Keesokan harinya Renjun mulai bekerja melayani nyonya Irene. Kegiatan pagi Renjun di mulai dari membacakan surat kabar yang telat sehari datangnya karna letak kastil yang jauh dan terpencil.
Nyonya Irene sangat suka mendengarkan cerita dari novel-novel yang banyak terdapat di perpustakaan kastil. Dan hari ini nyonya Irene sangat senang karna Renjun bisa membacakan novel-novel berbahasa Itali dan Perancis yang telah lama di simpannya.
Dan juga pada hari pertama Renjun bekerja, ia meminta Renjun untuk menulis surat guna meminta novel karya Guy de maupassant dan beberapa penulis roman Perancis lainnya untuk menambah koleksi perpustakaannya.
Pangeran Jake mengunjungi Nyonya Irene ketika Renjun sedang tidak bersama ibunya. Karna itulah Renjun tidak pernah berjumpa lagi dengan sang pangeran.
Pada siang hari ketiga, sesudah mendengarkan Renjun membacakan buku untuknya, Nyonya Irene berkata.
" Saya baru menyadari betapa kejamnya saya karna tidak memberikan kesempatan padamu untuk berkeliling dan menghirup udara segar."
" Tidak masalah, Yang Mulia. Saya senang menemani Yang Mulia disini."
Nyonya Irene menggeleng.
" Tidak tidak. Pergilah ke taman atau ke padang ilalang yang berada di sekitar sini. Kamu harus merasakan bagaimana rasanya bermandikan cahaya matahari di tanah skotlandia ini. Jika terus-terusan berada di dalam kastil lembab ini aku takut kamu akan berlumut dan berjamur nak."
Setelah mengucapkan itu, Nyonya Irene tertawa pelan. Setelah 3 hari bekerja merawat Nyonya Irene, Renjun merasa bahwa ia sangat menyukai Nyonya yang berwajah dingin tapi ternyata senang bergurau itu. Nyonya Irene memang tampak menyeramkan dengan auranya yang berwibawa, tapi ibu dari pangeran tanah Skotlandia itu sangatlah baik hati dan juga ramah.
Tapi Renjun juga paham betul bahwa Nyonya itu juga menyembunyikan rasa ingin tahunya yang begitu besar mengenai latar belakang kehidupan Renjun sehingga mau bekerja di tempat sepi seperti ini.
" Apakah Yang Mulia benar-benar tidak butuh apa-apa lagi?" Tanya Renjun ragu. Nyonya Irene mengangguk sembari tersenyum.
" Jika ada apa-apa aku bisa meminta tolong kepada Wendy, Austin." Jawab sang nyonya.
Akhirnya Renjun mengangguk mengalah.
Renjun berjalan perlahan menyusuri padang ilalang yang sangat luas itu dan mengabaikan taman-taman indah yang berada di sekitar kastil. Renjun terlalu terbiasa dengan taman-taman penuh bunga itu.
Cuaca sangat panas dan angin yang bertiup sepoi-sepoi hanya mengurangi rasa panasnya sedikit saja sehingga kini Renjun lebih memilih untuk berjalan di dalam kebun yang kiri kanannya di tumbuhi pohon-pohon rindang.
Sesampainya Renjun di pintu kebun yang di kedua sisinya terdapat patung batu Leopard, salah satu simbol keluarga Mc.Craig, Renjun berbelok ke utara menyusuri jalan setapak kecil yang kembali membawanya ke padang ilalang. Renjun terus saja menyusuri jalan setapak itu sehingga tak berapa lama setelah itu ia menemukan sungai kecil.
Sungai itu berair dangkal sehingga Renjun dapat melihat ikan yang tubuhnya berbintik-bintik hitam berenang kesana kemari. Tak jauh dari tempatnya berdiri juga terdapat air terjun kecil yang indah dengan di bawahnya membentuk telaga kecil pula.
Sejenak mengamati keindahan yang tersaji, Renjun kini mulai meniti batu-batu yang menyembul dari dalam sungai untuk ke seberang. Lalu setelahnya ia kembali menyusuri jalan setapak kecil yang kini mulai menanjak bukit melewati pohon-pohon pinus dan semak belukar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Castle | Jaemren Remake ✔
FanfictionWelcome to : 10th My Jaemren fanfict ' The Castle ' Jaemren berlatar belakang kerajaan Inggris dan Scotlandia. Di mulai tanggal 4 mei 2020. Malam. Selesai tanggal 12 mei 2020 dinihari.