Chapter 2

125 39 57
                                    

Happy Reading!

***
Chinta senang. Sangat senang, ia sekarang berada di konser BTS. Sudah lama ia pengen kesini. Ia mengidolakan BTS, kalau bisa di bilang sangat. karena, foto foto BTS penuh di hpnya dan bahkan palaroid BTS menghiasi kamarnya.

"Akhirnya gue kesini juga." Ujarnya yang senang minta ampun.

BTS menyanyikan lagu Fire. Chinta ikut bernyanyi, karena ia memang hafal lagu lagu BTS, sangking Cintanya.

"Aaaaa" Ia berteriak histeris saat melihat jugkook memperlihatkan perut sixpacknya.

"Anjirr, pemandangannya indah banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjirr, pemandangannya indah banget."

Setelah mereka bernyanyi. Mereka ingin memanggil salah satu fans dari ribuan orang yang datang di sini Untuk naik kepanggung.

"we appoint one of you." Ujar Taehyung. Ia memakai bahasa inggris, karena ia tahu kalau ribuan orang itu bukan orang korea saja.

Banyak yang mengangkat tangan. Tentu saja, siapa coba yang gak mau ngeliat idol secara dekat.

"I, i!" Teriak Chinta. Ia mengangkat tangannya, berharap Taehyung memilih dirinya.

"you, wearing the yellow shirt. " Tunjuk J-Hope tiba tiba. Banyak pasang mata yang mengikuti arah tunjuk J-Hope, ingin tahu siapa gadis yang beruntung itu.

"Me?" Chinta menunjuk dirinya.

"Yes, you."

"Aaaaa gue?, gue gak salah dengarkan!, gue gak mimpikan!, yaampun jantung gue terasa mau lompat keluar." Batinnya tidak percaya tapi senang setengah mati.

Saat tiba di panggung, jantumg Chinta langsung gubrak gubrik dangdutan. Tapi, saat ia ingin mendekati para idolnya itu ia tiba tiba mendengar suara. Ia bingung, "Kok seperti suara ketukan pintu ya?" Batinnya. Saat ia melihat wajah jungkook yang tersenyum manis kayak gula pasir, ia langsung mengabaikan suara itu. Tapi, semakin ia mengabaikannya suara ketukan itu semakin kencang.

Buyaaarrr...

Chinta terbangun saat merasakan sengatan di lengannya. Ia melihat Mamanya dengan wajah yang kesal.
"Mama!, tadi aku hampir meluk jungkook. Mama kok ngacauin sih."

"Ini sudah jam tujuh loh." Ujar Davina Elena Zalyanti (Mama) santai.

Chinta menutup mata "Btw Ma, aku gak nanya." Ia kemudian membuka matanya dengan bulat sempurna lalu terduduk. "APA?, Jam tujuh. Mama kok gak ngebangunin aku, aku kan jadi telat. Mama sih."
Ia berlari ke kamar mandi.

"Dasar anak biadab." Ujar Davina lalu turun kebawah.

"Chinta belum bangun juga?." Tanya Ferdinand Wesly Setiawan(Papa) saat Davina tiba di meja makan.

"Udah, dia mimpi BTS makanya kesiangan."

"Ketularan kamu tuh."

"Diakan anak aku, jadi wajar dong kalau ketularan. Apalagi nih ya BTS memang ganteng ganteng, Rasanya Pengen bawa ke rumah." Ujar Davina antusias.

C H I N T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang