delapan

38 11 1
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka
Pembaca harap bijak menanggapi ✔

+Votenya juseyo

































































































"Kaaaak, cepetan! Berat banget iniii" -Dohyon.

"Duh, sabar, do. Bentar lagi, nih" -Minhee.

Brooooottttt

"Anjirrr lo makan apa min kentut lu bau gini"-Seungyoun.

"Heheheh sarapan pete" -Minhee.

"Duh, cepetan napa ! Malah bahas kentut"-Wooseok.

Mereka bertiga hanya cengar-cengir.

Ya, Seungyoun, Dohyon, dan Minhee sedang gendong menggendong untuk mengambil kotaknya karena mereka yang tinggi.

"EYY DODODODO TAHANN" -Minhee.

Gubrak !

Mereka ambruk dengan kotaknya.

"Awoakwoakwok" -Yohan.

Peak langsung membuka dan mengambil kotaknya.

"Anjir celurit ada darahnya, bau lagi bjir" -Peak.

"Weh ada sepatu anjay, adid*s HEH!"—Yuvin.

"Barang-barang ini mau diapain ?" —Dongpyo.

"Hmm... Gatau juga.... Makan dulu yuk" —Peak.

"Yaelah bilang kek dari tadi kalo laper"—Wooseok.

Peak hanya cengar-cengir.

Mereka kembali dengan membawa semua barang bukti.

Wooseok bertugas memasak untuk mereka, seperti biasanya.

"Garam abis lagi, HOI YOHAN ! BELIIN GARAM DI WARUNG SEBELAH !" —Wooseok.

Yohan berdecak kesal, ia malas, tapi takut Woseok ngamuk. Tau kan Wooseok kalo ngamuk gimana.

"CEPETAAN" —Wooseok.

"IYA INI HEH BARU AJA BERDIRI" —Yohan.

Yohan keluar dan membanting pintu dengan kasar.

"Do, temenin abang nge print di warnet yuk" ajak Hangyul.

"Yuk, bang" Dohyon sih nurut-nurut aja kalau sama abangnya yang satu ini.

"Jungmo, gw keluar bentar,ya cari angin" —Minkyu.

"HOI KOK PADA KELUAR SIH" Jungmo tiba-tiba kelepasan teriak dan membuat semua orang terkejut.

"Wee, sante bro" —Minhee.

Muka Jungmo memerah karena malu.

"M-maaf, kelepasan"—Jungmo.

"Bar-bar juga ternyata ini anak"—Seungyoun.






















































Dohyon membuka mata perlahan dan melihat sekitarnya.

"D-dimana aku ?"—Dohyon.

Ia merasa tangan dan kakinya sulit sekali digerakkan, ternyata ter ikat tali.

"Ukh"

"Tunggu ya, do" Hangyul tiba-tiba muncul dari belakang.

"A-abang ! Tolong lepasin Dohyon!" —Dohyon.

Hangyul hanya diam dan menatap ke arah depan.

"BANGG, BANGG!!! DENGER GA?!!" —Dohyon.

Hiks hiks

Dohyon mulai menangis karena ketakutan.

Tidak ada jalan lain selain menggunakan jalan ninja.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKHHHHH OO MYYY GOOODDDD"

















































































Bersambung....

FOUND IT || Produce X 101 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang