11

10.5K 1.7K 186
                                    



Seminggu telah berlalu.



Sesungguhnya, tanpa Renjun duga sama sekali, kastil Craig mempunyai begitu banyak pelayan dan ratusan tentara kastil yang hari ini menampakkan diri dengan seragam khasnya. Saat persiapan-persiapan pesta itu, Kastil Craig jauh lebih hidup dari biasanya. Hal itu tentu saja menyenangkan bagi Renjun. Akhirnya kastil batu tua ini kembali menunjukkan gairahnya.


 Akhirnya kastil batu tua ini kembali menunjukkan gairahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Siang itu Renjun hendak berganti pakaian untuk acara yang akan di mulai menjelang malam nanti. Ia mematut dirinya di depan cermin, memikirkan pakaian apa yang lebih pantas untuk seseorang yang hanya menjabat sebagai perawat Nyonya rumah. Karna jujur saja, semua pakaian yang Renjun punya untuk acara pesta adalah pakaian-pakaian mewah yang ia punya saat ia bersama orangtuanya dulu.


Saat Renjun masih asik mematut beberapa pakaian yang menurutnya cukup bagus, seseorang mengetuk pintu kamarnya membuat Renjun melemparkan pakaiannya itu ke ranjang dan berjalan menuju pintu.


" Putri Irene mengirimkan ini untuk anda, Tuan Wang." Ujar seorang pelayan memberikan baki yang di atasnya terdapat kain yang terlipat.



" Oh ya? Ah terimakasih." Ujar Renjun sembari menerima baki itu. Pelayan itu mengangguk lalu meninggalkan Renjun yang tengah membuka-buka kain yang ternyata sebuah seragam kerajaan yang terbuat dari bahan beludru.



" Astaga. Ini sangat indah." Gumam Renjun sembari menutup kembali pintu kamarnya.


Setelah berpakaian dan menata rambutnya sebaik mungkin. renjun mematut dirinya dari ujung kaki sampai ujung kepala.



" Astaga aku sangat tampan." Ujarnya sembari tertawa pelan.


Setelah memastikan tampilannya, Renjun segera menuju ke kamar Nyonya Irene. Ia di minta nyonya rumah itu untuk mendampinginya saat menerima tamu undangan yang akan datang nantinya.


Saat melewati lorong-lorong panjang kastil, Renjun menatap langit yang tiba-tiba saja terlihat mendung. Mungkin hujan deras akan turun malam ini, batin Renjun.



Renjun segera mengetuk pintu kamar nyonya Irene dan seorang pelayan perempuan yang membukakan pintunya. Renjun segera masuk. Ikut bergabung dengan Wendy yang juga telah berdandan rapi. Wendy terlihat sangat cantik dengan gaun maroonnya.


Renjun kini ikut menatap Nyonya Irene yang tengah di pasangkan perhiasan oleh seorang pelayan. Setelah selesai, Nyonya Irene duduk di meja riasnya.



" Austin, kau datang? Sepertinya kau harus ikut bermake up denganku." Nyonya Irene yang berkata tanpa menoleh ke arah itu pun tertawa di ujung kalimatnya.


" Ah, tidak usah, Yang Mulia." Tolak Renjun sopan.



" Ayolah--- Astaga!"


The Castle | Jaemren Remake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang