tujuh

41 9 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka
Pembaca harap bijak menanggapi ✔

























































































"Gimana ? Boleh pinjem gak?" -Wooseok.

"Kayaknya kita harus pake kekuatan Dongpyo" -Peak.

Sekarang anak² geng 101 sedang berkumpul di depan ruang cctv dan menunggu mendapatkan kuncinya.

Gimana bisa 101 ? Tentu karena ide Yuvin.

"Pyo, coba deh kamu yang ngerayu pak Seobin" -Peak.

"Oke!" -Dongpyo.

Dongpyo menghampiri Pak Seobin dan menyapanya.

"Pagi, pak!" -Dongpyo.

"Oh, pagi, ada apa nak ?" -Seobin.

"Anu.... Dongpyo boleh pinjam kunci ruang cctv nggak ?" -Dongpyo.

Sip, dia mengeluarkan jurus aegyonya.

"Eh... Buat apa, nak ?" -Seobin.

"Buat lihat rekaman gudang belakang tempat kejadian kak Minkyu itu pak... Nggak aneh-aneh, kok" -Dongpyo.

Pang ! Pak Seobin luluh pada aegyo-nya !.

"Baik, tapi kembalikan lagi dan jangan sampai hilang! Kamarmu nomor berapa ?" -Seobin.

"Nomor 12 ,pak" -Dongpyo.

"Oke, jangan sampai hilang" -Seobin.

Pak Seobin memberikan kuncinya pada Dongpyo.

"Terimakasih, pak" Ucap Dongpyo ceria.

Anak anak yang daritadi menunggu sambil rebahan dilantai akhirnya bangkit saat Dongpyo datang.

"Nih" Dongpyo memberikan kuncinya pada Peak.

"Sipsip"

Peak langsung membuka pintu tanpa aba-aba.

"Ukh"

Ruangan itu berdebu, seperti tidak terawat, tetapi seluruh cctv nya masih aman dan menyala.

"Mari kita lihat.... Kejadian itu tanggal berapa ?" —Peak.

"Tanggal 6 bulan 9" —Minhee.

"Heh jangan ngadi-ngadi otak lu, min" —Yohan.

"Lah gw serius nying" —Minhee.

"Hiiiii otak Minhee sudah tidak bersih" —Yuvin.

"Hiyyy Minhee tontonannya aneh²"—Seungyoun.

"Kayak lu kagak aneh² bang" —Hyeongjun.

"Heh gw tontonannya tutorial cara menjadi pintar" —Seungyoun.

"Berisik lo, anjic. Gw kagak bisa konsen lihat rekamannya" —Peak.

"Oh, maap maap" —Hyeongjun.

Peak dan yang lainnya memperhatikan rekaman tersebut dengan serius.

"Eh... Bentar" Peak mengulangi rekaman itu lagi.

"ANJING EH" Minhee kelepasan.

"BUSET BISA BISANYA NYEMBUNYIIN BARANG BUKTI DI ATAS POHON, DITARUH KOTAK LAGI, CIH" Yuvin ikutan ngamuk.

"Sabar... Sabar... Bentar" Peak tetap memperhatikan rekaman tersebut hingga habis.

"Gimana ? Ada lagi ?" tanya Dongpyo.

"Keknya ini aja yang kita dapet" —Peak.

"Daripada lama-lama disini, ayo ke sana !" Kata Dohyon semangat.

Jungmo dan Minkyu hanya menyimak dan mengikuti apa yang mereka lakukan.

"Kamu bener-bener ga inget apapun di hari itu ?" —Jungmo.

"Enggak sama sekali" —Minkyu.

Setelah mengunci ruangannya kembali dan mengembalikan kuncinya pada pak Seobin, mereka lanjut ke taman belakang apartemen.

"Kita butuh orang tinggi"






































































Bersambung...

FOUND IT || Produce X 101 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang