1.Penolakan

107 8 0
                                    

"Keluarga yang sehat adalah keluarga yang tidak pernah sibuk dengan dunianya sendiri."

•Aleta•
___

Di sini, di rumah ini dan dipagi hari yang cerah ini, ada gadis yang sudah siap dengan seragam dan tas abu-abunya.

Tetapi dia sangat enggan untuk berangkat ke sekolah dan bertemu dengan para lelaki buaya darat di sekolahnya.

Dia bermain dengan ponselnya dan membuka berbagai sosmed sambil mendengarkan musik.

"Ah males banget gue berangkat sekolah." ucap Aleta sembari membuka sosmed.

"Kalo berangkat sekolah pasti tuh anak-anak buaya darat pada gangguin. Males banget!!!" gerutu Aleta.

Aleta yang sedang sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba saja dikejutkan dengan mamanya yang berteriak keras.

"Ayo sarapan Aleta!!!" teriak Maira.

"Pasti tetangga gue denger." gumam Aleta pelan.

"Iya ma masih ngerapiin kamar!" lanjut Aleta sambil meletakkan ponselnya di tas.

Aleta keluar dari kamar lalu menuju ruang makan. Di ruang makan tersebut sudah tersedia berbagai makanan, tetapi Aleta lebih memilih makanan dengan berbahan tepung terigu.

Aleta duduk di meja makan dengan semangat. Ia langsung mengambil roti dan selai kacang kesukaannya.

"Aleta kalo pagi gini itu jangan suka mainan sosmed dulu ataupun nyalain musik! Tau nggak, mama denger dari jauh, otak mama ikutan stres." omel Maira.

"Iya ma siap." ucap Aleta sembari memasukkan roti ke mulutnya.

"Gimana sama tugas-tugas kamu? udah selesai?" tanya Maira.

"Sudah semua kok ma." jawab Aleta.

"Sip. Mama tunggu diluar ya." ucap Maira lalu pergi meninggalkan anaknya yang masih sibuk dengan makanannya.

Selesai dengan makanannya, Aleta mengambil tas yang ada di sebelahnya lalu beranjak ke depan rumah untuk memakai sepatu.

Selesai memakai sepatu, Aleta masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Maira.

"Nanti kamu pulang sekolah bareng sama temen kamu atau nggak, kamu pulang pakai taksi ya. Soalnya mama ada rapat di perusahaan." ucap Maira membuat Aleta mendengus kesal.

"Iya ma, nanti Aleta naik taksi aja." balas Aleta menundukkan kepalanya.

Di perjalanan Aleta hanya terdiam, suasana di dalam mobil sangat canggung. Aleta menatap keluar jendela sambil melihat beberapa orang yang berlalu lalang sedangkan Maira sibuk dengan pekerjaannya.

Sesampainya di sekolah Aleta langsung turun dari mobil dan berpamitan dengan Maira.

Aleta berjalan masuk ke halaman sekolah dengan senyuman di wajahnya walaupun hatinya sangat tidak nyaman.

"Wah kehidupan gue indah banget!" ucap Aleta.

Aleta berjalan sambil melihat beberapa murid yang sedang bermain, berpacaran dan ada juga yang sudah bertengkar, tapi pertengkaran itu hanya bercandaan.

"Aletaaa!!!" panggil seseorang dari belakang.

Aleta yang mendengarkan itu sontak menoleh kebelakang, ia melihat kedua sahabatnya berlari menuju ke arahnya.

"Ngapain sih mereka berdua lari-lari?" tanya Aleta kepada dirinya sendiri.

Elina dan Dara yang sudah sampai di depan Aleta, mereka langsung mengatur nafas masing-masing.

AletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang