Chapter 13洌 Sword Match

4.4K 471 57
                                    

Beware of typos and mistakes✨



Angin pagi berhembusan menerpa kulit wajah dan mengibar anggun rambut lurus panjang legamnya yang ia ikat kuncir kuda. Sehabis melakukan rutin pagi termasuk sarapan, si bungsu Jiang ini langsung mencari-cari keberadaan gegenya yang ternyata berada di lapangan latihan sedang mempertajam kemampuan berpedangnya.

"Gege! Ayo ke kelas bersama!" suara Wei Wuxian menghentikan gerak pedangnya. Jiang Cheng menoleh mendapati si adik yang sudah lengkap dengan jubah putih ditambah senyum secerah mentari pagi ini di wajahnya. Sebelah tangan si adik juga melambai-lambai kecil kearahnya membuat Jiang Cheng tersenyum lembut melihat kelakuan imut si adik.

Tangannya singgah pada puncak kepala Wei Wuxian, mengelusnya tanpa merusak tatanan rambut si bungsu.

Jiang Cheng, "Zewu-Jun bilang Lan'shifu sedang ada keperluan di Qishan. Kita bebas dari kelas hari ini."

Mata Wei Wuxian berbinar senang seolah mendapat ganjaran dari langit. Namun mendengar nama panggilan yang diberi Jiang Cheng pada Lan Xichen membuat si bungsu mengembungkan pipi.

"Ge, Xichen'ge kan bilang jangan memanggilnya terlalu formal."

Jiang Cheng menghela nafas kecil, "Iya maaf. Ayo kita berlatih pedang."

Si adik menggeleng. Dia menolak ajakan Jiang Cheng untuk berlatih berpedang. Dia berencana untuk ke tempat biasa nya saja, menikmati udara pagi dengan tenang sendirian.

"Tidak mau, aku mau ke tempat biasa saja."

Kakinya sudah akan melangkah menjauh kalau tidak ada Jin Zixun yang menghalangi jalannya.

Jin Zixun, "Wah-wah lihatlah dirimu Wei Wuxian, bocah naif yang suka bersikap sembrono. Aku jadi tertanya-tanya bagaimana kau mendapat gelar murid unggul YunmengJiang itu sementara kau sendiri berlatih pedang saja malas."

Si bungsu Jiang tidak menanggapi kata-kata bodoh si sepupu pangeran merak karna dia tahu si merak jadian ini hanya ingin mengerjainya. Dia dengan tenang menatap laki-laki emas itu.

"Setidaknya aku mendapat gelar yang bagus, lalu dimana gelarmu? Apakah namamu sudah cukup terkenal?" Wei Wuxian bertanya dengan nada mengejek tidak lupa dengan kedua tangannya yang sudah terlipat di depan dada sembari menatap remeh orang merak itu.

Jin Zixun menggeram. Niatnya yang mencari celah untuk merendah-rendahkan si bungsu dari Sekte YunmengJiang itu gagal dan malah dia yang balik direndahkan. Wajah yang tidak seberapanya juga mulai menggelap saat melihat Jiang Cheng yang juga menatap remeh kearahnya.

Dengan suasana hati yang panas telunjuknya terangkat menuding Wei Wuxian yang lebih muda darinya, menantang tanpa tahu malu.

"Kau tidak lebih dari anak angkat, ingat derajatmu Wei Wuxian!"

Wei Wuxian tertawa geli begitupun Jiang Cheng dan murid-murid lain yang ntah kapan tiba-tiba berada di lapangan latihan menyaksikan adu mulut Jin Xizun dan si bungsu Jiang.

Sangat kekanakan. Batin murid-murid itu kepada Jin Zixun.

"Setidaknya anak angkat ini disayangi oleh keluarga angkatnya-"

Si bungsu mengambil masa melihat Jiang Cheng yang melayangkan senyum menawan padanya sebelum menatap Jin Zixun dengan pandangan merendahkan.

"-Berhentilah mempermalukan dirimu sendiri Jin Zixun. Wajah tidak seberapamu itu tidak pantas dikenal ramai."

Pffftt, seluruh murid yang berada di sekitar mereka menahan tawa. Wajah Jin Zixun memerah menahan gejolak marah dan malu.

Wei Wuxian sudah akan pergi sebelum perkataan kurang ajar itu keluar dari mulut Jin Zixun.

终天之恨 Eternal RegretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang