GWS .17.

46 9 2
                                    

Sebelum membaca harap tinggalkan jejak berupa vote and comment

=========

Janjimu itu seperti balon. Indah dan berwarna-warni, tapi kosong.

-----

Olahraga pagi? Hal yang jarang pakai banget yang dilakukan oleh Teya entah hari libur ataupun hari biasanya.

Namun entah setan apa yang merasukimu~, nah malah nyanyikan. Senin pagi di libur tengah semester kali ini Teya sudah berada dipinggir jalan komplek rumahny untuk melakukan jogging.

Saat sedang jogging mengelilingi komplek rumahnya hanya sedikit dari tetangga komplek yang menyapa dan mengenalinya, biasalah anak jaman now sukur-sukur kenal sama tetangga samping kanan-kirinya.

Berlari kecil dengan senyum sumringah yang menghiasi wajah cantiknya, Teya sampai di taman yang berada tak jauh dari komplek rumahnya.

Dengan riang ia berjalan kecil menuju salah satu bangku lalu duduk sambil meluruskan kakinya sehabis berlari.

Menatap sekelilingnya yang ramai dikunjungi orang dewasa dan anak-anak yang sedang berolahraga sepertinya, bermain atau ada pula yang sedang berpacaran.

Tepat di samping tempat Teya duduk terdapat sepasang kekasih yang sedang bermesraan, Teya menatap malas orang disampingny yang tidak kenal tempat ketika berpacaran seperti itu.

Kan kasihan yang jomblo apa lagi jomblo sejak lahir sepertinya, Teya memutar bola matanya malas ketika mendengar suara manja dari sang wanita yang bergelayut manja ditangan sang pacar. Teya berjanji ia tidak akn seagresif dan se alay itu ketika mempunyai pacar, membayangkan dirinya seperti itu saja rasany ingin muntah.

Saat hendak memalingkan wajahnya se arah sebaliknya dari orang yang sedang berpacaran itu atau lebih tepatnya memalingkan wajahnya kesebelah kanan ada penampakan yang membuatnya nyaris terjungkal kebelakang kalau saja ia tidak berpegangan pada sandaran kursi.

Penampakan yang tepat di samping kanannya itu menyeringai geli menatap wajah cengo Teya yang menurutnya sangat lucu.

Tertawa terbahak-bahak itulah yang dilakukan cowok disamping Teya ketika melihat Teya yang malah jatuh terduduk di rerumputan karena berusaha menggeser posisinya menjauhi cowok itu.

" ketawa aja terus lo, bukannya bantuin orang kesusahan " ujar Teya sewot masih duduk di atas rerumputan.

" nolongin lo? Ogah " balas cowok itu menampilkan wajah khasnya, me-nye-bal-kan. Titik noh gada koma-koma an apa lagi tanda tanya dan tanda lain-lainnya.

" lo tuh ngapa sih selalu muncul tiba-tiba kayak dedemit?! "

" lo-nya aja yang yang be- "

" atau jangan-jangan lo emang dedemit?! " seru Teya memotong ucapan cowok yang duduk di kanannya ini.

" mana ada dedemit disebelah kanan "

Teya langsung berdiri dan menggeser dengan mudah tubuh cowok tersebut yang agak lebih besar darinya lalu duduk tepat di kanan tempat tadi cowok itu duduk.

" dah, sekarang lo disebelah kiri " ujar Teya sambil bersedekap dada.

" repot bener lo sumpah dah "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GET WELL SOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang