***
Jihyo bergumam mengikuti alunan musik yang mengalun lembut di telinganya, mulutnya tak berhenti untuk mengunyah dari tadi yang sepeninggal Sungjin untuk masuk kedalam tempat ibadahnya, gereja.
Tadi sedikit mengobrol dengan Yeon dan juga yang lainnya, tapi hanya sebentar karena ibadah akan di mulai dan mereka (Jae, Yeon, Young K, Wonpil juga Dowoon) sepakat untuk berbincang ringan nanti di cafè yang dekat dengan tempat ibadah, samping jalan.
Jihyo tersenyum ketika Jae dan Yeon keluar dari tempat ibadah, disusul dengan yang lainnya.
Sungjin tersenyum lebar di bawah sinar matahari yang membuat dirinya semakin bersinar, Jihyo menoleh ke kanan ketika Sungjin berhasil masuk.
"Lama ga?"
"Hemmm engga kok"
Selesai dengan seatbelt, Sungjin menatap Jihyo yang sedang meminum susu, entah yang keberapa.
"Abis nih sendirian?"
Jihyo merasa tersindir, dia hanya menyengir sebagai jawaban.
"Pakai seatbelt-nya mobil Jae udah jalan"
Jihyo mengangguk lalu memakai sabuk itu dan Sungjin mulai mengikuti mobil Jae dan Yeon dari belakang, disusul oleh Young K, Wonpil dan Dowoon.
"Kamu laper engga?"
"Laper, makanya ini kita makan dulu"
"Tapi aku kenyang nanti makan dikit aja ya?"
"Yaudah kita beli 2 porsi aja tapi dijadiin 1 aku laper banget, mau makan nasi"
"Dasar"
Sungjin terkekeh, mobilnya berbelok ke kanan dan terparkir indah di samping mobil Jae.
Mereka sampai.
Semuanya masuk kedalam yang di pimpin oleh Yeon juga Jihyo, pria hanya mengikuti.
Ternyata outdoor menjadi pilihan dan bagusnya ada meja panjang, seorang pelayan menghampiri meja mereka dan memberikan buku menu.
"Gue gabisa lama nih maaf"- Dowoon.
"Loh kenapa?"- Jihyo.
"Stick drum gue patah Ji jadi harus ke toko, sekalian gue mau nemuin mba crush"
"Hahaha mba toko maksud lo?"- Yeon.
"Iya Yeon elah"
"Sama gue juga gabisa, karena gue mau pergi nih sama Jae"
"Wah kemana?"- Jihyo.
"Gatau nih ngajak jalan aja Ji, lo sama Sungjin mau kemana?"
"Mau main-main aja sih"
"Double date bisa nih?"- Jae.
"Gabisa Jae, gue mau berduaan"
"Ahh pelit lo Jin"
"Yah kita kemana Bri?"- Wonpil.
"Gue mau tidur, ngantuk"
"Kebo dasar"
Perbincangan mereka berhenti ketika pesanan sudah datang, karena sudah sepakat untuk tidak mengeluarkan suara dan berakhirlah mereka makan dengan tenang.
"Aku kenyang, kamu abisin aja"
"Bener nih?"
"Iya, mau ngemil aja di mobil, masih ada"
"Yaudah"
Sungjin kembali makan sampai tuntas.
"Btw, Mamahku tau loh kamu mau ke rumah"
"Beneran?"
"Iya tadi sebelum aku berangkat kerumah kamu, aku cerita sedikit"
Semuanya menyimak Sungjin.
"Terus?"
"Ya terus katanya bawa aja"
"Ga marah?"
"Engga lah, emang kamu ngapain?"
"Gatau"
"Yaudah kita duluan yuk!"
Acara salam-salam ke yang lainnya menjadi hukum alam dan setelah itu Sungjin memberikan uang ke Jae untuk membayar makanannya juga Jihyo dan kemudian pergi.
"Mau kemana dulu?"
"Ke mall mau nonton nih tapi nanti aku ganti celana dulu"
"Okee siap"
Sungjin menjalankan mobilnya untuk keluar dari area cafè, sedangkan Jihyo memainkan ponselnya dan disana tidak ada tukang parkir yang entah kemana, sampai akhirnya fokus Sungjin hanya ke spion kanan tanpa melihat ke arah kiri.
Tin... Tin...
Sungjin dan Jihyo menoleh ke arah kiri dan terkejut ketika melihat mobil box tengah melaju.
Brak...
Mobil Sungjin di tabrak dari arah kiri, Jihyo lebih dulu di hantam dan mobil Sungjin tergelincir 1 meter.
"Eh apatuh?"
Yeon yang penasaran berjalan kearah dinding yang langsung menampilkan area luar, detik kemudian kakinya lemas dan menutup mulutnya sendiri.
"JIHYO! SUNGJIN!"
.
.
.
.Bersambung...