4

11.2K 1.8K 145
                                    



Sesampainya di rumah sewa keluarga diplomat Huang, Renjun kembali mendapati surat berlogo mahkota di sampulnya. Tentu saja Renjun telah hafal dengan Logo surat Lord pengganggu itu.


Saya mengundang anda siang ini, musuh cantikku yang gagah berani. Jangan menolak untuk menemani saya di taman, atau akan saya laporkan kepada ibu anda. Saya sangat rindu dan ingin bertemu dengan anda secepatnya.

Jeffrey Cornwell

Renjun mendengus. Jeffrey memang selalu bertindak seperti itu. Ia tidak hanya memerintah, namun juga mengancam jika keinginannya tidak di turuti.



" Bersenang-senanglah sekarang, Jeffrey." Desisnya sembari mencampakan surat itu ke sembarang arah dan menghentak menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

*
*
*


Lord Jeffrey datang dengan kereta bergaya Victoria yang di tarik dua ekor kuda yang besar dan di iringi sejumlah pelayan yang berseragam kuning dengan topi bersimpul. Lord itu sendiri berpakaian gemerlapan dengan wajah tampan dengan rahang tegasnya. Tapi itu sama sekali tidak akan pernah membuat Renjun terpesona.

" Saya akan mengatur bersama ayahmu agar nanti berita pernikahan kita akan di sebarkan melalui surat kabar London Gazette dan surat kabar lainnya." Ujar Lord Jeffrey ketika mereka telah meninggalkan pelataran rumah sewa Keluarga Huang.


" Beritakan itu pada hari senin."


Lord Jeffrey mengerutkan dahinya.


" Kenapa harus senin?"



Renjun mengangkat bahunya.



" Saya merasa bahwa hari jum'at adalah hari sial untuk mengumumkan pernikahan. Dan sabtu, banyak orang yang pergi keluar kota dan tak akan membaca pengumuman itu."



Kata-kata yang beralasan itu itu pun menghilangkan kecurigaan Lord Jeffrey.



" Baiklah, Hari senin. Jika itu akan benar-benar memuaskanmu."

" Maaf, saya memang percaya akan hal-hal berbau takhayul. Anda tau sendiri bahwa keluarga saya berasal dari timur."



" Tidak masalah. Saya juga tidak akan memintamu untuk duduk di nomor 13 apabila menghadiri pesta atau menikah pada hari jum'at. Bahkan menurut kepercayaan pangeran inggris, tak sebuah kasurpun di Malborough boleh di jemur pada hari jumat." Ujar Jeffrey dengan sedikit senyuman masam.

" Dan kita pun tentu saja harus menghargai pandangan Pangeran bukan?"



" Apakah kamu takut bahwa saya tidak setia sebagaimana yang di alami Putri Alexandra?" Tanya Lord Jeffrey menatap Renjun.



" Apakah saya mengatakan hal itu?" Balas Renjun. Lord itu menggeleng.


" Sesungguhnya, banyak sekali wanita dan pria yang ada di dunia ini." Kali ini Renjun kembali mencoba bernegosiasi dengan sang Lord.

The Castle | Jaemren Remake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang