9

10.2K 1.8K 144
                                    



Pada suatu kesempatan, Renjun mencoba mengorek informasi tentang peristiwa itu kepada Wendy. Karna tentu saja Renjun tak akan bermulut lancang menanyakan tentang hal itu kepada Nyonya Irene atau bahkan meminta Pangeran menceritakannya sendiri. Itu sangat tidak mungkin, ia tak seakrab itu dengan pangeran, meskipun pangeran Jake telah berhasil mengorek beberapa informasi tentang siap. Tapi tetap saja itu bukanlah sesuatu yang bisa Renjun jadikan alasan untuk bercakap-cakap masalah sesensitif itu.



" Tentu saja pangeran Jake sangat menawan semenjak kecil." Pancing Renjun ketika ia dan Wendy berada di taman, karna saat itu Nyonya Irene tengah tidur siang.



Wendy yang duduk di sebelahnya itu mengangguk.



" Benar sekali. Aku tidak pernah menemukan pemuda setampan pangeran. Seperti putra seorang dewa, dan ya memang, ayahnya, pangeran Suho juga memiliki paras seperti dewa. Dan Putri Irene juga memiliki paras seperti dewi Aphoridite. Parasnya yang elok sepadan dengan wataknya yang baik hati." Wendy tersenyum simpul di ujung kalimatnya.



" Apakah anda yang menjaga Pangeran sedari kecil?"


" Bahkan dari ia bayi."



Renjun menatap Wendy ragu-ragu. Tapi rasa penasarannya jauh lebih besar.



" Pasti anda sangat sedih ketika kematian Putri Nancy." Ujar Renjun pelan.



Wendy terkejut dan kini menatapnya dengan tatapan marah dan terluka. Membuat Renjun semakin kikuk.


" Siapa yang mengatakan itu kepadamu?" Tanyanya dengan nada tajam.



" Tuan muda Mc.Craig menceritakan hal itu padaku."



Wendy mendengus tak suka.



" Dia memang selalu seperti itu. Yang dia fikirkan hanyalah menggantikan posisi pangeran."


Renjun mengernyitkan dahinya.


" Apa maksudnya Nona?"


" Pangeran Jason adalah satu-satunya pewaris kepangeranan selain Pangeran Jake."



Renjun kali ini sangat paham akan apa yang terjadi.



" Dan jika bukan karna dia, orang-orang tidak akan tau tentang bekas cekikan di leher Putri Nancy. Dialah yang memberitahu orang-orang tentang bekas cekikan itu."



" Bukankah dia begitu mencurigakan?"



" Menurut pendapatku juga begitu. Tapi tidak mungkin dia yang melakukannya. Karna sesaat sebelum pangeran Jake keluar dari ruang pemimpin, Pangeran Jason masih berbicara dengan Johnny di ruangan kantornya. Dan hanya ada satu jalan menuju ruang pemimpin."



Renjun ikut termangu memikirkan masalah itu.



" Apakah sampai sekarang orang-orang masih menyalahkannya?"


Wendy menganggukan kepalanya.



" Menurut mereka, pangeran mempunyai cukup alasan untuk membunuh Putri Nancy. Karna pangeran Jake terpaksa menikahi Putri atas desakan Yang Mulia Putri Irene. Pernikahan itu di atur Putri Irene bersama sahabatnya, Lady Berwick."



" Putri Nancy adalah anak Nyonya Jennie?"



Wendy kembali mengangguk samar.



" Ya. Dan aku tak pernah menyukainya. Putri Nancy tidak pantas bersama Pangeran. Menurutku, Putri Karina lebih cocok dengan Pangeran Jake. Akan tetapi nyonya Irene telah menjodohkan Putri Karina dengan Pangeran Jason."



The Castle | Jaemren Remake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang