"eh syill, lusa kan aku mau pamit kuliah di Jerman gimana malam ini kita nginep di rumah kamu syill?" usul Clarissa.
"iya, tuh" Bella menyetujui ucapan Clarissa
"boleh, lagian kan kita mau pisah sama Clarissa jadi kita sempet-sempetin bareng mumpung masih ada waktu" Syilla menyetujui rencana kedua sahabat-nya
"lagian lu sih Cla pake kuliah di Jerman segala kenapa gak bareng kita berdua" kata Bella sedih
"Aku mau kejar mimpi aku. aku yakin ko kalian bisa tanpa adanya aku di sisi kalian"
"tapi tuh kamu panutan bagi kita" ucap Syilla dengan sedih
"iya, cla kalo ga ada kamu mungkin aku sama Syilla ga bakal deket kan selama ini aku deketnya sama kamu" perkataan Bella sedikit melukai hati Syilla.
"bisa karena terbiasa, nanti juga terbiasa dengan tidak adanya kehadiran aku" Clarissa memberikan semangat kepada kedua sahabat-nya.
🌈🌈🌈
"kita mau kemana nih?" tanya Syilla
"ga tau, aku juga" Clarissa hanya mengikuti keinginan kedua sahabat-nya sebelum ia pergi ke Jerman
"guys, aku denger-denger ada Cafe terbaru tau namanya kopi pono kalo ga salah gimana kita ke sana" Bella mempunyai saran untuk tempat yang ingin mereka kunjungi.
"di mana tuh tempatnya, jauh ga?" tanya Syilla yang memang tidak pernah mendengar nama Cafe tersebut.
"ntar aku coba tanya Shaletta dulu" ucap Bella
"yaudah sana tanya" Clarissa pun duduk di samping Syilla, sedari tadi mereka berjalan kaki menuju Cafe yang mereka tuju. Mereka berjalan bukan karena mereka tidak memiliki uang tetapi Bella berkata "mendingan kita jalan kaki aja kan sehat, nanti pulang-nya baru minta jemput supir"
Sudah lebih dari 3 jam mereka berjalan tetapi tidak menemukan Cafe yang di maksud Bella dan akhirnya mereka memutuskan untuk menaiki taksi.
"hallo lett, gue mau nanya nih!" Bella menghubungi Shaletta
"...."
"Cafe yang waktu itu lu ceritain, apa namanya?"
"...."
"gue udah di jalan Anggrek nih, dari tadi ga ketemu-ketemu. Dan kayak-nya kita nyasar deh"
"...."
"nah dari tadi kek lu kaya gitu, jadinya gue ga pusing"
"...."
"yaudah gue tunggu ya" ucap Bella mengakhiri percakapan dengan Shaletta.
"gimana kata Shaletta-nya?" tanya Syilla dan Clarissa hampir berbarengan.
"dia mau nyamper kesini, tunggu aja bnetar lagi juga dateng"
Sudah dua puluh menit mereka menunggu kehadiran Shaletta, tetapi yang di tunggu-tunggu tak kunjung datang. Hari pun semakin sore Syilla dan kedua sahabat-nya frustrasi.
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang tak lain adalah Shaletta.
"udah lama ya, maaf nih gue telat soalnya macet. lagian lo dadakan si..."kata Shaletta sedikit jengkel.
" maaf ya lett, pasti kita ganggu lo"ucap Clarissa yang merasa tak enak hati. Dan hanya di balas oleh cengiran tak berdosa Bella karena mengganggu waktu Shaletta
"gapapa ko, cuman sebel aja kenapa ga bilang dari siang kan jadinya gue buru-buru nyamper lo pada. Lagian gue di rumah ga ada yang nemenin ko" jawab Shaletta
"yaudah yuk masuk aja" kata Shaletta menyuruh Syilla dan kedua sahabat-nya mesuk ke dalam mobil Shaletta.
Sesampai-nya di Cafe yang di tuju oleh Syilla dan kedua sahabat-nya, mereka langsung memesan coffe sesuai selera mereka masing-masing.
Shalleta, sangat senang bisa berkumpul untuk yang terakhir kalinyaa karena setelah itu mereka akan berpisah untuk mewujudkan cita-cita yang diinginkan.
"eh.. Udah maghrib pulang yu" ajak Syilla
"iya heh, aku juga nanti di cari sama bunda-ku" kata Shalleta panik
"mending kita shalat dulu, yu.." ajak Clarissa yang hanya di balas anggukan oleh kedua sahabat-nya dan juga Shalleta.
Selesai Sholat di masjid dekat Cafe, Bella memutuskan untuk menghubungi sopir pribadinya untuk meminta jamput.
"eh gimana, hp aku aku low"kata Bella mulai panik karna batre ponsel-nya loe dan dia belum menghubungi kedua orang tuanya.
"coba pake hp kamu dulu deh Syill" usul Clarissa, karena memang diantara mereka bertempat Clarissa yang lupa membawa hp, bagi Clarissa benda pipih itu tidaklah penting. Jadi setiap bepergian Clarissa selalu tidak membawa hp-nya
"udah nih, kata supir aku-nya, kita tunggu aja dulu" kata yang meluncur dari bibir mungil Syilla membuat kedua sahabat-nya tenang
"yaudah kalo gitu gue pamit dulu ya udah di telponin sama orang rumah dari tadi" pamit Shalleta
"makasih ya lett, udah nemenin kita" ucap Clarissa
"gue jadi ga enakan sama lo"kata Syilla yang menimpali omongan Clarissa
"lo pada kaya, kesiapa aja pake ga enakan segala" gurau Shalleta. Yang kemudian masuk ke dalam mobil-nya.
WARNING!!! Typo bertebaran📌
Jangan lupa buat vote dan comennya🤗 kalo tembus 100 vote aku bakal cepet upp.👌🏻
Follow juga kikikia_27
KAMU SEDANG MEMBACA
mencoba mengikhlaskan-nya[Completed]
Teen FictionCerita ini bukan tentang cinta dalam diam.tetapi cerita ini tentang bagaimana caranya aku untuk mengikhlaskannya. Semula terasa berat untukku namun,aku tidak bisa memaksakan kehendak Tuhan. aku percaya Tuhan sudah menyiapkan kehidupan yang baik un...