Jaehyun duduk diam sambil memainkan ponselnya, sedangkan Taeyong tertidur karena lelah menangis. Sampai sebuah pesan berisikan video di terimanya. Di dalam video itu, ia melihat Taemin sedang bersama Taeyong di kelas mereka, memberikan Taeyong sekotak susu dan membelai rambut kekasihnya.
Jaehyun langsung beranjak dari duduknya, keluar dari ruang UKS. Taeyong yang menyadari itu pun menatap heran pada Jaehyun, perlahan ia juga ikut beranjak dan berjalan mengikuti Jaehyun.
Jaehyun membuka dengan kasar pintu ruang kelas Taemin, membuat seisi ruangan terkejut dan menatap Jaehyun heran. Jaehyun tak perduli pada guru yang menanyai apa keperluannya, ia langsung menghampiri meja Taemin, mencengkram kerah baju Taemin dan memukul Taemin.
Sisi kelas pun berteriak heboh. Taemin pun tak tinggal diam, ia ikut membalas pukulan Jaehyun, sampai keduanya berkelahi dengan hebat, bahkan mereka tak perduli pada guru yang terus-terusan berteriak menyuruh mereka berhenti. Tak ada siapapun yang berani mendekati mereka.
"Jaehyun?!" Taeyong langsung berlari mendekati Jaehyun saat ia lihat kekasihnya itu memukuli Taemin. Taeyong menarik tangan Jaehyun, membuat kekasihnya itu berhadapan dengannya. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Taeyong sedikit berteriak.
Jaehyun mendecih, "Kau mau membelanya lagi?"
"AKU TAK MEMBELA SIAPAPUN! Aku tak suka kau terus-terusan melukai orang lain hanya karena masalah sepele."
"Masalah sepele katamu? KAU YANG BERSIKAP BEGITU MURAHAN KAU ANGGAP MASALAH SEPELE?"
Plakk
Jaehyun terdiam saat Taeyong menamparnya, sedangkan Taeyong menatap Jaehyun dengan terluka. Ia benar-benar tak menyangka Jaehyun sanggup berkata seperti itu di depan banyak orang.
Lagi-lagi Taeyong menangis karena Jaehyun.
Tanpa berkata apapun Taeyong berlari keluar dari kelas Taemin, Jaehyun menghela nafas kesal dan membawa kakinya mengejar Taeyong.
"Taeyong berhenti!"
Taeyong langsung menghentikan langkah kakinya, ia hanya diam di tempat, sama sekali tak berbalik menatap Jaehyun. Sedangkan Jaehyun mengusap kasar wajahnya, ia bingung apa yang harus di lakukannya. Kata-kata kasar yang di ucapkannya tadi sama sekali tak bisa di tarik kembali. Perlahan Jaehyun meraih tangan Taeyong, namun Taeyong menepisnya dengan kasar. Taeyong berbalik menghadap Jaehyun, memperlihatkan wajah kacaunya yang kembali menangis.
"Maafkan aku." Hanya itu kata-kata yang mampu di ucapkan Jaehyun. Taeyong menggeleng pelan dengan air mata yang masih terus mengalir.
"Kau terus-terusan meminta maaf, uhh,,, a-aku lelah mendengarnya Jae." Ucap Taeyong terbata-bata karena isakan tangisnya. Jaehyun hanya diam dengan mata terpejamnya, melihat Taeyong menangis seperti itu membuatnya ingin sekali memeluk Taeyong erat, tapi ia tak bisa melakukannya sekarang.
"Lalu, kau mau aku lakukan apa?" Tanyanya.
Taeyong menghapus kasar air matanya, menatap Jaehyun dengan tatapan seriusnya.
"Aku ingin istirahat." Ucapnya pelan. Jaehyun mengernyitkan alisnya tak paham. "A-aku, ingin kita istirahat sebentar. Kurasa kita harus merenungkan dan berusaha memperbaiki diri masing-masing." Ucapnya lagi dan kemudian menunduk.
Jaehyun menatap Taeyong dalam diam, entah kenapa dadanya terasa sesak saat mendengar ucapan Taeyong. Jaehyun mendongakkan kepalanya, berusaha menahan air mata yang akan menetes.
"Oke." Ucapnya singkat dan kemudian pergi meninggalkan Taeyong.
Taeyong langsung terduduk dan menangis terisak di koridor sepi itu. Berkali-kali ia menepuk dadanya yang terasa sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thantophobia [END ! JaeYong]
Fantasia(1st #Thantophobia 18 Juni 2020) Jaehyun yang tak bisa membedakan antara cinta dan obsesi. Taeyong berada tepat di genggaman tangannya, membuat kekasihnya itu tak bia bergerak sedikitpun, bahkan untuk bernafas saja sulit. Genggaman yang kian mengera...