PENGAKUAN PASANGAN (1)

199 72 70
                                    


Hari ini , Hari yang sangat sakral tepat tanggal 20 Juli. Hari pernikahan pertama bagi pasangan sebut saja namanya Rion dan Feby. Pasutri yang baru saja menikah selama 1 tahun dan memiliki buah hati seorang putra kecil bernama Alexi Michael yang usianya genap 4 bulan.

Hari Pernikahan. Sakral bukan? Dimana semua orang akan berbagi kebahagiaan di hari itu. Tidak dengan Feby yang tidak bisa mengharapkan apapun dari suaminya Rion.

Tepat pukul 06.00 pagi , mereka selalu mendengarkan suara bising dari jam kecil yang ada di meja kamarnya. Namun mereka sudah mulai terbiasa dan tidak terganggu sama sekali. Mereka menggunakannya semata-mata agar tidak terlambat bangun untuk segera melaksanakan tugas masing-masing.

^Bangunlah pagi dan bersiaplah memulai drama hari ini.^

Tringgg

"Rion.. Bangun..." Ucap seorang wanita berparas tirus dan berkulit putih , Sebut saja Feby.

"Matiin Alarmnya." Perintah Rion tanpa membuka mata dan bergerak sedikitpun.

Ya... Biella Febyntia dan Arion Michael. Sang pemeran utama dalam cerita Unik ini.

"Kamu gak mau bangun dulu?"

"iyaa bentar sayang.. masih ngantuk"

"Rion hari ini hari pernikahan kita kan?" Tanya Feby dengan senyum mengembang di bibirnya.

Hening

"Rion!!! Bangunnnn dongg!"

Feby mulai duduk dan beranjak dari kasur nyaman itu , meregangkan otot-otot sejenak dan pergi meninggalkan Rion yang tidak mendengar ucapannya begitu saja.

Saat akan duduk di meja rias untuk mengawali rutin pagi yaitu skincare , terlihat sebuah kotak berwarna merah muda yang tidak tahu siapa pemiliknya. Ia segera membukanya dan Feby terkejut , di dalam kotak memperlihatkan kilauan anting yang sangat indah.

"Cantik banget..." Ucap Feby mulai memasang anting itu ke telinganya.

"Feby. Siapa suruh kamu buka kotaknya? itu bukan punya kamu kan?" Sentak Rion yang tiba-tiba bangun dari lelapnya dan mulai berdiri di belakang sambil menatapku.

"Iya Rion, ini bukan punyaku tapi buat aku kan? Kamu pasti belinya mahal. Ini bagus banget.."

"Bukan. Itu kado Pernikahan Dr.Lee buat istrinya." Jelas Rion dengan entengnya.

"Kok ada di meja rias aku sih!" Kesal Feby pada suaminya saat tau itu bukan untuknya.

"Nanti siang aku pergi ke Rumah Sakit Dr. Lee , nanti aku bawa. Sementara simpen situ dulu ya.." Bujuk Rion sambil mengelus puncak kepala Feby.

"Lepasin! Sandi Pintu kita berapa?!"

"Kok tanya gitu?" Heran Rion karena Feby tiba-tiba menanyakan hal yang tidak penting.

Apa? Gak Penting??

"Berapa Rion!!"

"0720" Singkat Rion yang masih belum mengerti maksud Feby , Karena ia sendiri masih sangat mengantuk.

"Itu hari apa?" Tanya Feby lemas.

"Hari Pernikahan kita 20 Juli."

"Oh.. Em.. itu hari ini sayang" Kata Rion dengan sedikit memelankan suaranya.

"Kamu lupa?!"

"Maaf.."

Ditengah pertengkarannya , tanpa sengaja Feby melihat catatan Nomor Telepon berbagai Perusaahan dan Rumah Sakit yang selama ini sangat dibutuhkan oleh Rion saat bekerja. Catatan kecil berwarna Hitam itu ada di atas meja makan.

PENGAKUAN PASANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang