BAB 7: BARBEL TIME.

138 24 54
                                    

Nanti kalau sudah selesai membaca, tinggalkan jejak ya:3

Selamat membaca :)

***

Bara seperti biasa mengantar pulang Bela tepat di depan rumahnya sekarang. Raut wajah Bela terlihat bingung dan tampak berpikir. "Muka lo, gak usah kayak gitu," cibir Bara dengan melepas helm fullface nya.

Bela turun dari motor Bara, "Apaan sih. Gue lagi beneran mikir," ujar Bela sewot.

"Mikirin apaan, emang?" tanya Bara penasaran. "Gue tadi ditanya-tanya Bar, sama Ajay," ujar Bela dengan menggaruk kepalanya yang kebetulan gatal.

"Nanya-nanya soal perasaan lo ke gue, ya?" tebak Bara tepat sasaran. Bela membulatkan matanya, "Kok lo tau?!" pekik Bela.

"Pas lo pulang dari rumah gue kemaren, dia langsung nanya-nanya hal yang sama kayak yang ditanyain sama lo. Mungkin," tutur Bara.

Bela mengangguk, "Gue, jadi kepikiran tau Bar," ujar Bela dengan nada lesunya.

"Kepikiran? Lo suka sama gue?" tanya Bara terkejut. Bela menoyor kepala Bara. "Gak minat," ujarnya penuh penekanan.

"Ya terus, apaan?"

"Rasanya baper kayak gimana sih, Bar?" pertanyaan Bela membuat Bara bingung sendiri. Bagaimana menjawabnya, sementara Bela tidak pernah memiliki hubungan apapun pada orang lain. Entahlah Bela tipikal orang yang sulit jatuh cinta.

Bara mendelikan bahunya tidak tahu, "Gak tau. Gue gak pernah baper," ujar Bara dengan wajah polosnya.

"Lo kan pernah beberapa kali pacaran, masa iya gak ngerasain baper?!" tanya Bela geram. "Lah kan yang baper ceweknya, gue mana pernah," ujar Bara sengit.

Bela berdecak sebal, "Yaudah lah, gak guna nanya sama lo." Bela melenggang pergi meninggalkan Bara yang masih di tempat. "Aneh lo, masih mending gue jawab itu pertanyaan," oceh Bara yang menatap kepergian Bela.

***

Tidak terasa waktu terasa begitu cepat, sudah hari Minggu dan ini saatnya melakukan BarBel time. BarBel time adalah waktu Bara dan Bela menghabiskan waktu bersama, entah dengan berjalan-jalan, menonton film, masak, membersihkan rumah, dan masih banyak lagi.

Bela sudah membawa plastik besar berwarna merah, yang berisikan camilan makanan ringan dan minuman yang akan ia bawa ke rumah Bara. Sebelum itu, Bela pamit kepada asisten rumah tangganya untuk pergi ke rumah Bara.

Bela mengetuk pintu rumah Bara dan memperlihatkan sosok wanita paruh baya Lusi, Mama Bara. "Selamat pagi Tante, Bara nya ada?" tanya Bela dengan menyalami Lusi. "Ada Bel, masuk aja ke kamarnya," titah Lusi lembut.

"Om Frans, udah berangkat ke kantor?" tanya Bela, Frans adalah Papa Bara. Orang tua Bara selalu sibuk kerja hampir sama seperti orang tua Bela. "Udah berangkat tadi, pagi banget," ujar Lusi.

Bela mengangguk kemudian ia menaiki tangga untuk menuju ke kamar Bara. Ia membuka pintu dan melihat kamar Bara yang sangat berantakan. "Bara, gila kamar lo berantakan banget," pekik Bela.

FRIEND ZONKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang