tiga

46 11 11
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka pembaca harap bijak menanggapi ✔
























Minhee pulang dengan wajah murung karena uangnya habis.

"Lain kali gak mau makan bareng bang Seungyoun, ah. G-a s-e-r-u"
Minhee yang ngambek langsung tidur ke kamar.

"Siapa juga yang bilang mau traktir, ih" Seungyoun mengganti bajunya dengan baju rumah.

Suasana hening beberapa menit, hanya ada suara tv dan game milik peak.

"Hah~ udah kenyang tapi bosennn" ucap Dongpyo sambil membanting hp nya ke sofa.

"Iya, nih. Apalagi Jungmo, si anak baru itu pasti bosen banget gatau mau ngapain di kamarnya sendirian" ucap  Hyeongjun yang sibuk dengan Nintendonya yang tidak kunjung menyala.

"Samperin, gih" Yuvin menyeduh air panas untuk membuat mie gelas.

Semua bengong, bingung ingin melakukan apa. Ditengah kebosanan mereka,  tiba-tiba hujan turun deras.

Membuat mereka bernostalgia.


-°-






































Disaat hujan seperti ini Jungmo lebih memilih untuk menghabiskan waktunya dengan tidur.

"Kebelet kencing" Jungmo yang tadinya rebahan di kasur mulai berjalan ke toilet.

Ia membuka pintu kamar mandi perlahan.

Saat ia berjalan masuk ke dalam, samar-samar ia melihat seseorang duduk di toiletnya.

Karena pengelihatan Jungmo kurang bagus, ia mengambil kacamata dan melihat orang itu lagi.

Tetapi saat ia kembali ke kamar mandi orang itu sudah menghilang.

"Kayak di pilem-pilem aja" Jungmo yang cuek akhirnya tetap duduk di toilet.

"WOY LU LIHAT GW KAGAK ?!"

Jungmo yang tadinya santai tersentak kaget.

Kepala pria itu tembus ke hp nya.

Karena reflek, Jungmo pun melempar hp nya sampai rusak.

"L-lu siapa ?" Jungmo yang takut langsung cebok dan memakai celananya.

"Wah, bener nih ! Elu bisa lihat gue !" Pria itu memegangi bahu Jungmo.

"ah, nama gw Kim Minkyu ! Lo pasti udah tau tentang gw, kan ?" Ucap Minkyu sambil menghilang dan berpindah posisi ke bak mandi.

"Eh, i-iya. Gw tau" Jungmo berjalan mundur dan perlahan membuka pintu kamar mandi.

"Eits, mau kemana ?" Minkyu tiba-tiba muncul dan tembus dari luar.

Jungmo ketakutan. Ya, tapi setelah tahu bahwa itu Minkyu, teman Dongpyo dan anak anak lain, ia merasa agak lega.

"Kenapa nyamperin aku, sih ? Kenapa nggak anak lain ?" Jungmo menatap Minkyu heran sambil mengambil hp nya yang hancur.

"Udah gw coba, tapi tetep gabisa. Gw cuma bisa dateng ke mimpi Dohyon sama kelihatan di depan lo doang" Ucap Minkyu sambil berjongkok melihat hp Jungmo dengan tatapan datar.

Jungmo tidak memikirkan hp nya yang rusak. Toh, dia bisa beli yang baru.

Setelah ia meletakkan hp nya ke meja, Jungmo kembali tidur agar tidak terganggu dengan Minkyu.

"Gw boleh ikut tidur di sini kan, bro ?" kata Minkyu yang duduk di pinggir kasur.

"Silahkan" Ucap Jungmo sambil scroll instagram.

"Kok elo nggak takut sih ? Kan gw udah meninggal" Minkyu yang tidur di sebelahnya menatap heran.

"Aku udah sering diginiin tau" Ucap Jungmo.

"Sumpah ? Berarti elu anak Indih*me ?" Ucap Minkyu.

Jungmo mengangguk tanpa membenarkan kata-kata Minkyu yang salah.

"Btw, lu kaya banget. Punya hp berapa, sih ? Barusan aja rusak udah ganti baru" Minkyu hilang sekejap dan berpindah ke lemari Jungmo.

"Woah, baju-bajumu bagus bangett. Beli dimana ?" Minkyu berdecak kagum.

"Wah, jam Rol*x kayak gini asli nggak ?" tanyanya lagi.

"Gila keren ! Mobil mu beli sendiri ?"

"Sepatu Gucc* !!! Gw pengen yang kayak gini, nih dulu. Boleh gw ambil ga ?"

"Ini lo bayar listrik semuanya sendiri ? Makan sendiri ?"

"Gila gila! Kaos kaki aja branded !"

Jungmo heran, inikah yang dinamakan hantu penasaran ? Dari tadi tanya terus.

Jungmo terkekeh melihat tingkah laku Minkyu. Sangat lucu. Yah, meskipun sebenarnya tragis. Tapi lupakan saja lah.

Beberapa menit kemudian ocehan Minkyu terhenti.

"Loh, gak tanya lagi ? Kenapa diem ?" Jungmo meletakkan hp nya dan melihat Minkyu yang duduk di kursi dan memandangi macbo*knya.

Minkyu tersentak dan menoleh ke arah Jungmo.

"Seandainya gw masih hidup... Gw bisa kaya elo nggak ? Jadi kaya raya ?" Ucap Minkyu sambil memainkan jarinya.

Jungmo tersentuh, sekaligus merasa bersalah. Rasa bersalah karena melihat Minkyu yang kagum dengan kekayaannya. Sedangkan ia mendapatkan semua ini dengan sangat mudah.

Rasanya ia ingin membagi semua hartanya dengan Minkyu. Tapi terlambat.. Ia saja baru kenal Minkyu saat dia sudah meninggal.

"Bro... Lu nggak mau ketemu temen-temen yang lain ?"






















































|jangan lupa vomment
|maaf jika masih banyak kekurangan ಥ⌣ಥ
|ditunggu kelanjutannya




FOUND IT || Produce X 101 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang