#7 forget me not

3.7K 378 63
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdiri di depan toko bunga dengan seragam sekolah masih melekat, Divya mengeratkan jaket hitamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berdiri di depan toko bunga dengan seragam sekolah masih melekat, Divya mengeratkan jaket hitamnya. Memandang Myosotis yang masuk tumbuhan berbunga dalam keluarga Boraginaceae berwarna biru. Forget Me Not, bunga yang tidak pernah absen dibelinya tiap tahun sejak di bangku SMP. Dan ditahun kelima ini, ia merasa ragu untuk sekedar masuk ke dalam toko.

Bunga tahun lalu, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, berakhir di tempat sampah.

Sering Divya pertanyakan, apa sungguh ia dan Sang Kakak satu rahim? Jika sungguhan benar, kenapa perbedaan Bunda memperlakukan keduanya terlihat sekali berbeda?

Padahal Divya juga mencintai bundanya.

"Divya?"

Menoleh ke kanan, ia malah mendapati Dwipradipta berjalan ke arahnya. Laki-laki tengil yang entah kenapa Nevan jadikan sahabat sejak SMP. Dipta ikut berdiri disampingnya, menepuk-nepuk kepala Divya beberapa kali sebelum mengacak-acak rambutnya.

"Lo ngapain di sini, Bang?"

"Cari kembang buat sajen nanti malem," jawab Dipta sembrono.

Divya mendecak pelan, mengingatkan dirinya kalau Dipta memang menyebalkan dari dulu.

Dipta bertanya lagi, "Lo ngapain cuma berdiri di depan toko? Ga ada duit ya?"

"Mikir berapa banyak kembang sajen biar lu diterima jadi tumbal." Divya menjawab asal.

Laki-laki itu tidak akan marah, malah tertawa senang.

"Lucu banget sih lo, cocok jadi pengusaha," ucap Dipta sebelum berlalu masuk ke dalam toko meninggalkan Divya dengan rasa heran.

Sepertinya mengambil jurusan Psikologi tidak membantu Dipta untuk jadi waras. Langit mulai meredup, Divya memilih melangkah menjauh sambil mengeluarkan ponsel dari saku jaket. Ada beberapa panggilan dari Nevan dan pesan dari Raga. Dua manusia yang kompak menanyakan keberadaannya yang tidak ada ketika Nevan jemput dan tidak Raga temukan di rumah.

Brotha [rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang