7. Tawuran!

105 11 0
                                    


Play in the mulmed—Alone(Alan Walker)


----------------------------------------------------

"Awalnya rindu, sekarang pasrah, akhirnya menyerah."

*****

Malam hari—adalah suasana yang mungkin sebagian orang menganggap bahwa malam itu adalah saat saat yang pas untuk bersantai, tidur, dan melakukan aktifitas lainnya yang berbau dengan ketenangan.

Ada juga yang menganggap malam adalah suasana yang sangat menakutkan, menegangkan, dan membuat otak berfikiran negatif, hantu? Atau sejenisnya.

Namun bagi seorang Nathalie, malam adalah waktu yang paling ia benci. Dia membenci malam. Ia tak pernah bisa tidur saat malam hari. Berbagai macam cara telah ia lakukan agar matanya tertutup layaknya orang normal, tertidur di malam hari. Nathalie itu seperti kelelawar, terjaga di malam hari tertidur di siang hari.

Ada sebuah tragedi yang menyebabkannya jadi seperti ini. Kakaknya pun sudah tau. Dokter mungkin adalah solusi yang baik untuknya. Tapi dokter bilang itu hanya sebuah gangguan mentalogi dimana mental Nathalie akan terganggu jika ia mencoba mengingat, atau mengulang kejadian itu. Kejadian yang membuatnya seperti ini.

Siang berganti malam. Nathalie telah kembali dari aksi jalan jalannya bersama Aldi dan Rian. Ia memasuki rumah dengan baju yang tadi di belinya di mall. Sebuah sweeter rajut dengan jeans hitam sobek sobek.

Begitu sampai di ruang tv, Nathalie sempat melihat kakak kandungnya yang sedang sibuk mengerjakan berkas lewat laptopnya. Didampingi beberapa cemilan dan kopi hitam kesukaannya.

"Kau sudah pulang?"

"Iya"

"Duduklah dulu"

Berjalan pelan Nathalie menjatuhkan badannya di sofa, duduk di sebelah kakaknya—Andri.

"Bagaimana sekolah mu?" Tanya Andri sambil menyeruput minumannya.

"Ordinary" balas Nathalie pelan.

Andri menatap arloji yang melingkar ditangannya. Tepat waktu menunjukkan jam setengah delapan malam. Cukup terlambat. Ia tak heran mengapa adiknya ini sering pulang terlambat. Namun yang ia khawatirkan adalah bagaimanapun juga Nathalie seorang perempuan. Menghembuskan nafas pelan ia menutup layar gadget di depannya lalu beralih menatap Nathalie.

"Gak bisa tidur lagi?" Tanya nya pada sang adik. Yang di balas gelengan pelan. "Ya sudah kamu masuk ke kamar terus mandi, nanti kakak temenin tidur" titahnya lembut. Ia tau adiknya ini tidak bisa di perlakukan kasar, apalagi dalam memerintahnya.

Nathalie menurut ia beranjak naik ke tangga menuju kamarnya. Andri yang melihat itu hanya menghembuskan nafas berat.

"Kakak selalu berharap yang terbaik buat kamu Nata.."

*****

Nathalie telah selesai membersihkan dirinya. Kini ia tengah berbaring terlentang, kedua tangannya ia rentangkan memenuhi king size miliknya. Ia menatap langit langit kamar dengan pandangan yang tak bisa untuk dijabarkan.

Lamunannya terenyah karena suara dentingan benda pipih di sampingnya. Ia merubah posisinya menjadi duduk. Seketika matanya membelalak lebar ketika melihat isinya. Sebuah foto, disana terlihat seorang lelaki tengah diikat di kursi besi dengan mulut yang di plester.

Dengan gerakan cepat Nathalie menyambar jaket Boomber dengan logo matahari di bagian lengan kanannya, serta sebuah kunci dan segera keluar dari kamar. Dengan langkah tergesa gesa ia menuruni anak tangga, tangannya meluncur dari pagar pembatas seiring dengan langkahnya menuruni anak tangga.

My Boyfriend Is a Police [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang