GWS .16.

41 4 1
                                    

Sebelum membaca harap tinggalkan jejak berupa vote and comment.

==========

Kepercayaan itu lebih dibutuhkan dalam sebuah hubungan. Kerena awal dari sebuah hubungan bermula dari saling percaya bisa melengkapi serta membahagiakan dan akhir dari hubungan bermula dari kepercayaan tersebut yang memudar.

-----

Aaaa

Teriakan Teya yang melengking membuat ke-8 remaja lainnya ikut berteriak spontan dan langsung meringkuk ketakutan.

Terutama Teya yang merasakan sentuhan dipundaknya terasa kembali, ia sudah tidak bisa berteriak dan hanya meringkuk sambil memejamkan mata dan menutup telinganya dengan tangan.

" hey! Lo kenapa? Tey? Woi! " paggilan dan guncangan sedikit keras itu membuat Teya menggeleng kuat.

" se-setan, cepet pergi.. L-lo tau nama gu-gue dari ma-na " cicit Teya masih tetap mempertahankan posisinya walau sudah diguncang dengan keras oleh tangan dipundaknya.

" Tey, ini gue woi! Bukan setan! " seketika suara familier itu menyentak Teya yang masih gemetar ketakutan. Ia mulai mendongak dan membuka mata serta telinganya. Menatap orang yang sekarang sudah berjongkok tepat didepannya. Ter-terlalu dekat.

" aaaa, menjauh lo dajjal! " teriak Teya lalu mendorong kuat tangan yang berada dipundaknya lalu berusaha berdiri.

" heh! Ternyata dari tadi itu lo! " dumel Teya ketika tahu orang yang tadi menepuk pundaknya adalah si petakilan Rafa.

" lo ngapain kesini? " tanya Rafa cepat.

" nyariin gue lo ya? "

" najis! " balas Teya lalu celingukkan mencari teman-temannya.

" temen-temen lo udah ngibrit duluan tadi " ujar Rafa santai menunjuk pintu yang tertutup.

" ck! Temen laknat ya gini " ujar Teya beranjak lalu menuju pintu.

" mau kemana lo? "

" keluar lah "

" oiya, lo disini ngapain? " tanya Teya bingung menatap Rafa yang malah duduk disalah satu kursi.

" gue sama anak-anak lagi nongkrong disini, dari pada ngeliat pensi gak jelas " ujar Rafa santai sambil mengeluarkan ponselnya.

" lah temen-temen lo pada kemana? "

Cklek

Seketika Teya menengok kearah pintu yang baru saja dibuka dari luar. Terlihatlah teman-teman Rafa yang menatap bingung keduanya.

" lo berdua abis ngapain? "

***

Sudah sekitar 5 hari dari kejadian saat perkemahan Sabtu Minggu tersebut. Liburan pertengah tahunpun sudah dimulai sedari 3 hari lalu, membuat para pelajar SMA Bakti Nusa yang biasa bangun pagi-pagi mengejar keterlambatan berangkat sekolah sekarang menjadi santai masih bergelung di balik selimut tebal mereka.

Termasuk gadis cantik asal Jawa yang masih bermanja-manja dengan kasurnya. Teya masih enak-enaknya memejamkan mata dijam 8 pagi ini.

Sreek


Sinar matahari yang masuk dari jendela besar yang baru saja dibuka tirainya oleh seseorang yang menatap anaknya sambil berkacak pinggang.

" gitu ya, anak gadis bukannya bangun pagi, masak dan beresin rumah malah masih tidur kek gini! " ujar Tia-mama Teya yang bertambah kesal karena melihat anaknya malah semakin menrnggelamkan kepalanya kedalam selimut menghindari sengatan sinar matahari pagi ini.

" TEYA!!! BANGUUNN! " teriakan Bunda yang menggelegar itu mengagetkan empunya kamar yang langsung terduduk dengan mata setengah tepejamnya.

' Hah? ' kata itulah yang pertama kali keluar dari mulut anak gadis yang masih memejamkan matanya dengan rambut awut-awutan. Satu kata polos itu membuat Tia menggeram dan mendekati putri sulungnya lalu menyentil telinganya hingga sang empu meringis memegang telinganya yang memerah.

" hah-heh-hah-heh, bangun! " balas Tia jengkel dengan respon putrinya yang kelewat santai barusan.

" ih, bunda mah. Ini kan masih libur sekolah, Teya mau leha-leha ajaaa " balas Teya langsung membaringkan tubuhnya lagi di kasur tercinta.

" ya boleh leha-leha, tapi mandi dulu kek, sarapan dulu kek, kalo bisa tuh anak gadis nyap-"

" nyapu, ngepel, beresin rumah dan sebagainya " potong Teya malas sambil beranjak dari kasur untuk kekamar mandi.

" mau kemana kamu "

" mandi, kanjeng ratu "

-----

Vote and comment nya plisss




GET WELL SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang