7

344 30 4
                                    

Hari ini penuh dengan tatapan aneh dari semua orang yang ada di kampus itu. Mark dan Haechan selalu bersama. Ya Mark yang mendorong kursi roda Haechan. Dan itu mendapat tatapan aneh dari anak-anak lain.

Tapi siapa yang peduli? Sekarang kedua orang itu sedang dalam perjalanan ketempat latihan para pemain basket.

Dijalan, Haechan selalu mendumal kesal. Mark terkekeh saja mendengar dumalan penuh kesal Haechan yang terdengar lucu dan aneh di telinganya.

Mulai dari menyalahkannya karena harus melompat ditangannya dan membuatnya jatuh, kesal terhadap coach Kim yang dinilai tidak adil pada dirinya karena ia digantikan oleh pemain lain, hingga mengatai Mark karena membuat hatinya berdetak tak karuan kemarin malam.

Ternyata memang benar kata Jeno. Haechan ini hanya kelihatan garang saja didepan. Jika sudah kenal, maka sifat ajaibnya akan keluar.

Mark hanya senantiasa mendengarkan ocehan Haechan yang sepertinya tidak ada hentinya. Ia ingin menimpali, namun ia takut akan diteriaki oleh lelaki didepannya ini.

Karena tadi ia sempat ingin menimpali perkataannya dan malah berbuah teriakan yang mengatakan "jangan potong jika aku sedang berbicara" jadi, ya sudah ia tidak mengatakan apapun.

Sesampainya mereka di lapangan latihan, Mark mendorong kursi roda Haechan di dekat kursi pemain. Beberapa teman setim mereka melihat dengan tatapan kebingungan.

"Chan, gue ganti baju. Lu tunggu disini aja"

"hm"

Setelah Mark pergi kekamar ganti, Haechan melihat Jeno datang mendekatinya.

"Chan, lu masih mau ikutan main?"

"ya enggaklah no. Kaki gue kaya gini latihan? Yang ada ga bisa ikut turnamen nanti"

"berarti gak ikutan latian tapi langsung turnamen? Emang bisa?"

"ya bisa lah! Ga inget dulu pas masih sekolah, gue cedera dan pas kalian latihan gue ikut tapi cuma ngeliatin kalian dan masih ikut turnamen?"

"ya"

"ya sekarang pasti kaya gitu lagi lah. Gue bisa belajar sambil ngeliat doang. Lagian kan ada latihan private bareng Mark. Kan dia golden player dulu hehe"

"heish latian ama gebetan ya pasti seneng lah"

Haechan memukul lengan Jeno dengan keras dan anak itu berteriak kesakitan.

"heh mana ada"

"itu buktinya kalo liat dia pasti mesem-mesem sendiri. Dikata gue kaga bisa liat apa"

"gue mesem karena males liat mukanya! Suka banget ngejulidin gue lu!"

over the ball | markhyuck✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang