Mark masuk ke Apartemennya. Ia tinggal sendirian di Korea, karena keluarganya masih banyak yang menetap di Amerika.
"Mark hyung?"
Mark sedikit tersentak kaget saat melihat seseorang sudah duduk di sofa ruang tamunya. Ia menghela nafas pelan melihat orang itu.
"Haechan? Kenapa kau bisa masuk?" Tanyanya sambil berjalan mendekati Haechan yang menatapnya dengan binar bahagia di mata cantik itu.
"Aa, kau belum mengubah passwordnya, dan untungnya aku masih ingat." Ucap Haechan dan Mark mengangguk seadanya.
Mark pun bermaksud untuk pergi ke kamarnya, namun Haechan mengejarnya, "Hyung, boleh aku tinggal disini?" Tanya Haechan.
Mark menghela nafas, "Kenapa terus-terusan mengikutiku sih?" Tanyanya heran.
"Aku dengar dari Daddy kalau kau sudah kembali ke korea, makanya aku menyusul." Ucap Haechan.
"Lalu sekolahmu disana bagaimana?" Tanya Mark.
"Aku akan pindah sekolah kesini hyung, aku mau satu sekolah denganmu." Ucap Haechan riang. "Jadi, aku boleh tinggal disini saja?" Tanya Haechan lagi. Mark menghela nafas lagi.
"Terserah saja." Ucapnya datar dan berjalan meninggalkan Haechan, "Tapi hanya ada satu kamar disini." Lanjutnya masih tetap berjalan.
"Ah, aku tidak keberatan tidur di sofa." Ucap Haechan menatap punggung Mark yang perlahan menghilang di balik pintu kamarnya. "Hhh, sulit sekali mencintai orang sepertinya." Gumamnya pelan dan kembali ke ruang tamu.
Selesai berganti baju, Mark keluar dari kamarnya, melihat Haechan yang sedang mencari sesuatu di kopernya. Koper Haechan terbuka lebar, dan beberapa baju di biarkan tergeletak begitu saja di lantai.
Haechan mendongak saat menyadari Mark mendekat padanya. Ia pun segera berdiri dan tersenyum pada Mark, sedangkan Mark hanya menatapnya tanpa berniat membalas senyumannya.
Mark memperhatikan ruang tamunya yang sedikit berantakan karena ada beberapa barang milik Haechan berserakkan.
"Kau bisa letakkan barang-barangmu di kamarku." Ucap Mark kemudian berlalu pergi ke dapur.
Haechan pun tersenyum senang dan segera membereskan barang-barangnya setelah berterimakasih pada Mark.
Haechan meletakkan kopernya di sudut kamar Mark, memperhatikan kamar luas milik Mark. Ia pun menghampiri salah satu lemari kosong yang ada di kamar Mark. Kemudian ia mulai sibuk menyusun baju-bajunya serta barang-barang miliknya.
Mark kembali ke kamarnya setelah mengambil segelas air putih, melihat beberapa boneka kecil yang di bawa Haechan sudah berbaring nyaman di tempat tidurnya. Mark hanya menghela nafas pelan dan duduk di sofa, menyalakan tv dan menikmati tontonannya.
Tak berapa lama kemudian, Haechan keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap serta handuk kecil yang berada di kepalanya. Mark menoleh sebentar dan kembali fokus pada tv. Haechan yang menyadari keberadaan Mark pun langsung menghampiri Mark.
"Hyung, bolehkan aku pinjam kamar mandimu?" Tanya Haechan dan Mark hanya mengangguk pelan.
"Kau mau makan malam apa?" Tanya Mark.
"Boleh kita makan di luar hyung? Aku benar-benar rindu Korea." Saran Haechan. Mark mengangguk dan segera beranjak, meraih jaketnya kemudian memakainya.
"Kau harus keringkan rambutmu dulu." Ucap Mark. Haechan mengangguk dan mengambil hair dryer. Mark mendekat pada Haechan dan membantu pria manis itu mengeringkan rambutnya. Haechan tersenyum manis merasakan tangan Mark yang sesekali menyentuh rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thantophobia [END ! JaeYong]
Fantasía(1st #Thantophobia 18 Juni 2020) Jaehyun yang tak bisa membedakan antara cinta dan obsesi. Taeyong berada tepat di genggaman tangannya, membuat kekasihnya itu tak bia bergerak sedikitpun, bahkan untuk bernafas saja sulit. Genggaman yang kian mengera...