PENGAKUAN PASANGAN (3)

120 66 22
                                    

Ini cuman mimpi.
Feby menghiraukan apapun yang ada. Ia tidak bisa percaya apa yang bisa ia lihat pagi ini,
Feby harus segera bangun dan memastikan semuanya Jika ini Hanya mimpi.

Feby berjalan keluar kamar , Ia Melihat semuanya tidaklah sama dengan apa yang dia lihat sebelumnya,

Meja, televisi , lemari. Kenapa barang barang disini semua masih bagus???

"Emm. Ini cuman mimpi, Gak harusnya aku pikirin." Katanya bodoamat.

"Feby!!"

"Ibu? Kenapa ibu masih disini? Ibu buat aku nangis lagi kan... Apa ibu mau dianter? Aku ikut sama ibu ya" Tanya Feby sambil berkaca kaca.

"Makan sarapannya. Ibu mau pergi bentar."

Ia hiraukan perintah ibunya , dengan cepat memeluk erat sang ibu.

"Ini masih pagi , Kamu buat ibu risih. Apa ini rencana barumu?" Ucapnya sambil melepas dekapan sang anak.

"Apa? Rencana baru apa Bu?"

"Kamu dari dulu kan minta Handphone. Pura pura lupa?"

"HP? Bu.. aku punya ponsel dari dulu, Dari kado suamiku Rion" Elak Feby.

"Dari bangun tidur sampai sekarang, kamu omong kosong aja dari tadi."
"Kamu masih kuliah Feby... , baru tingkat pertama semester 2 Udah mikir nikah. Rion? Siapa Rion?" panjang lebar ibunya.

"Yaampunn ibu.."

Ibu sedang melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasa di dalam rumah, tapi kali ini Feby tidak membantunya Namun hanya mengikuti kemana saja ibu pergi.

Dapur, ruang tamu , kamar ayah dan ruangan rumah lainnya. Hingga ibu pergi ke kamar mandi saat akan mencuci pakaian , Feby pun masih mengikutinya.

Ia tak lepas sedetikpun memandang lekat wajah ibunya yang kini nyata dan sekarang ada di depannya.

Ia mulai mengingat jelas dimana saat aku pergi ke makam ibu tercintanya itu dan Menyentuh Foto ibu dalam pigura.

"Kamu kenapa Feby?"

"Ibu nggak tau gimana perasaanku sekarang"
"Apa ini hadiah dari tuhan?" ucap Feby terisak lagi.

Byurrrr..

"Bu mataku perih!! Kenapa ibu menyiramku ? Ini bekas cucian kotor."

"Pergi Feby! Jangan ganggu ibu cuci baju."

"Aku mengganggu ibu? Aku cuman diem dari tadi. Ibu aneh." Protesnya.

"Kamu yang aneh hari ini!! Gak ganggu? Ibu risih liat kelakuanmu disini."
"Keluar kamar mandi cepet!"
Perintah ibu marah.

"Bu airnya dingin. Ini beneran gak mimpi bu? Waw." Ucap Feby menyakinkan sekali lagi.

"Gak usah ikutin ibu lagi kayak anak ayam ilang. Pergi Kuliah sekarang!!"

"Kenapa aku harus kuliah Bu? Em..."

"Ayahhh.. ajak Feby berangkat..."

Belum selesai ucapan ibu , kakak perempuan Feby tiba tiba keluar kamar membawa tas koper besar.

"Feby. Ayo pergi dari sini!! Ini nggak bakal berhasil." ujarnya.

"Kenapa kamu bawa bawa koper?" Tanya sang ibu khawatir.

"Aku udah bilang Bu. Kalau ibu nggak beliin aku sama Feby HP , aku sama Feby bakal pergi." Ucap kakak perempuanku dengan nada tinggi.

Plakkk!!!!

Feby menampar pipi kakak perempuannya karena tak bisa melihat begitu saja sikap kakaknya yang keterlaluan terhadap ibu.

"Umurmu berapa ha?"
"Kamu mau kabur kalau ibu gak beliin kamu HP??"
Berani kakak melawan ibu? Iya?!" Bentak Feby ke arah kakaknya.

"Aww..." Katanya sambil menyentuh pipi.

"Feby kamu gak waras!!!"
"Aku kakakmu.."

"Aku tau kamu kakakku. Tapi sekarang aku yang lebih tua disini."
"Kamu bodoh mengancam ibu!"
"Kamu tau gimana menyesalnya waktu ibu meninggal"
Oceh Feby sambil menunjuk ke arah kakak perempuannya itu.

Feby menggigit bibir bawahnya pelan dan menelan ludah karena ia baru sadar dengan ucapannya.

"Feby!!!!"
"Kamu bilang apa dari tadi pagi??"
"Kamu pingin ibu mati? Iya?"

"Ayaaaahhhh!!!...." Panggil ibu.

"Yaaaa?? Jawab ayah keluar dari kamar.

"Bawa feby pergi kuliah sekarang."

"Emm ya."
"Feby ayo pergi."

Ayah menariknya dan sebelum ayah mengajak pergi, Feby masih menyempatkan menendang betis kakaknya yang keras itu.

"Feby! Apaan sih! Makin berani!"

"Awas kalau kakak mengancam ibu buat beli ponsel. Awas"
Ancamnya pada si kakak .

"Gila ya? Itu idemu! Kamu yang bilang!! Kamu ngajak aku bikin rencana ini."
"Waras gak sih pikiranmu?"

"Aku?" Tanyanya lupa dan bingung.

(1999 GoBack)

Ucapan Feby :

"ibu nggak akan kasih HP. Ayo kita tujukin"

"Kak. Kamu juga harus kemasi bajumu. Semua orang punya HP kecuali kita berdua."

"Aku mau kabur. Ibu , ayah bahagia gak ada kita." Tambahnya.

(1999 Back) -off.

"Tunggu. Apa ibu udah Kasih kamu HP!!??" Tanya kakak.

"Ibu beliin aku HP jugak dong Bu. Ibu gak adil!!"
"Kasih aku mobil Buu... Aaaa.." Rintih kakak perempuan Feby.

Plak! Plak!!

"Apa ini? Kenapa anakku aneh semua?" Bingung ayah.

Feby dan kakaknya Pergi ke kampus bersama sang ayah. lebih tepatnya diantar.
Sekitar 20 menit mereka akan sampai disana.
Selama diperjalanan ayah mengoceh banyak omong kosong seperti ibu. Membuatnya risih dan memohon agar segera sampai di kampus. Namun ia mulai mendengarkannya saat ayah bilang,

"Kamu sama kakakmu selalu bikin ribut dan ribet ibu ayah dirumah."
"Jangan minta HP lagi ke ibumu"

Feby melihat ke arah luar jendela mobil. Memikirkan apa yang terjadi pagi ini sangatlah aneh dan membuanya bingung.

Sekarang aku siapa sebenernya.
















PENGAKUAN PASANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang