13

11.6K 1.8K 112
                                    




Renjun menatap Pangeran yang masih sibuk memanggang salmon. Wajahnya yang sempurna membuat Renjun tak mampu mengalihkan pandangannya.




" Aku lari dari London, karna aku tidak mau menikah dengan Lord Jeffrey."



Pangeran menoleh ke arahnya.


" Kenapa? Dia lord yang kaya dan tampan."



Renjun menggeleng.



" Tidak. Dia sudah mempunyai 2 istri. Dan ada sesuatu yang ada di dalam dirinya yang membuatku begitu takut-- Dia terlalu tua untukku."Jawab Renjun pelan.



" Berapa umurnya?"


Renjun berfikir sejenak.


" 39?"



" Lalu berapa umurmu?"



" 20 tahun."



" Aku juga 20." Gumam Pangeran.


Tak berapa lama kemudian, salmon matang. Salmon itu di taruh pada piring yang di ambilnya di dalam lemari. Dan di berikannya kepada Renjun sebuah garpu perak, dan keduanya mulai makan bersama.



" Terimakasih. Ini enak." Ucap Renjun pelan saat mencicipi masakan sang pangeran. Pangeran Jake tersenyum simpul.


" Habiskan jika kau benar-benar menyukainya." Ujarnya. Renjun mengangguk.


" Dan namamu, siapa namamu yang sebenarnya?" Pangeran kembali bersuara. Menatap Renjun yang tengah mengunyah daging salmonnya.


Renjun balas menatapnya lalu menunduk.



" Aku, Huang Renjun. Ayahku Huang Zitao, seorang duta besar yang sedang menunggu pengangkatannya sebagai duta besar baru di Paris. Ibu kandungku-- adalah seorang Pangeran dari Korea."




" Pantas saja. Benar bukan tebakanku? Mana ada seorang perawat yang bersikap begitu berani."



Renjun meringis, menggaruk lehernya yang tidak gatal. Keheningan kembali melingkupi keduanya. Mereka menghabiskan makanan di dalam piring masing-masing dalam diam.



Pangeran segera bergerak menyingkarkan semua piring itu ke sebuah ruangan. Dan kembali menghidupkan perapian. Memanaskan Whiski dan madu di dalam panci.



" Jika kamu tidak menyukainya, seharusnya kamu menolak Lord itu." Ujar Pangeran. Mereka berdua duduk di depan perapian, menikmati Whiski bercampur madu di tangan masing-masing.



" Tidak bisa. Ibu tiriku memaksa agar aku menerimanya, karna Lord itu begitu kaya raya dan berkuasa." Renjun tersenyum miris, sebenarnya ia teramat malu harus mengatakan itu, karna secara tidak langsung, ia mengatakan bahwa ibu tirinya seseorang yang gila harta. Meskipun memang begitulah kenyataannya.



" Bagaimana dengan ibu kandungmu?"


Renjun menghela nafas berat.


" Mama telah tiada semenjak aku berumur 10 tahun. Ibuku, entahlah, aku tidak tau, selama ia hidup bersama papa, apakah ia merasa bahagia di dalam hidupnya." Lirih Renjun. Pangeran menoleh ke arahnya, dan mendapati raut sedihnya.



" Kenapa?"



" Kakekku, Pangeran Byun tidak merestui hubungan mama dan papa, karna saat itu papa hanyalah pegawai kedutaan biasa dari Tiongkok. Mereka lari dan menikah di Novgorod, Rusia. Kakek tidak terima, dan mengumumkan ke seluruh kerajaan bahwa ia tidak mempunyai anak lagi. Mama sangat terluka mendengarnya."



The Castle | Jaemren Remake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang