"Perjodohan ini didasari cinta apa enggak sih, bingung gue."
•Aleta•
___Aleta dan Maira sedang berada di Restoran Seafood, hanya saja restoran ini tidak terlihat ramai. Karena Maira sudah memesan ruangan VIP, agar semua pembicaraan tidak terbang kesana kemari.
Aleta yang merasa bosan, hanya menatap makanan di depannya sambil mengaduknya tidak jelas. Rasanya ia ingin pulang saja, karena ini sudah terlalu lama.
"Sampai kapan kita nungguin gini ma?" tanya Aleta malas.
"Udah tunggu aja habis ini datang kok." ujar Maira sambil memainkan ponselnya.
Maira meletakkan ponselnya di meja dan menoleh kearah putri satu-satunya itu. Mata yang sudah dipenuhi dengan tanda tanya. Sepertinya Maira akan membahas hal yang tidak disukai putrinya.
"Sayang, kamu berangkat tadi sama siapa? Ceritain dong." tanya Maira menoel pelan pipi Aleta.
Pertanyaan itu sukses membuat Aleta menghentikan kegiatannya yang tidak jelas tadi. Kenapa harus dia dan dia lagi? Nggak ada topik lain emang?
"Cuma temen Leta ma." ucap Aleta malas.
Maira menarik senyum menggodanya. "Ih masa.... bohongnya sama mama." kata Maira menoel pipi Aleta.
Ini sudah kedua kalinya, Maira menoel pipi putrinya itu. Aleta hanya menggerutu kesal melihat tingkah laku Maira, yang semakin hari, semakin membuatnya frustasi.
"Mama stop! Jangan noel pipinya Leta mulu. Malu diliatin!" gerutu Aleta dengan nada kesal.
"Kan mama, orang tuanya Leta."
"Iya tau, tapi jangan ditoel-toel mulu pipinya Leta!" ucap Aleta kesal.
"Masa mama mau noel pipinya anak orang." celetuk Maira asal.
Aleta mendengus pelan. "Ih udahlah ma!Ngapain mama nggak sekalian noel pipinya tante Anggun?"
"Kalo tante Anggun, nanti dimarahin sama suaminya." ujar Maira. "Mending noel pipinya Leta."
"Ngapain dimarahin, kan mama kakaknya tante Anggun." ucap Aleta seadanya.
Maira menganggukan kepalanya pasrah, tidak sengaja Maira melihat pria gagah dan tinggi sambil menggandeng pasangannya. Maira langsung membulatkan matanya terkejut.
"Leta berdiri!" titah Maira.
Aleta yang awalnya menundukkan kepalanya, spontan berdiri mengikuti perintah mamanya itu.
"Ada apa ma? Ada gempa? Enggak goyang lantainya." tanya Aleta ikut bingung.
Maira menatap tajam anaknya itu. "Itu lihat di depan!"
Aleta memincingkan matanya, perempuan itu hanya melihat, om yang sedang menggandeng istrinya dengan romantis. Mana ada hal yang menarik? Perasaan B AJA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta
Teen FictionAleta Quenby Elvina Putri yang mempunyai trauma dengan masa lalunya dan juga sudah berniat untuk tidak berurusan lagi dengan cowok. Tapi nasib berkata lain, ia harus bertemu dengan cowok dingin dan cuek. Cowok itu selalu mengusik kehidupan Aleta, s...