3

11.6K 1.9K 177
                                    



" Ibu. Saya benar-benar tidak mau!"


" Tidak. Kau harus ikut makan malam dengan Lord Jeffrey, Renjun."



Renjun menggeleng tegas membuat ibu tirinya menggertakkan gerahamnya.



" Kau selalu membantahku selama ini. Dengar! jika kau tidak mau makan malam atau menikah dengan Lord Jeffrey, aku tidak akan segan lagi memukulimu."



" Apakah ibu benar-benar memaksa saya dengan cara itu?" Renjun tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.



" Mengapa tidak? Saya akan memukulimu hingga kamu setuju dengan pernikahan itu. Saya akan memerintahkan dua pelayan untuk memegangimu sementara saya akan memukulimu."



" Ibu tidak bisa---"



Plaakk!


Renjun membelalak menatap ibunya sembari memegangi pipinya yang terasa sangat panas.



" Jangan membantahku." Sinisnya tanpa penyesalan.


Renjun benar-benar tidak menyangka ibu tirinya akan tega menurunkan tangan jahat kepadanya. Ya Renjun tau bahwa selama ini ibu tirinya itu membencinya. Namun ia tidak akan menyangka bahwa ibu tirinya akan sekejam ini.



" Kau akan makan malam dengan Lord Jeffrey atau tidak?" Geram ibunya.


Dan untuk kesekian kalinya, Renjun harus menyerah.

*
*
*


Renjun hanya tidur sebentar malam itu. Dan ketika ia bangun pada pagi harinya, ia di serang rasa takut yang luarbiasa.


Ceklek!



Pintu terbuka menampilkan Kun, orang kepercayaan Sir Huang dan penjaga Renjun sejak kecil, pemuda itu datang dengan membawa nampan teh. Kun perlahan mendekat dan duduk di sebelah ranjang Renjun yang berwajah sangat kusut dan pucat.




" Aku tidak ingin menikah dengan Lord itu, Kun." Lirih Renjun dengan tatapan melamun. Kun menghela nafas dan menaruh tehnya di nakas.



" Ya saya tau persis bahwa Tuan Muda benar-benar tidak menginginkan pernikahan itu."



" Apa yang harus aku lakukan Kun? Aku benar-benar takut." Renjun kini menatap Kun yang balas menatapnya dengan tatapan sedihnya.



Akhirnya Kun menggeleng. Ia juga tidak punya solusi apa-apa untuk Renjun karna ia tidak mungkin menentang kehendak Sir dan Lady Huang.


Namun setelah beberapa menit melamun, tiba-tiba Renjun terlonjak dengan sebuah pemikiran yang terlintas di benaknya. Kun ikut tersentak dan menatap Renjun penuh tanya.



" Ada apa Tuan muda?"



" Aku akan lari dari rumah, Kun."



Kun tersentak.




" Hey. Jangan bercanda. Bagaimana anda akan hidup setelah itu tuan."



" Saya akan mencari pekerjaan."



" Pekerjaan apa yang bisa anda lakukan Tuan Muda?!" Tanya Kun risau.



" Aku bisa menjadi apa saja Kun. Aku bisa menjadi pelayan seorang bangsawan."



" Itu sangat konyol. Kau akan menjadi seorang pelayan sedangkan kau adalah seorang bangsawan keturunan seorang pangeran."


Sepertinya Renjun kali ini sudah bertekad bulat. Bahkan wajahnya yang sebelumnya pucat sekarang telah menemukan ronanya.



The Castle | Jaemren Remake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang