Chapter 7洌 West Of Yunmeng

4.9K 551 23
                                    

Angin menghembus perlahan turun bergesek dengan dedaunan pohon-pohon hutan di barat Yunmeng, seorang remaja laki-laki dengan rambut panjang yang dikuncir kuda diikat oleh pita merah kesayangannya terlihat meneliti sesuatu dibalik semak-semak tempat ia bersembunyi.

Tangannya menarik tali busur yang sudah terisi satu anak panah, mata kanannya tertutup meninggalkan mata kiri yang memberi fokus penuh memerhati pergerakan mangsa di depannya.


Syiutt! Ctak!



Berhasil seperti biasa!

Remaja laki-laki itu melompat keluar dari semak-semak tempat ia bersembunyi tadi dengan senyum lebar sehingga menampakan barisan gigi rapi dan bersihnya, menghampiri tiga ekor ayam yang tewas dengan satu kali tarikan busur berisi hanya satu anak panah tadi lalu tersenyum puas sambil menyangkutkan busurnya ke punggung.

"Wei Wuxian kau yang paling hebat!" Pujinya pada diri sendiri sebelum menarik anak panah panjang yang menusuk tiga ekor ayam-ayam gemuk itu sekaligus sehingga terlepas dari badan-badan ayam tadi.

Tangannya terulur ke kaki-kaki tiga ekor ayam itu lalu mengangkat ketiganya dengan posisi badan ayam-ayam itu yang terbalik menggunakan kedua tangannya yang kosong. Dua ekor ayam di tangan kanan manakala seekor lagi di tangan kiri.

"Terima kasih tuan muda ayam, kalian akan menjadi santapan makan malam yang enak malam nanti hihi." Bicaranya pada ayam-ayam yang berada di kedua tangannya sembari melompat lompat kecil kegirangan.

Remaja laki-laki berusia 15 tahun itu berlari tergesa menuju Lian Huawu, tidak sabar ingin menunjukkan tangkapan hasil berburunya pada gege dan jiejienya.


Kenapa tidak ke Lian Huawu dengan mengendarai pedang saja? Karna anak laki-laki itu tidak–atau lebih tepatnya, terlupa membawa pedangnya.

Kakinya semakin melaju begitu gerbang besar berukir 9 kelopak bunga lotus khas simbol sekte YunmengJiang terlihat.

Helaian rambut panjangnya melambai-lambai kecil mengikut rentak pergerakan si remaja laki-laki yang akrabnya dipanggil Xiao'shidi oleh para shixiong dan shijienya.


Xiao'shidi=adik seperguruan yang termuda. Karna dikalangan mereka, Wei Wuxian adalah yang paling muda.




Hatinya bergejolak ingin segera menemui gege dan jiejienya agar bisa pamer-pamer pada kedua orang tersayangnya itu.

"Gege! Jiejie!" Pekiknya memanggil kedua orang yang terlihat berbincang ria dengan ketua sekte Jiang di depan kolam teratai.

Jiang Cheng, Jiang Yanli dan ketua sekte yakni Jiang Fengmian refleks melihat kearah si remaja laki-laki yang sekarang sedang berdiri dengan senyum lebar menampilkan deretan gigi putih nan rapinya di depan mereka.

Tertular senyum lebar itu, ketiga anak beranak Jiang tadi juga ikut tersenyum. Secara bersamaan mata mereka melihat kedua tangan Wei Wuxian yang terangkat sebatas dada berisi tiga ekor ayam gemuk.

"Wah~ Xianxian kita berburu ayam lagi nampaknya." Ucap Jiang Yanli lalu tertawa kecil menanggapi adik bungsunya yang sedang mempamer hasil buruannya, dibalas kekehan malu oleh yang bungsu.

"hehe iya jie~"

Melihat itu, Jiang Cheng hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jiang Cheng, "Wei Wuxian, berapa kali lagi harus aku peringati supaya jangan membolos latihan untuk berburu kepadamu hah?"

终天之恨 Eternal RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang