Memalukan (2)

168 19 6
                                    

[A/N]

Hai pembaca tercinta! Kalau kalian belum baca bagian pertama dari cerita ini, alias Memalukan, kalian bakal agak bingung. Oh iya, kalau kalian belum baca perubahan yang saya buat dua hari yang lalu silakan dibaca karena perubahannya banyak sekali!

Silakan dinikmati part dua nya gyahahah

•••

Shiho menggaruk-garuk kepalanya kesal. Ia sudah mencoba berbagai macam cara untuk mendapatkan obat yang diinginkannya, tetapi ia belum juga menemukan resep yang tepat.

Ia mencoba menenangkan dirinya. Ia tidak ingin memiliki uban, tapi kalau ubannya malah ke rambut Himeko mah bodo amat- //ditonjok author

Shiho menghela nafas. Sepertinya mereka akan terperangkap agak lama di tubuh lain.

•••

Yutaka yang berada di tubuh Soshi terlihat murung. Yukari menepuk pundaknya pelan, menatapnya cemas.

"Yutaka, kenapa?" Gadis yang berada di tubuh Hajime itu bertanya, membuat Yutaka merasa sedikit lebih tenang.

"Nggak apa, Yukari..." Yutaka tersenyum kecil. "Sebenarnya harusnya hari ini aku ketemuan sama temen-temen sekelas ku buat belajar bersama, tapi kayaknya aku gak bisa ikutan gara-gara masalah tukeran tubuh ini."

Yukari mengangguk penuh simpati. Ia menepuk-nepuk punggung Yutaka. "Nggak apa-apa, kok! Bisa dilakukan lain kali, bukan?" ucapnya mencoba menyemangati.

Yutaka hanya mengangguk. Sepertinya ia sudah sangat menantikan kegiatan belajar bersama itu. Kasihan banget! Memang author lucknut, masa Yutaka yang polos ini digituin? Mana saya nggak dibayar- //plak

Hajime yang memakai tubuh Yutaka melihat ekspresi temannya yang sedih itu. Sebenarnya ia jijik melihat wajah Soshi seperti itu, tetapi untungnya ia ingat kalau itu Yutaka. Kalau tidak sudah ditebas duluan soalnya.

"Emang kalian mau ketemuan di mana?" tanya Hajime tiba-tiba. Yutaka menatapnya kaget sesaat sebelum menjawab.

"Di Noble Blossom Cafe, yang di dekat sekolah. Kenapa?"

Hajime mengabaikan pertanyaan Yutaka, mengangguk pelan. "Kalian janjian jam berapa?"

"Jam tiga sore..." Yutaka menjawab pelan.

Hajime mengangguk lagi sebelum berdiri dari kursinya. Ia menatap jam dinding. Sudah jam dua siang. Sepertinya ia masih ada waktu untuk bersiap-siap.

Hajime mengarahkan sebuah senyuman miring kepada Yutaka. "Tenang, gue bisa gantiin lo. Gue kan jenius,"

Soshi membuat suara-suara muntah. Hajime melotot ke arah pria lucknut itu sebelum menyeringai. "Gimana rasanya dibawah sana?" tanya pacarnya Kureha- //ditebas Hajime

Soshi monyong. "Gua bilangin Shiho!"

Senyuman Hajime semakin lebar. "Bilang aja sana. Gue gak takut sama dia, nggak kayak lo."

"OHOKKK!!!" Soshi tertohok.

Hajime pun pergi ke kamar Yutaka dengan senyum kemenangan.

𝐈𝐝𝐢𝐨𝐭𝐢𝐜 𝐐𝐮𝐚𝐫𝐫𝐞𝐥𝐬 [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang