Haechan menyesal sudah memperbolehkan Mark mandi di tempatnya kemarin malam. Basically he regretted for his dumb self. Kalau tahu ternyata Mark adalah orang yang berisik, ia akan lebih hati-hati lagi.
Bagaimana tidak, pagi-pagi Mark ternyata sudah ada didalam kamar Haechan. Kenapa Mark bisa masuk? Karena ia tahu password kamar Haechan. Bagaimana ia tahu? ya karena kebodohan Haechan kemarin. Ia memberi tahu Mark passwordnya.
Dan parahnya, Mark membawa kursi roda. Sekali lagi, KURSI RODA. Dari mana juga manusia itu mendapatkannya?
"kau dapet dari mana? kau tidak mencuri kan?
"mana mungkin! aku bukan seorang berandal sepertimu bodoh!"
"lalu dapat dari mana?"
"Unit kesehatan universitas bersedia meminjamkannya sampai kau sembuh"
Jawab Mark dengan santainya. Sedangkan Haechan masih mengumpulkan nyawanya yang melayang-layang. Padahal ia ingin tidur sampai siang. Hari ini hanya ada mata kuliah hingga jam 1 siang. Dan setelahnya, ia akan latihan jam 3 sore.
"Mark, kenapa membangunkanku sekarang? Ini masih pagi. Aku masih mau tidur!"
Teriak Haechan pada Mark. Namun Mark hanya mendengus dan menarik tubuh Haechan menjauhi kerajaannya. Haechan memberontak dengan tangannya yang lain. Namun Mark adalah Mark, sama keras kepalanya dengan dirinya.
"kau ini sama sekali tidak bisa diam ya? sudah tau cedera masih mau berontak"
Dengus Mark masih senantiasa menarik Haechan. Haechan hanya menyerang sambil ditarik.
Tapi kemudian ia berjengit kaget. Tubuhnya itu tiba-tiba diangkat oleh Mark.
"Turunkan tolol!"
"kau tak bisa diam dari tadi. Bagaimana mau cepat-cepat bertemu coach kalau begini?"
"hah? Bertemu dengan coach? Untuk apa?"
"ya makanya jangan banyak tanya dan ikuti saja!"
.
.Ternyata mereka mau bertemu dengan coach Kim dan membahas soal cedera yang Haechan alami.
Dan sekarang mereka sedang menyusuri lorong kampus untuk bertemu dengan coach Kim. Beberapa anak saling berbisik-bisik saat Mark berjalan sambil mendorong kursi roda Haechan.
Mungkin karena mereka melihat bahwa Mark mendorong kursi roda Haechan dan Haechan cedera kaki. Well, itu adalah sebuah fenomena paling jarang, well, tidak pernah terjadi. Sehingga ketika mereka melihat kejadian ini, pasti akan langsung heboh.
Apalagi beberapa dari mereka tahu bahwa ketika masih di sekolah menengah atas, mereka adalah sepasang musuh yang saling membenci. Dan jangan lupakan fakta bahwa Haechan juga jarang mengalami cedera saat bermain.
"Oh hei Mark! Haechan?"
Mereka berpapasan dengan Jeno. Lelaki itu tidak berjalan sendiri ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
over the ball | markhyuck✔️
FanfictionMark dan Haechan, sejoli yang terbentuk berkat bola oranye dan juga keadaan yang tidak berpihak pada keduanya. °Harsh word °Semi baku