BAB 2: DILABRAK CLARA.

441 223 202
                                    

Vote dulu yuk!

Sudah vote?

Jika sudah, selamat membaca :)

***

Setelah upacara selesai, Bela memutuskan untuk kembali ke kelasnya kemudian belajar seperti biasa. Tidak terasa bel istirahat berbunyi dengan nyaring.

Tugas catatan Bela belum terselesaikan, alamat dirinya harus mengorbankan waktu istirahatnya untuk mencatat pelajaran.

Sementara Bara yang duduk bersama Alan di kantim menunggu Bela menghampirinya, tapi kenapa Bela belum sampai juga. "Bela kemana, ya?" tanya Bara.

"Di kelasnya kali," jawab Alan yang tak mengalihkan pandangannya dari handphonenya.

Bara bangkit dari duduknya, "Gue mau samperin dia dulu deh," pamit Bara kemudian ia melenggang pergi tanpa menghiraukan Alan.

Bara menengok Bela yang berkutat dengan pulpen dan bukunya, Bela menggaruk kepalanya yang tak gatal, saat ia tidak mengerti akan suatu hal. Sama seperti apa yang ia lakukan saat ini.

Bara memutuskan masuk dan segera duduk di samping Bela tanpa berucap. Bela yang terkejut itu lantas menoleh, "Bara. Lo ngapain di sini?" tanya Bela.

"Nemenin lo, gue tungguin di kantin kenapa lama?" tanya Bara.

"Gue lagi nulis, jangan ganggu deh." Bela pura-pura fokus dengan apa yang ia kerjakan. Banyak pasang mata yang mengamati mereka berdua, "Bar, mending lo pergi deh. Gue risih sama tatapan orang," usir Bela secara baik-baik.

"Di sekolah kita jaga jarak ya, kalo pas pulang sekolah baru kayak biasa, ya?" tanya Bela secara baik-baik.

Bara bangkit dan menghela nafasnya, "Yaudah deh, Bel," pasrah Bara kemudian melenggang pergi menghilang begitu saja.

Bela yang suntuk, ingin istirahat namun sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Bela memutuskan untuk pergi ke kamar mandi saja kalau begitu.

Entahlah kenapa perasaan Bela tidak enak saat memasuki kamar mandi saat ini. Bela tidak sendirian, ada Clara dengan teman-temannya yang sedang tersenyum licik di belakang sana.

Bela sedang mencuci mukanya, tentu saja melihat pantulan Clara dan teman-temannya di belakang sana. Mereka berjalan mendekati Bela, dan sontak saja Clara menjambak rambut Bela. "Stop jadi benalu buat Bara!" tukas Clara tepat di wajah Bela.

Bela yang meringis kesakitan itu tidak bisa apa-apa, "Gue udah bilang ke Bara supaya gak deket-deket sama gue. Tolong lepasin Ra, sakit," pinta Bela yang menahan air matanya.

"Gak segampang itu nona cantik." Clara menyeringai dan membawa Bela ke bilik kamar mandi yang kosong, sedangkan kedua teman Clara hanya mengawasi pintu masuk.

Setelah masuk ke dalam bilik kamar mandi, langsung saja Clara menyiramkan air seember penuh ke sekujur tubuh Bela. "Ra, apa yang lo lakuin ke gue?!" pekik Bela.

Clara memegang rahang Bela kuat, "Ini semua gara-gara lo, hubungan gue sama Bara ancur!" Clara menampar Bela kuat, "Karena lo, gue gak pernah bahagia sama Bara. Bara selalu mentingin lo daripada gue, Bela!" lanjut Clara sarkas.

FRIEND ZONKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang