9.Perasaan Aneh

45 6 0
                                    

"Yang paling membingungkan didunia ini adalah perasaan."

•Alaska•
___

Aleta memasukki parkiran sekolah bersama Alaska. Banyak mata memandang ke arah mereka berdua, bukan hal baru lagi jika Alaska menjadi pusat perhatian di sekolahan ini. Tetapi yang menjadi hal baru di sini adalah, Aleta yang berada di jok belakang motor Alaska.

Alaska memarkirkan motornya dengan rapi, setelah memarkirkan motornya ia langsung mematikan mesinnya dan melepaskan helm yang ia gunakan.

Aleta sudah turun dari motor Alaska, gadis itu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan akibat angin tadi.

Alaska meletakkan helmnya diatas spion motor. Banyak gadis yang memandang Alaska dengan kagum, rambut yang masih berantakan menambah ketampanan di wajahnya.

"Ka rambut lo, sedikit berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ka rambut lo, sedikit berantakan." ujar salah satu siswi sambil tersenyum malu.

Aleta yang melihat itu memutar bola matanya malas.

Alaska melihat Aleta gemas, "Lo cemburu ya?"

"Enggak! Udah ayok masuk!" Aleta berjalan terlebih dahulu tetapi tiba-tiba tangannya dipegang Alaska dari belakang.

"Berangkat lo bareng gue kan, berarti masuk kelas harus sama gue juga." ujar Alaska.

"Hah???" gadis itu mendongakkan kepalanya. "Maksudnya gimana?" tanya Aleta bingung.

Alaska menatap gadis yang ada di depannya itu dengan bingung.

"Dia ini masih polos apa bego sih, perasaan nggak nyambung-nyambung daritadi." batin Alaska.

Alaska menghela napas, "Aleta lo ke kelas bareng gue, nggak ada penolakan!"

Aleta yang ditarik oleh Alaska ikut saja tanpa penolakan, gadis itu sudah bingung dengan pola pikir yang ada di otak Alaska. Udah hilang mungkin tuh otak, digantikan sama batu.

Di setiap perjalanan mereka berdua banyak mencuri perhatian setiap insan yang ada di SMA Nanta ini. Bukan di perjalanan saja, sampai kelas pun mereka masih saja menjadi pusat perhatian.

Aleta melepaskan tangannya dengan cepat dari genggaman Alaska, "Mendingan ke kursi lo deh! Lo nggak sadar daritadi diperhatiin semua murid?"

"Biarin!" celetuk Alaska. "Kan hak mereka, jadi santai aja dong."

Alaska berjalan dengan santai ke kursinya sedangkan Aleta memutar bola matanya malas. Sampai kapan ia harus diusik hidupnya oleh cowok seperti Alaska.

Saat ingin melepas tasnya, tiba-tiba saja ponselnya mengeluarkan bunyi menandakan kalau dia mendapatkan pesan WA.

Alaska membuka ponselnya dengan penuh rasa malas, saat sudah dibuka ternyata pria itu mendapatkan pesan dari grup gengnya.

AletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang