BAB 8: KEPERGOK.

144 23 49
                                    

Klik bintang dan komentar yang banyaaaaaaaak :3

Selamat membaca :)

***

Sudah larut malam, tapi Bara masih terjaga. Entah kenapa perasaannya pada Bela sangat khawatir akan kejadian yang lalu. Kejadian di mana Clara melabrak Bela habis-habisan.

Sudah lama memang, tapi Clara adalah orang yang nekat dan bisa melakukan hal serupa kapan saja.

Bara mengambil handphonenya kemudian mencari grup di aplikasi whatsappnya. Grup di mana hanya ada dirinya, Alan dan Sanjaya.

Grup apaan aja dah.

Bara Dewantara:
Masih pada on?

Alan Al Gibran:
Masih Bar.

Sanjaya Ajay.
Ajay keren nyaut.

Bara Dewantara:
Bisa ketemu di Cafe biasa?

Sanjaya Ajay:
Kebetulan gue lagi ada di sini.

Alan Al Gibran:
Kenapa Bar, kok tiba-tiba?

Bara Dewantara:
Ada hal yang pengen gue omongin.
Sekarang, penting.

Sanjaya Ajay:
Yaudah gc sini, mumpung masih rame.

Alan Al Gibran:
Gue otw, Bar.

Bara Dewantara:
(Read)

Bara segera bersiap, memakai jaket kulitnya yang berwarna hitam dan menyambar kunci motornya. Dengan cepat Bara menancapkan gas motornya menuju Cafe yang biasa menjadi tempat tongkrongan mereka.

Setelah menempuh perjalanan yang bisa dibilang jauh, akhirnya Bara sampai dan melihat dua motor tidak asing yang terparkir cantik di depan Cafe.

Bara memasuki Cafe dan melihat Alan dan Sanjaya melambaikan tangan pada Bara. "Mau ngomong apa, Bar?" tanya Alan.

"Bentar-bentar," cegah Sanjaya. "Pesen minum dulu, dong."

"Gak ada waktu, buat basa-basi," tegas Bara. "Ini penting."

"Kenapa, Bar?" tanya Sanjaya dengan raut wajah yang takut. "Ini soal, Bela." Bara membuka percakapan.

"Udah lama sih, 8 hari yang lalu. Gue mutusin Clara karena seperti biasa dia gak suka sama Bela, dia nekat sampai di hari itu juga Clara ngebully Bela abis-abisan."

"Kapan, gila?!" tanya Sanjaya. Pandangan Bara beralih pada Alan, "Lo tau, hari di mana gue nyamper Bela di kelasnya dan gue balik lagi ke kantin?" tanya Bara pada Alan. Alan mengangguk, "Iya, inget."

Bara melanjutkan, "Selang beberapa menit, Bela ke toilet dan di situ ada Clara sama temen-temennya, Clara jambak rambut Bela dan menyiram air ke seluruh badannya."

Alan dan Sanjaya memasang raut wajah terkejut, "Demi apa? Kenapa gak cerita," tanya Sanjaya geram.

"Karena Bela gak mau, ada orang yang tahu."

"Terus, hal penting yang mau lo omongin apa, Bar?" tanya Alan.

Bara menghela nafasnya, "Gue mau, di saat gue lagi gak ada. Lo berdua kalo lagi sama Bela, jagain dia. Intinya lo berdua, ikut buat jagain Bela."

FRIEND ZONKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang