#2 Nevan dan lukanya

5.3K 474 45
                                    

Ketika Divya usia lima dan kakaknya masuk sekolah dasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Divya usia lima dan kakaknya masuk sekolah dasar. Divya ingat kalau ia menangis pagi itu, melarang Nevan yang sudah menggendong tas merah bergambar mobil pergi ke sekolah. Ayah rela telat berangkat kerja untuk menenangkannya dan bunda yang akhirnya bergerak mengantar Nevan. Segala yang dilakukan Nevan terlihat menarik dimatanya waktu itu. Setelah Ayah, Nevan jadi orang yang paling Divya cari kalau kehadirannya tidak ada. Jadi ketika usianya enam tahun dan masuk TK, ia jadi yang paling senang karena bisa ikut kakaknya berangkat sekolah setiap pagi. 

Secantik itu untuk diingat.

Divya masih membiarkan Nevan bersandar di bahu dan memeluknya. Sesekali ia memejamkan mata karena sakit perutnya belum juga reda. Bergerak mengambil minuman yang dibeli Nevan walau agak sulit karena kakaknya benar-benar tidak ingin melepaskan.

"Lo gak pegel, Bang?" tanya Divya sebelum menyedot minumannya.

Nevan diam. 

"Lo gak tidur, kan?"

Divya coba menjauhkan wajah Nevan dari bahunya, tapi kakaknya mengerang dan kembali menyembunyikan wajah serta mengeratkan pelukan. Terserahlah, lagipula Nevan memang tipe manusia yang jika membuat kesalahan dan merasa bersalah jadi seperti ini.

"Maaf ya," bisik Nevan.

Ia melirik sekilas dan kembali sibuk dengan donatnya.

"Maaf kenapa?"

Nevan diam lagi.

Cukup lama mereka diam, sampai Divya menghabiskan donat keempatnya dan minumnya hampir habis. Nevan menegakkan kepala, menatap Divya yang balas menatap.

"Perutnya masih sakit?"

Divya mengangguk.

"Lumayan."

"Sekarang jam berapa?" 

"Jam tiga lebih," jawab Divya setelah mengeceknya di hp.

Sekilas Divya ingat ketika Nevan kelas tiga SD dan ia baru masuk kelas satu. Masuk sekolah dasar orangtua mereka memberikan kamar masing-masing. Waktu Nevan demam yang buat bocah 10 tahun itu rewel, ketika tengah malam Nevan pindah ke kamarnya. Sampai sekarang pun Divya tidak tau kenapa yang dicari ketika sakit adalah dirinya.

"Pulang?" Nevan melepaskan pelukan dan memakai sabuk pengaman.

Divya menggeleng, "Gue kangen Ayah."

"Oke, kita nyusul Ayah."

Nevan menghidupkan mesin dan kembali memutar badan menghadap Divya.

Brotha [rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang