GWS .01.

125 8 4
                                    

Sebelum memebaca harap tinggalkan jejak berupa vote and comment

-----

Elah ni orang ngapa dah dari tadi ngeliatin mulu coba, batin Teyara yang sekarang duduk di bangku SMA setelah melewati MOS yang menguras tenaga dan mental.

Ia menggerutu kesal, pasalnya sedari tadi Teya merasa cowok yang duduk disebrang mejanya terus meliriknya.

Dengan mendengarkan kakak OSIS yang sedang menjelaskan peraturan-peraturan di SMA Bakti Nusa yang amat ketat karena sekolah tersebut adalah sekolah favorite dan bergengsi.

SMA Bakti Nusa juga memiliki kelas unggulan yang berisi siswa/siswi berprestasi dalam bidang akademik.
Dan disini lah Teya sekarang di kelas X IPA A yang merupakan kelas unggulan, Teya sebenarnya bukan anak pintar namun ia lebih cenderung rajin untuk mengerjakan tugas oleh karena itu nilai akademiknya bagus.

" jadi cukup disini penjelasannya ya adik-adik, kalian tinggal buat perangkat kelas dan setelahnya boleh istirahat" ujar Salsa, salah satu anggota OSIS yang membimbing X IPA A selama MOS berlangsung.

Setelahnya para anggota OSIS menunjuk siapa saja yang akan menjadi perangkat kelas dan sialnya, Teya mendapat jabatan sebagai sekretaris kelas. Teya hanya menanggapinya degan dengusan kesal dan tak terima.


Saat menoleh ke sebelah kiri, tatapan Teya bertabrakan tatapan menyebalkan cowok disebrang mejanya yang melirik- ehh bukan melirik lagi tapi menatapnya secara terang-terangan.

Risih gue tuh, batin Teya

***

"widihh congrats nih yang jadi sekretaris wadidaw" ujar Abel salah satu sahabat Teya sedari Sekolah Dasar.

"iya dong, Teya gitu" sahut Laya sambil duduk dibangku depan Teya.

Ya, Teya memang sepakat masuk ke SMA yang sama pada kedua sahabatnya.

"ck, diem deh. Mending kita ngantin aja" ujar Teya seraya tersenyum samar membayangkan makanan.

" hayuk atuh" seru keduanya berbarengan yang di akhiri tawa.

Melewati koridor kelas unggulan yang sepi karena masih berlangsungnya pembelajaran kelas XI dan XII yang belum memasuki waktu istirahat, Teya, Abel dan Laya berjalan berdampingan sambil tertawa riang.

Mereka menuju kantin terdekat kelas unggulan. Benar, SMA Bakti Nusa memang memiliki dua kantin. Kantin pertama terlelak di dekat kelas unggulan dan gerbang serta kantin kedua di barisan kelas reguler dan ruangan lainnya.

Kelas unggulan memang terpisah dari kelas lainnya, itulah sebabnya sebagian besar dari anak unggulan kurang bersosialisasi dengan sekitar dan tak jarang yang mencap mereka kelas sombong.

"Tey, lo yang nyari bangku ya trus gue sama Abel yang pesen makanan" ujar Laya membagi tugas. Memang seperti inilah kami saat kekantin, kami akan membagi tugas ada yang mencari bangku dan ada yang memesan makanan.

"oke. Jangan lupa gue pesen mie ayam kek biasa sama es teh yang semanis gue ya, inget semanis gue" ujar Teya sembari menyebut pesanannya.

"geli gue dengernya Tey" ujar Abel sambil bergidik ngeri.

Sedangkan Laya hanya tertawa saja, padahal gak ada yang lucu gitu. Yah begitulah kalau Teya si pendiam dan cuek, Abel sinisable dan cerewet sedangkan Laya yang humble tapi garing.

***

Seorang cowok yang sedari tadi duduk bersama teman-teman barunya hanya terdiam merenung, entah apa yang ia pikirkan.

" woi Raf! Ngape lo diem-diem baek? Keinget mb kantin yang godain lo tadi?" celetuk Zayn meledek teman barunya yang hanya berdiam diri sedari tadi.

Ya, memang tadi saat sedang memesan makanan kantin, Rafa atau lebih tepatnya Rafael Antares sempat digoda mba kantin yang sepertinya sudah menjanda dengan dandanan menornya.

Mba Sulisa.

Ya, mba Sulis yang katanya senang di panggil Lisa, dih dikira dia Lisa blackpink?

"apa sih njir, kan keinget lagi. Hiii ngeri gue" ujar Rafa yang menggundang tawa Zayn dan disusul teman-temannya yang lain.

Sekedar informasi, Rafa memiliki 5 teman. Ya karena kalian harus tau kalau untuk masuk kelas unggulan itu amat sulit dan kebanyakan yang lulus tes adalah perempuan jadilah di kelas unggulan tahun ini hanya ada 6 orang. Iyaaa 6 ORANG.

Jadi begini pertemanan mereka, Rafa yang pecicilan dan absurd, Zayn yang calm dan dewasa, Rama yang humble dan sok cool, Kay yang playboy dan cerewet, Eza dengan gaya cool and badboy nya yang terakhir Fikhar paling pendiam tapi humble. Eeits, ada yang paling penting yang harus kalian tahu kalau mereka semua itu bermulut lemes dan pedas. Ngalahin cabe-cabean kali pedesnya.

"jangan-jangan lo naksir sama mb Sulis ya Raf? Ngaku lo?!" tuduh Kay langsung ngegas.

"goblok! Emangnya Rafa itu elo" ejek Rama sambil menoyor kepala Kay.

"lah emang gue ngapain?" ujar Kay dengan muka sok poloa yang bikin enek.

"bodoamat gak peduli gue" ujar Zayn capek sendiri ngomong ama playboy cap badak macam Kay ini.

"mikirin cewek tadi?" tanya Eza tiba-tiba dengan tatapan masih ke ponselnya.

"hah?! Cewek?! Kan apa kata gue?! Ben--"

"diem aja deh lo bangke" potong Rafa mengelak.

"anjirr asal jejelin aja lo?! " protes Kay karena mulutnya di jejelin gorengan sekaligus dua biji.

"halah ujung-ujing ditelen juga" ujar Fikhar yang sedari tadi diam memperhatikan.

Kriiingg kriinng

"udah woi mending kelas ae" ajak Rama sambil berdiri.

"dari pada ngantin yok kita kekelas" kata Rafa sambil bersenandung ria.

Yang lain hanya terkekeh geli mendengar penuturan temannya tersebut.

***

" oiya Raf? Yang di tanya Eja tuh bener? " tanya Rama saat sampai di bangkunya yang memang ia sebangku dengan Rafa.

" hm? Yang mana? " tanya Rafa bingung.

"kalo lo, lagi mikirin cewek? Lagi suka sama cewek ya lo? Siapa-siapa? " tanya Rama bertubi-tubi.

"kepo" kata Rafa hanya melirik Rama.

"Teya? Jangan-jangan Teya? "

-----

WARNING!!!

Cerita berdasar dari pengalaman.


Gimana ceritanya para reader?
Kalo bagus? Kalo suka? Atau kalo udah cinta? Tolong klik vote ya!

Kalo kurang bagus? Kalo gak suka? Atau ada saran? Tolong comment oke!

By²
Sampai bertemu di eps selanjutnya<3

GET WELL SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang