PENGAKUAN PASANGAN (2)

136 69 22
                                    

"Ibu.. ibu..??" Lirih Feby saat akan membuka mata dalam mimpi.

"Feby? Kenapa sayang.."

Suara itu sangat jelas dan sangat dekat sekali dengannya. Namun ia masih tak ingin membuka mata. Karna itu hanya akan membuatnya semakin terluka akan perginya Ibu.

"Feby.. kenapa sayang? kamu mimpi??"

Feby mulai membuka mata karena rasanya dia tidak mimpi, karena sedari tadi Feby benar-benar merasakan seseorang mengoyak tubuhnya agar segera bangun.

"Feby kamu mimpi apa sayang?

"Ibu!!!???" Tanyanya terkejut dan mulai menangis.

"Ibu.. maafff.." rintih Feby didekapan sang ibu.

"Aku belum bisa bilang ke ibu kemarin , aku bercerai Bu.." ucap Feby terisak.

"Ibu, Apa aku harus bunuh diri? Biar aku bisa pergi sama ibu??.."

Plak!!

"Jangan gila! Kamu kira ibu udah meninggal? Kalau kamu mau mati silahkan jangan ajak ibu. Cerai? Kamu Nikah aja belom. Udah. Cepet mandi , berangkat kuliah!" Pinta ibunya.

"Bu pukulanmu sakitt, Ini Nyata? Bukan mimpi? Bener Bu?"
Tanyanya meyakinkan.

Ibunya pergi keluar kamar. Sebelum keluar kamar, ibu melemparnya dengan Bantal. Tak sengaja Feby melihat ke arah kaca yang ada di belakang ibunya.

Kulit Bersih , cantik , rambut panjang terurai, tidak kusut lusuh seperti saat menjadi ibu rumah tangga.

Ia berdiri dan melihat kalender yang berada di balik pintu.

"HA??!!"

"Astaga! Mei 1999!!!"

Feby mulai berdiri dari Tempat tidur.
Baju dan rompi denimnya saat bersekolah masih ada disini, Rak buku yang penuh dengan novel dan comic masih tetap berada dan tertata rapi di tempatnya.

Sungguh apakah Feby kembali ke masa itu tuhan?

---

"Ash! Pusing.. "

Rion Bangun dan berjalan keluar rumah dengan mata masih sulit terbuka sepenuhnya.

Ia masuk ke dalam toko makanan untuk membeli Makanan instant. Rion sudah menemukan apa yang ia cari. Ia segera membayarnya.
Tapi,

"Bu ini Kadaluarsa, aku tau retro sekarang nge-trend. Tapi, jangan ibu terapin di tanggal kadaluarsa juga bu." Protes Rion karena tanggal kadaluarsa makanan itu aneh.

"Rion! Bersih in otakmu. Ini masih punya banyak waktu sisa buat dimakan. Kamu yang aneh"

"Bu tunggu. Kenapa ibu berubah? Ibu lebih muda dan cantik astaga!?" Kagetnya saat melihat wajah penjaga toko itu.

"Berhenti bercanda! Usia ku 30 tahun. Kamu kira berapa?"

"45 tahun" enteng Rion.
"Oh yaa.. Rion tau kok ibu suntik botox kan? Rion udah tau."

"Nggak Rion!! Anak ini gak sopan. Jadi beli Mie instant nya nggak!!" Teriak penjaga toko Kesal.

Ia melihat kaca di kecil di belakang punggung penjaga toko itu.

"Bu , minggir sedikit" ucapnya sambil mendorong pelan tubuhnya ke arah samping.

"APA!!!! Wajahku Oh Astaga" Gumamnya dalam hati.

Rion berlari keluar toko dan kembali ke rumah tanpa kuhiraukan makanan yang sebelumnya ia cari tadi dan meninggalkannya begitu saja disana.
Rion memanggil ibu dan ayahnya dan terkejutnya ia , Kedua orang tuannya berubah! Mereka lebih muda dari sebelumnya!

"Ibu!"
"Ayah!!" Teriak Rion sambil menyeka keringat.

"Apa?"
"Kenapa Rion?" Ucap mereka datang ke arah Rion.

"Hah!!??"

Rion terkejut melihat ayah dan ibunya. Ia mulai mencari kalender rumah dann... menemukannya.

"1999?" Ucapnya dalam hati dengan mata yang sebentar lagi lepas.

"Aku mungkin kembali dari masa depan.." kata Rion pelan dan gemetar.

Ia masuk ke kamar dan ingin pingsan rasanya melihat semua koleksi buku bukunya dari mulai sekolah sampai kuliah dan CD/ DVD raja pop Michael Jackson Masih Ada di Rak samping TV kamar.

Nyata?
Mimpi??

Rion berlari keluar kamar setelah Merapikan diri.

"Rion ini jam berapa? Cepet berangkat, sarapan di sekolah aja. Ibu nggak masak, tadi katanya beli mie?" Tutur ibunya.

"Bu? Bener aku masih kuliah? Bener Bu umurku Masih 20 tahun? Aku Rion mahasiswa tingkat pertama konstruksi sipil?" Ujar Rion tersenyum.

Belum selesai ocehan nya,

Plak!!

"Ayah pukul aku lagi. Ini sakit. Aku suka!! Artinya gak mimpi!!"

"Dari bangun sampai sekarang tingkahmu aneh Rion!" Ucap sang ayah sambil menjewer Rion.













PENGAKUAN PASANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang