"Assalamualaikum ya ahli kubur!"
"Bangsat!"
Kalau saja Jongin tidak menghindar, sepatu hak tinggi milik Suzy jelas sudah mendarat di wajahnya. Gadis itu kesal sekali. Ini sudah menjelang waktu masuk dan ia harus presentasi. Namun rekan satu kelompoknya, Byun Baekhyun, belum terlihat. Suzy bukan anak pintar. Ia tidak mampu bertahan sendirian.
"Baekhyun kemana?"
Jongin mendelik. "Lah emang gue emaknya?" Rupanya masih kesal karena wajah, yang katanya, tampan hampir terkena sepatu tajam Suzy.
"Ya biasanya kan bareng lo."
"Hari ini enggak. Katanya mau sendiri. Kenapa? Oh, lo satu kelompok ya sama dia? HAHAHAHA." Jongin meledek Suzy. "Mampus."
Suzy melipat bibirnya kesal. Tangannya hampir saja memukul Jongin kala yang dibicarakan akhirnya datang, dengan terengah-engah. Baekhyun langsung duduk di sisi Suzy, yang otomatis memberinya satu botol air mineral.
"Thanks."
"Nggak masalah." Suzy melihatnya dari atas kebawah. Heran dengan Baekhyun yang tiba-tiba saja terlihat kesal dan berantakan. "Lo nggak apa-apa kan?"
"Nggak apa-apa. Ayolah diskusi dulu soal materi."
Namun, Jongin terlalu hafal dengan tindakan Baekhyun. Sesuatu pasti telah terjadi. Apapun itu, istirahat nanti dirinya harus mengumpulkan informasi dari sang sahabat.
.
."Apalagi kali ini?"
Baekhyun menyuapkan sepotong siomay kedalam mulutnya. "Bokap gue pulang."
"Lah." Jongin mengerutkan dahinya. Heran dengan pernyataan sang sahabat. "Bukannya harusnya bagus ya? Bokap lo udah berapa lama ngurus bisnis di luar negeri?"
"Tiga bulan."
"Nah itu."
Baekhyun mengunyah dengan kesal. Ia menatap Jongin dengan mata tajamnya yang dibingkai kacamata bening. Sang sahabat menampilkan cengiram khas.
"Iya, iya, ampun." Jongin menyeruput jus mangganya. "Perjodohan lagi kan? Gampang sih, Baek. Lo tinggal bawa aja siapa gitu kek anak kampus. Kaya yang udah-udah. Nanti juga mundur sendiri tuh cewek."
Baekhyun masih tidak menjawab. Ia masih mengunyah siomay dengan khusyuk, seolah memang apa yang dibicarakan Jongin sama sekali tidak berguna.
"Masalahnya..."
"Ya? Masalahnya?"
"....gue punya pacar beneran."
"Anjing."
Baekhyun memukul kepala Jongin. "Kasar banget sih lo!"
"Yaiyalah! Lo juga sih ada-ada aja. Pacar apaan? One night stand mana lagi?"
"Jungkook." Baekhyun membeo pelan. Jongin membulatkan matanya.
"Apa?! Jungkook si maba itu? Anjir lu bener-bener, Baek. Lu bikin nambah masalah aja sama...."
BRAK!
"......Taehyung."
Jongin meneguk ludahnya susah payah. Seluruh kampus tahu bagaimana Byun Baekhyun dan Kim Taehyung selalu bersaing dalam hal apapun. Keduanya adalah pion yang membuat Fakultas Komunikasi dan Fakultas Teknik menjadi tidak akur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CHANBAEK] WEDDING AGREEMENT.
Hayran KurguBaekhyun mempunyai julukan si sempurna. Berusia dua puluh satu tahun, mahasiswa tingkat tiga di Fakultas Komunikasi. Ia yakin dirinya adalah /dominant/. Tapi Lee Seunggi jelas tahu kalau anaknya haruslah dilindungi, bukan melindungi. Park Chanyeol...