tanya Rava kepada Leon
‘’Sama aja kek lo’’ Jawab Leon
‘’Yaudin gue pesen dulu, yok Ram’’ Ucap Rava sambil beranjak dari tempat duduknya menuju ke stand makanan dan minuman.
Setelah Rama dan Rava pergi, Leon dan Raka fokus ke poselnya masing-masing. Selang beberapa menit Rama dan Rava kembali ke meja sambil membawa makanan dan minuman pesanan mereka berempat.
‘’Oh ya Le, kenapa sih lo sama Bella bisa musuhan?’’ Tanya Raka kepada Leon sambil mengaduk bakso yang tadi dipesannya.
‘’Biasa gara-gara balapan’’ Jawab Leon seadanya
‘’Gila... Padahal balapan itukan pas kita kelas 10’’ Sahut Raka‘’Gak terima kekalahan maybe’’ Ucap Leon sambil mengangkat kedua bahunya lalu melanjutkan makan
Sedangkan dimeja lain tapi masih berada didalam kantin.‘’Permusuhan lo gak kelar-kelar cuk’’ Ucap Valen sambil melihat kearah Bella
‘’Masih gara-gara bapalan?’’ Tanya Rissa
‘’Hem, gue gak terima kalau kalah. Gue yakin pasti dia pakek jampi-jampi’’ Jawab Bella sambil menusuk basko dengan garpu lalu melahapnya
‘’Jampi-jampi ndasmu kuwi, jaman saiki mosok ono sek gowo koyo ngono’’ Sahut Ara dengan logat jawanya
Bella hanya melirik Ara karna membela Leon.
‘’Udahlah lanjut makan aja, nanti keburu bel masuk’’ Lerai Rissa
Setelah itu tak ada percakapan yang terjadi, mereka melanjutkan makan dalam diam. lima menit kemudian bel berbunyi menandakan jam istirahat pertama selesai. Mereka berjalana beriringan sambil bercanda. Di koridor ujung tadi, Bella bertemu lagi dengan Leon. Bella berjalan begitu saja melewati Leon yang sedang bersandar ditiang penyangga, Leon memanfaatkan situasi tersebut untuk menggoda Bella.
‘’Ada yang gak terima kekalahan nih, Ram’’ Ucap Leon sambil melirik kearah Bella.
Seketika itu Bella dan teman-temannya berhenti melirik karna merasa tersindir. Bella menoleh kearah Leon dan matanya langsung bertemu dengan mata tajam milik Leon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aldena
Genç KurguJangan terlalu percaya pada seseorang walaupun itu kekasihmu sendiri, bisa saja kekasihmu sendiri yang membuatmu menangis dan kehilangan sosok yang sangat berharga untukmu. Semua berawal dari kebencian Leon dan Bella karna kalah balapan lalu berla...